Salah satu dana penelitian besar NASA ditujukan pada pendeteksian asteroid-asteroid besar yang berada disekitar bumi. Asteroid merupakan salah satu penyebab punahnya dinosaurus. Lalu apakah umat insan juga akan punah oleh asteroid? Atau apakah insan bisa menghindari asteroid besar? Mari simak ulasan singkatku disini:
NASA mengkategorikan asteroid yang berjarak sekitar 45juta km sebagai NEOs (near-Earth Objects). Obyek luar angkasa yang berukuran lebih dari 100 meter sudah dikategorikan sebagai sebuah ancaman bagi manusia, alasannya yaitu sanggup menghancurkan atau memperlihatkan imbas benturan yang serius di permukaan bumi.
Sejak tahun 1988 NASA telah menghabiskan lebih dari 100 juta dolar untuk jadwal pendeteksian dan pengidentifikasian NEO. Namun pada 2014 mereka lebih serius dalam programnya alasannya yaitu adanya kejadian jatuhnya meteor Chelyabinsk di Rusia. NASA kemudian mendapat anggaran dana sekitar 40 juta dolar pertahun.
Seberapa Pentingnya Mendeteksi Asteroid?
Seperti yang pernah saya ceritakan dalam artikel sebelumnya yaitu ihwal Bencana-Bencana Besar , asteroid termasuk dalam salah satu peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dan menimbulkan kepunahan makhluk hidup di bumi, ya dinosaurus!
Jadi kemampuan mendeteksi jatuhnya asteroid ini akan memperlihatkan kita kemungkinan selamat yang lebih besar.
Mengetahui ukuran dan kecepatan gerak suatu asteroid memperlihatkan kita gosip ihwal seberapa parah imbas yang sanggup ditimbulkan dari benturannya dengan bumi. Mengetahui koordinat jatuhnya serta waktu benturannya menciptakan kita bisa memilih langka mitigasi atau pengungsian untuk menyelamatkan masyarakat di sekitar lokasi.
Itu yaitu salah satu cara insan bisa menghindari asteroid, tetapi masih belum 100% kondusif alasannya yaitu salah satu imbas asteroid yang paling parah bukan hanya dari benturannya tetapi juga adanya bubuk sesudah benturan tersebut.
Ternyata selain sebagai persiapan pengungsian gosip posisi dari asteroid juga sanggup dipakai untuk menggeser titik jatuhnya asteroid tersebut.
Meteor Chelyabinsk
Salah satu kejadian ihwal jatuhnya meteor yang terbaru ialah pada 15 Februari tahun 2013 di kota Chelyabinsk, Rusia. Ukuran dari meteor ini termasuk kecil yakni hanya sekitar 20 meter namun kecepatan jatuhnya mencapai 60.000 km/jam.
Meteor ini gagal diprediksi kedatangannya alasannya yaitu waktu jatuhnya bertepatan dengan asteroid 2012 DA14 yang juga melintas pada titik terdekatnya dengan bumi. Selain itu pada prediksi sebelumnya Meteor Chelyabinsk dianggap ukurannya cukup kecil dan tidak akan membahayakan bumi.
Meteor Chelyabinsk walaupun hancur di ketinggian 30km dari permukaan bumi namun sanggup menimbulkan lebih dari 1000 orang terluka.
Orang yang terluka ini bukan alasannya yaitu imbas pribadi dari asteroid tersebut melainkan alasannya yaitu ketika asteroid meledak dengan cahaya yang mengilap (lebih jelas dari matahari), orang-orang di kantor melihat cahaya di langit ini tanpa menyadari bahwa shockwave (gelombang kejut) dari benturan ini sedang merambat menuju bangunan.
Gelombang kejut tersebut mencapai bangunan dan memecahkan beling kantor yang kemudian melukai orang-orang yang menyaksikan meteor ini. Makara lebih dari 1000 orang mengalami luka dari irisan kaca.
Baca Juga: Mengapa Meteor Hancur Sedangkan Pesawat Luar Angkasa Tidak?
Apakah Manusia Mampu Menghindari Asteroid?
Sebelumnya mungkin ada yang berfikir kalau insan sudah mempunyai senjata nuklir, kenapa nggak dihancurkan saja dengan nuklir? Iya, awalnya saya juga berfikir menyerupai itu, tetapi ternyata mendapat lokasi asteroid dengan sangat sempurna ketika telah menuju ke Bumi itu sangat sulit alasannya yaitu ada aneka macam gaya yang kuat disana.
Bukan hanya gaya gravitasi tapi juga kecepatan awal asteroid, sudut tiba asteroid, kerapatan atmosfer, bahkan proses penghancuran asteroid oleh atmosfer bumi juga memperlihatkan perubahan posisi yang signifikan sehingga menembakkan nuklir ke asteroid yang jatuh ke bumi sangatlah sulit untuk dilakukan.
Ini menyerupai menyentuhkan dua ujung pedang pada kecepatan yang sangat tinggi.
Cara kedua yang pernah dipelajari oleh NASA ialah mengantisipasi biar asteroid tidak masuk ke dalam gaya gravitasi bumi, sehingga sebelum asteroid mencapai area gravitasi bumi ditabraklah asteroid ini dengan spacecraft sehingga lintasan asteroid berubah.
Tetapi cara ini juga masih tidak terlalu kondusif alasannya yaitu permukaan asteroid yang tidak rata sehingga kesalahan gesekan bisa malah menciptakan asteroid masuk ke medan gravitasi bumi dan menabrak bumi lebih cepat.
Baca Juga: Cara Menghitung Massa Bumi
Salah satu metode yang mungkin dilakukan ialah dengan menggiring asteroid memakai spacecraft yang didesain khusus dengan berat beberapa ton. Ketika spacecraft tersebut disandingkan dengan asteroid di luar angkasa, gaya tarik menarik antara keduanya akan mengikat asteroid dan bisa menggesernya ke lintasan baru(mendekat ke spacecraft).
Kemudian kalau pergeseran lintasannya dinilai masih rawan benturan, maka dengan sedikit tenaga roket kita akan menggeser spacecraft perlahan. Medan gravitasi antara spacecraft-asteoid akan memaksa asteroid untuk bergeser juga ke lintasan gres yang lebih aman.
Cara ini dikembangkan oleh gabungan peneliti yang berjulukan The B612 Foundation. Dimana mereka telah menguji teknik ini pada asteroid yang berukuran kecil. Satu satunya syarat metode ini bisa sukses ialah waktu yang panjang/lama.
Karena pergeseran yang akan dilakukan ialah perlahan hingga ditemukan lintasan gres yang tepat, maka proses ini butuh waktu yang cukup lama. (Dari Video TED, cek link di bawah)
Baca Juga: Bagaimana Satelit Bekerja
Jadi kalau kita berhasil memetakan posisi asteroid dan mengawasi lintasannya hingga beberapa puluh tahun ke depan (prediksi lintasan asteroid-asteroid besar sanggup dilakukan hingga 20 tahun kedepan) maka dengan memakai metode dari The B612 Foundation ini manusia bisa menghindar dari asteroid.
Untuk dikala ini NASA gres bisa memetakan sekitar 10% dari seluruh asteroid yang ada di NEOs sehingga ummat insan masih butuh banyak perjuangan dalam menemukan dan memetakan keberadaan objek-objek luar angkasa di sekitar bumi.
See? We are not dinosaurs!
Thanks for reading, share if you like this blog. 🙂
Sumber:
http://heavy.com/news/2016/02/chelyabinsk-russia-meteor-2013-size-damage-weight-injured-how-big-deaths-asteroid-meteor-hitting-earth-tx68-tx86/
http://www.businessinsider.com/heres-why-astronomers-did-not-detect-the-russia-meteor-ahead-of-time-2013-2
https://oig.nasa.gov/audits/reports/FY14/IG-14-030.pdf
http://www.businessinsider.com/nasa-was-given-36-million-extra-to-find-90-of-dangerous-asteroids-and-they-failed-2014-9
https://www.ted.com/talks/phil_plait_how_to_defend_earth_from_asteroids
Sumber https://mystupidtheory.com