Random post

Tuesday, January 3, 2017

Huawei Dalam Pertempuran Dominasi Amerika Dan China

Jerman membuat mesin. Amerika membuat komputer. China (akan) mendefinisikan ulang internet.


Bila hari ini anda membuat alat teleportasi, hal pertama yang harus anda lakukan bukanlah membayangkan bagaimana akan menghabiskan kekayaan dari paten inovasi tersebut. Tapi memikirkan bagaimana nyawa anda tetap di kandung badan. Karena anda resmi menjadi bahaya terbesar bagi pihak-pihak yang mempunyai kekuasaan atas ekonomi, politik, dan pertahanan. Sebab merekalah yang harus menemukan teknologi tersebut. Bukan anda.


Mungkin anda berpikir ketika membuat alat teleportasi maka semua akan baik-baik saja dan dunia akan jadi lebih baik. Oh, tak semudah itu. Karena teknologi anda akan merusak tatanan ekonomi bangsa-bangsa yang telah diatur sedemikian rupa oleh mereka yang berkuasa. Karena dikala ini dan dimasa depan hanya teknologi yang bisa menjadi generator ekonomi terbesar di planet ini.


***


Isu yang dipakai Amerika Serikat (AS) dalam menjegal Huawei yakni mata-mata. Isu keamanan dan pertahanan memang selalu seci untuk dijadikan alasan oleh pemerintah untuk menyerang negara lain. Tapi pemerintah negara mana yang tidak melakukannya? Seseorang di NSA sana bisa tahu hari ini anda pergi kemana dan film bajakan apa yang anda tonton. Karena alat pengawasan (surveillance) paling berpengaruh di bumi ini selalu ada di tangan tiap orang: smart phone. Ini bukan informasi baru. Dan juga bukan alasan utama mengapa AS dan para perusahaan teknologi AS menjegal Huawei.



Tema besar yang bekerjsama dari konflik ini yakni perlombaan berkelahi cepat pengembangan 5G antara AS dan China. Perlombaan yang memilih supremasi dunia selanjutnya.



Sebelum saya menjelaskan mengapa 5G bisa membuat kekisruhan sebesar ini, mari kita mengilas balik ke 20-30 tahun lalu.


BILL GATES DAN AYAH KITA


Perusahaan terbesar di kurun ke-21 namanya Apple, Microsoft, Google. Tiga perusahaan tersebut tidak jatuh dari langit dan tiba-tiba jadi raksasa. Ketiganya dirintis antara tahun 70-90-an. Bill Gates, Steve Jobs, dan Larry Page bisa melahirkan bayi raksasa lantaran ekosistem yang mendukung; kemajuan teknologi AS. Bila tahun 1980-an Gates dan Jobs bermain-main dengan arahan komputer dan processor, ayah kita mungkin ‘bermain’ dengan cangkul. Paling top mesin tik. Itu sebabnya bukan ayah kita yang mendirikan Microsoft atau Apple. Karena ayah kita (atas takdir Tuhan) tidak lahir di sebuah negara yang mempunyai keunggulan teknologi. Ekosistem itu sangat penting. Karena kita tak bisa menumbuhkan pohon rambutan di gurun pasir.


Keunggulan teknologi AS di final kurun ke-20 terus bergulir kolam bola salju ke kurun 21. Menciptakan teknologi-teknologi selanjutnya yang akibatnya menjadi mesin ekonomi gres yang mengalahkan minyak dan baja. Bola salju yang melahirkan para supreme gres lainnya yang mendominasi planet: Facebook, Amazon, Intel, Cisco, IBM. Para entitas yang mengubah konektivitas dan informasi menjadi komoditas dalam skala masif. Lapangan kerja dibuka, pajak yang gemuk disetor, dan layanan berbasis internet diekspor ke seluruh dunia. Merekalah yang menggerakkan mesin pencetak uang AS. Agar Paman Sam tetap punya fulus yang banyak, dan karenanya bisa tetap jadi negara dan bangsa paling digdaya di muka bumi. Sebab tak ada kedigdayaan tanpa uang.


Kemajuan teknologi itu mengubah ekonomi manusia, bangsa, dan dunia. Yang paling terasa yakni ketika konektivitas 4G diimplementasikan di pasar. Wajah dunia berubah lantaran 4G.


DAMPAK 4G


Gojek tidak mungkin ada jikalau konektivitas masih 3G. Begitu juga dengan Grab, Tokopedia, Bukalapak, dan layanan lain yang berbasis internet — sekaligus yang tidak mungkin layanannya diantarkan dengan kualitas konektivitas rendah. Layanan-layanan ini telah membuka jutaan lapangan pekerjaan, peluang ekonomi baru, serta berkontribusi amat besar dalam perekonomian nasional. Hal yang sama juga terjadi dengan Whatsapp, Instagram, Facebook, atau Twitter. Kecepatan konektivitas 4G membuat kita semua bisa melaksanakan kegiatan ekonomi di internet secara lebih baik dan memperoleh laba finansial. Mulai dari mempromosikan produk lewat gambar atau video, melayani konsumen via chat, atau bahkan mengumpulkan investasi lewat media umum menyerupai yang dilakukan Arkademi.


Anda bahkan tak mau mengakses dan membaca artikel ini memakai konektivitas 3G. Semuanya tidak terjadi tanpa 4G. Internet tidak akan menarik jikalau untuk membuka sebuah gambar atau video perlu waktu 1-2 menit.


Ketika 4G diimplementasikan, para raja teknologi AS mendulang makin banyak kekayaan lantaran semua orang di dunia telah mengakses internet dan memakai layanan mereka. Bagi generasi sekarang, hidup tanpa internet bukanlah hidup. Dengan uang yang makin banyak, mereka bisa membuat teknologi yang lebih maju untuk menghasilkan uang lebih banyak lagi dan mempertahankan dominasi. Dominasi para raksasa ini artinya dominasi untuk induk mereka: AS. Berkat 4G, AS mengalami kenaikan GDP sebesar $ 100 miliar. Belum termasuk yang dihasilkan oleh industri turunan.


Kisah ini berubah semenjak 5G.


[vc_row][vc_column css=”.vc_custom_1524312591512{background-color: #e18d08 !important;}”][vc_single_image image=”26047″ img_size=”full” alignment=”center” onclick=”custom_link” img_link_target=”_blank” link=”https://play.google.com/store/apps/details?id=com.arkademi.app” css=”.vc_custom_1550548346918{margin-top: -20px !important;margin-bottom: 14px !important;}”][/vc_column][/vc_row]


5G: REVOLUSI TEKNOLOGI


5G bukan sekadar 4G yang lebih cepat. 5G yakni revolusi dan keajaiban teknologi konektivitas. Ia bukan hanya jauh lebih kencang dan bisa membawa data lebih besar dibanding 4G. Namun ia hampir tak punya latensi atau jeda. Tak ada putus di tengah. Latensi yakni waktu jeda ketika data berjalan. Rata-rata latensi koneksi dikala ini yakni 100 milidetik atau 0,1 detik. Dengan 5G latensinya hanya 1 milidetik atau 0,001 detik. Lebih cepat dibanding waktu yang anda butuhkan untuk berkedip.


Bila kecepatan 4G bisa mengubah wajah dunia dan bangsa-bangsa, kemudian apa dampak yang bisa dihasilkan 5G yang kecepatannya 20 kali 4G dan tanpa latensi?


Soal anda bisa mend0wnl0ad film dari sebelumnya 6 menit di 4G menjadi 3 detik di 5G, itu urusan lain. 5G yakni satu-satunya teknologi yang memungkinkan dilakukannya interkonektivitas secara real-time tanpa harus khawatir dengan keterlambatan transportasi data. Ini yakni teknologi yang diperlukan oleh kendaraan beroda empat otonom, internet of things (IoT), dan pengoperasian alat jarak jauh. Semua sektor akan terdampak: transportasi (mobil otonom), kesehatan (bedah jarak jauh), konstruksi (operasi alat), hiburan (film dan musik), retail (kecepatan jalan masuk layanan), IoT (smart home, smart city), sampai agrikultur.


5G membuka kemungkinan yang tak terbatas bagi teknologi lain atau layanan yang membutuhkan konektivitas real-time dengan ukuran data yang besar. Bila anda mencoba berimajinasi, ingatlah bahwa dengan 5G langit yakni batasnya.



5G akan mengubah dunia. Jauh lebih berdampak ketimbang yang dilakukan 4G. Menurut estimasi, dengan 5G AS akan mendapat kenaikan GDP $ 300 miliar dan membuat 3 juta lapangan kerja baru.



Namun kali ini AS mendapat lawan tanding yang setara atau lebih hebat: China. Huawei telah berhasil membuatkan teknologi 5G yang jauh lebih baik dibandingkan perusahaan-perusahaan teknologi AS menyerupai AT&T atau Verizon. Ibaratnya, 5G China itu menyerupai DVD dan 5G AS menyerupai laser disc. AS tertinggal sangat jauh dalam perlombaan 5G. Bagi AS, itu dihentikan terjadi lantaran akan mengancam keagungan bangsa mereka di masa depan. Karena itulah Huawei dijegal. Ini bukan semata perlombaan teknologi, tapi persaingan antar bangsa.



TEKNOLOGI YANG BISA MENGUBAH PERCATURAN DUNIA


Mengapa perlombaan ini maha-penting?


Karena kemajuan teknologi membuat ekosistem. Pada implementasi teknologi yang revolusioner, kecepatan sangat penting. Ingatlah lagi apa yang dilakukan oleh Steve Jobs, Bill Gates, dan Larry Page pada 20-30 tahun kemudian yang melahirkan mesin ekonomi raksasa gres bagi AS. Semua terjadi lantaran ekosistemnya memungkinkan. Hal yang sama juga akan terjadi di China dengan 5G. Dengan lebih cepat dan majunya implementasi 5G di China yang dikenalkan oleh Huawei, maka perusahaan-perusahaan teknologi China akan lebih dulu mengadopsi, beradaptasi, dan membuatkan teknologi atau layanan berbasis 5G dibanding negara manapun di dunia. Mereka akan sanggup lebih cepat mengakuisisi dan menguasai pasar dunia pada segala sesuatu yang berbasis layanan 5G — internet yang lebih cepat dan tanpa jeda.



Singkatnya: dengan memenangkan perlombaan 5G China akan bisa membuat ‘internet baru’ dan menggeser AS sebagai dominator teknologi dunia. Kekayaan akan berpindah dari Paman Sam ke Kung Fu Panda.



Kelak kita akan mengenal Apple, Microsoft, Google, Facebook, IG, Whatsapp generasi gres yang berasal dari China. Segala komoditas teknologi software maupun hardware yang memungkinkan implementasi 5G pada semua tingkatan pasar.


Bagi AS, khususnya Trump, hal ini dihentikan terjadi. Karena Amerika harus Great Again. Melihat China bisa melompat menjadi runner-up negara dengan ekonomi terbesar dunia hanya dalam 30 tahun saja sudah meresahkan. Membiarkan mereka jadi nomor 1 tentu bukan pilihan bagi AS. Celakanya China punya amunisi berpengaruh untuk menohok ke peringkat teratas dalam liga. Namanya 5G.


***


Di kurun ini hanya teknologi yang bisa menjadi generator ekonomi terbesar sebuah bangsa. Bukan lagi minyak, gas, atau senjata. Tapi bagaimanapun AS yakni pemenang Perang Dunia II dan terbiasa menyebabkan perang sebagai generator ekonomi lewat industri senjata. Sebuah jalan yang masih dipertahankan dan dimanfaatkan untuk menghadapi mereka yang melawan: Vietnam, Korea, Irak, Afganistan.


Tapi kali ini berbeda. Amerika berhadapan dengan Naga. Pada padang Kurusetra yang benar-benar baru: ekonomi dan teknologi. Memperebutkan supremasi gres dunia. Pertempuran yang mungkin asing bagi bangsa yang sibuk bertengkar perihal perolehan suara.(*)


[vc_btn title=”DAFTAR. DAPAT GRATIS 5 KELAS” color=”danger” align=”center” button_block=”true” link=”url:%23login|||” el_class=”logintrig”]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com