Ini bukan soal agama. Tapi demi meningkatkan daya tahan menghadapi ketidakpastian. Utang yaitu pembunuh pertama anda — bukan produk yang tak laku. Kalau anda tidak bisa memulai perjuangan kecil dengan modal paling minimal yang anda miliki, mungkin sebaiknya anda tidak berwirausaha.
Masalah paling kronis yang dialami lebih banyak didominasi perjuangan kecil rintisan yaitu delusi kesuksesan dan kesempurnaan. Anda yakin betul (atau diyakinkan oleh orang lain) akan sukses dengan cara yang anda rencanakan. Anda yakin untuk mencapai kesuksesan itu segala sesuatunya harus tepat di hari pertama. Harus begini begitu. Harus punya ini itu.
Misal, anda ingin punya perjuangan kuliner. Anda beranggapan perjuangan masakan yang sukses itu yaitu mereka yang punya restoran dengan bangunan manis dan terletak di daerah strategis. Koki harus 3, karyawan minimal 10, ruangan ber-AC, lantai dan meja mengkilap. Anda tak punya uang. Lalu menggadaikan sertipikat rumah untuk berutang. Restoran berdiri. Tidak laku. 6 bulan tutup. Anda kehilangan restoran plus rumah.
Banyak perjuangan masakan yang gagal. Tapi tidak semuanya kehilangan rumah.
Usaha anda sukses, itu harapan. Bukan kepastian dan fakta. Bila anda memulai perjuangan dengan cara berutang, anda punya 2 kepastian: cicilan tiap bulan dan aset disita alasannya yaitu tidak bisa bayar.
Percayalah, apapun perjuangan yang anda jalankan, anda akan menciptakan kesalahan. Kesalahan itu tidak hanya akan terjadi sekali. Tapi berkali-kali. Titik.
Anda perlu menanggung beban sekecil-kecilnya ketika masih dalam proses berhadapan dengan kesalahan-kesalahan itu. Tidak ada yang tahu seberapa panjang proses itu akan berlangsung. Beban utang akan memangsa sisa waktu yang anda miliki untuk hingga pada satu kesempatan emas.
Usaha yang sukses pada prinsipnya yaitu mereka yang datang pada satu kesempatan emas sebelum kehabisan uang. Kesempatan emas itu bukan hadiah. Ia diraih sesudah kita melewati banyak sekali kesalahan. Yang membedakan antara perjuangan kecil yang bisa tumbuh dan yang tutup yaitu berapa besar beban yang mesti mereka tanggung ketika kesalahan itu terjadi.
Kesuksesan perjuangan rintisan tidak tergantung dari berapa banyak uang yang mereka miliki sebagai modal awal. Tapi berapa usang daya tahan yang bisa ditanggung jumlah uang yang tersisa sebelum menemukan sebuah kesempatan emas itu dan melejitkannya. Biasa juga disebut sebagai runway (baca penjelasannya di artikel Usaha Rintisan Harus Tetap Miskin).
MENCOCOKKAN PUZZLE
Apa kesempatan emas itu?
Pada dasarnya yaitu model bisnis yang tervalidasi atau terbukti memperlihatkan hasil optimal bagi kita. Ada banyak komponen dalam model bisnis ini.
- MASALAH/KEBUTUHAN: Masalah atau kebutuhan konsumen yang hendak kita pecahkan atau sediakan.
- SEGMEN KONSUMEN: Siapa pemilik problem atau kebutuhan tersebut. Merekalah orang yang kelak akan membeli produk kita.
- KEUNGGULAN: Apa keunggulan produk kita dibanding produk sejenis yang sudah tersedia di pasar.
- STRUKTUR BIAYA: Rincian biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan produk, operasional, dan distribusi.
- MITRA KUNCI: Siapa saja pihak rekanan yang memegang tugas kunci dari hulu hingga hilir. Mulai dari pemasok materi hingga distributor.
- SALURAN: Tempat atau cara kita melaksanakan distribusi produk ke konsumen.
- HUBUNGAN KONSUMEN: Dengan cara apa atau melalui apa kita akan menjaring konsumen.
- PENDAPATAN: Besaran harga, model penjualan, susukan pendapatan.
8 komponen dalam model bisnis di atas mesti kita uji. Bak kepingan puzzle. Satu keping tidak pas, berarti salah. Cari cara lagi hingga pas. Kesempatan emas itu yaitu ketika kepingan-kepingan puzzle itu bersatupadu membentuk gambar yang sempurna.
Saya tidak menakut-nakuti. Tapi anda butuh mukjizat untuk sukses memadukan semua keping puzzle itu secara tepat di hari pertama.
Kekeliruan kita pada umumnya yaitu lebih suka melihat perjuangan yang sudah sukses sebagai gambar puzzle yang sempurna. Tapi tidak memperhatikan apa yang mereka lakukan dan korbankan ketika mencocokkan keping demi keping puzzle. Kita terlanjur menganggap keping puzzle mereka sama dengan milik kita sehingga bisa copy-paste begitu saja.
PERJALANAN
Setiap perjuangan mesti melewati 5 langkah perjalanan untuk datang pada tahap berkembang. Siapapun dia. Termasuk anda. Inilah perjalanannya:
Create > Test > Evaluate > Winning > Scale
MEMBUAT (CREATE): Tahap dimana anda menciptakan produk yang menuntaskan sebuah problem atau kebutuhan untuk segmen konsumen tertentu.
PENGUJIAN (TEST): Tahapan paling berat dimana kesalahan akan terjadi berkali-kali. Di sini anda menguji produk dan model bisnis anda di dalam pasar. Apakah produk itu cocok dengan konsumen (product-market fit), konsumen mau membayar (purchase intent), kecocokkan harga, model harga, susukan distribusi, dsb. Ini yaitu tahap dimana anda menguji setiap bab dalam 8 komponen model bisnis di atas.
EVALUATE (EVALUASI): Setiap hasil uji akan anda penilaian mana yang memperlihatkan hasil paling optimal.
WINNING (BERHASIL): Dari hasil uji dan penilaian yang sudah dilakukan yang disertai dengan banyak sekali kesalahan, anda kesannya datang pada satu kesempatan emas. Puzzle-nya sudah membentuk gambar sempurna.
SCALE (BERKEMBANG): Anda sudah siap untuk berkembang dan melejit. Ini yaitu masa dimana anda membutuhkan pemanis sumberdaya. Salah satunya uang yang lebih banyak.
Ilusi kesuksesan terjadi alasannya yaitu kita cenderung memotong tahapan ‘Test’ dan ‘Evaluate’.
Kita berpikir bisa ‘Create’ dan pribadi ‘Winning’ atau lompat ke ‘Scale’. Padahal lebih banyak didominasi perjuangan kecil rintisan mati di tahapan ‘Test’ dan ‘Evaluate’. Mereka yang ada di tahapan ‘Winning’, apalagi ‘Scale’, sudah jauh lebih kuat.
UTANG ADALAH OPSI PALING AKHIR
Apakah dalam Scale kita harus berutang?
Tidak.
Anda perlu uang pemanis ketika Scale. Misalnya, selama ini anda menjalankan perjuangan masakan home kitchen yang sudah terbukti Winning. Lalu hendak membuka warung. Tapi tidak punya uangnya. Maka anda punya 3 pilihan: menahan, berbagi, atau berutang.
MENAHAN: Anda akan bertahan di tahap Winning hingga terkumpul modal yang cukup untuk Scale. Sementara konsumen anda akan terus meningkat secara konstan.
Teman-teman UKM saya banyak yang menentukan cara ini. Produk mereka sudah sukses dan siap berkembang lebih besar lagi. Misalnya menyewa ruko di daerah strategis atau membeli alat yang bisa memproduksi lebih banyak. Tapi mereka menahannya alasannya yaitu masih dalam tahap mengumpulkan modal untuk Scale.
Mereka yang menentukan opsi ini alasannya yaitu ingin terus berdikari dan punya kontrol penuh terhadap usaha.
BERBAGI: Anda menyebarkan laba dengan pihak lain. Bisa investor atau mitra. Kalau produk anda sudah sukses atau Winning, percayalah, mendapat investor bukan hal sulit. Investor (bukan kreditur) akan memperlihatkan uang yang anda butuhkan, kemudian ia akan mendapat sebagian saham.
Tapi apa yang anda butuhkan juga tidak mesti dalam bentuk uang. Properti misalnya. Maka anda menjalin kemitraan dengan pemilik ruko yang anda inginkan dan menyebarkan saham dengannya. Bisa juga dalam bentuk alat atau tenaga kerja.
Dengan opsi menyebarkan saham atau keuntungan, maka otomatis anda juga menyebarkan kontrol dengan pihak investor dan mitra. Setiap pihak yang menjalankan perjuangan punya tanggungjawab kepada para pemilik saham untuk mewujudkan sasaran perjuangan dan laba yang dijanjikan di awal. Inilah beban terbesar anda: mewujudkan janji.
BERUTANG: Sangat disarankan menjadi opsi terakhir bila 2 pilihan di atas tidak bisa diwujudkan dengan banyak sekali cara apapun. Ini cara paling gampang dalam mendapatkannya, tapi paling sulit menjalaninya. Selama anda punya aset yang nilainya lebih tinggi atau setara dengan jumlah utang, pihak pemberi kredit hampir niscaya memperlihatkan utang. Apalagi bila pembukuan perjuangan anda sudah memperlihatkan Winning. Orang akan berebut memberi utang kepada anda. Baik itu bank, forum simpan-pinjam, hingga perorangan.
Dengan opsi berutang anda harus menanggung beban rutin bulanan, tak peduli performa perjuangan anda sedang naik, turun, atau stagnan. Anda memang masih punya kontrol penuh terhadap jalannya usaha, tapi menyerupai ilusi. Kreditur tidak mencampuri anda dalam menjalankan usaha. Bahkan mereka tidak peduli. Tapi berapapun yang anda hasilkan, selalu saja akan anda serahkan sebagian atau seluruhnya kepada mereka. Hal ini bisa menjatuhkan mental.
Opsi ini hanya cocok untuk mereka yang sudah punya kepastian penghasilan di depan menyerupai pemenang sebuah proyek. Atau siapapun yang bersedia menghadapi risiko tinggi dan rela setiap bangkit tidur selalu mengingat utang.
MEMULAI USAHA DAN WINNING TANPA UTANG
Bila anda oke bahwa utang yaitu hal yang perlu dihindari dalam memulai sebuah perjuangan kecil, kini anda hanya harus tahu caranya. Hal itu bisa anda pelajari di kelas Memulai Usaha dari Kecil dengan Modal Sendiri di bawah ini. Gratis! Anda hanya perlu berguru 10-15 menit lewat pengajaran yang disajikan dengan jalan dongeng interaktif.
Bila anda sudah dalam tahap Pengujian (Test) dan Evaluasi (Evaluate), anda bisa melanjutkan berguru di kelas Menguji Ide, Produk, dan Pasar. Gratis Juga!
Untuk mempercepat proses di tahap Test dan Evaluasi, anda perlu seni administrasi dan cara marketing atau distribusi yang andal. Hal itu bisa anda pelajari juga di kelas Inbound Marketing. Lagi-lagi gratis!
Mengapa gratis?
Karena Arkademi didirikan untuk berkontribusi dalam meningkatkan daya saing individu bangsa Indonesia, terutama dalam bidang kewirausahaan. Karena itulah setiap pengguna gres Arkademi akan mendapat 4 kelas gratis kewirausahaan dan pemasaran tingkat awal. Karena bangsa yang besar lengan berkuasa yaitu bangsa yang mempunyai para wirausahawan yang berdaya tahan tinggi dan berdaya saing tinggi.
Tapi bila anda menganggap utang sebagai sebuah keharusan dalam memulai sebuah perjuangan kecil rintisan, doa saya untuk anda. (*)
Sumber aciknadzirah.blogspot.com