Random post

Saturday, February 4, 2017

4 Kunci Sukses Coaching Karyawan

[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Ketika Anda melihat seorang karyawan melaksanakan presentasi wacana project terbarunya. Anda mencicipi presentasinya bisa lebih elok lagi namun ia tidak melakukannya dengan baik. Anda ingin membantu namun tidak paham caranya. Lalu Anda membiarkan hal itu berlalu begitu saja.


Perkembangan karyawan yaitu tanggung jawab pemilik bisnis dalam perusahaan. Pemilik bisnis bisa menjadi coach yang baik untuk karyawannya. Anda lebih memahami huruf karyawan yang bekerja untuk Anda.


Namun selalu ingat bahwa coaching yang efektif yaitu bisa menunjukkan feedback. Kaprikornus adanya komunikasi 2 arah dan kepedulian terhadap bawahan Anda. Dengan demikian hasil kerja mereka juga akan lebih meningkat.


Apabila Anda tidak melaksanakan apa-apa padahal tahu potensi dari karyawan, maka mereka tidak akan sadar dan tidak bisa merubah kekurangan mereka tesebut. Sungguh sangat disayangkan, potensi ini bisa saja menghipnotis perkembangan bisnis Anda juga.


Nah, dalam coaching bahu-membahu sangat simple. Tidak butuh teknik yang kompleks. Ada beberapa kunci penting coaching efektif bagi tim Anda. Mari baca artikel ini hingga selesai, akan dibahas wacana kunci penting tersebut.


Ulasan ini cocok bagi semua pemilik bisnis, Anda menerima pengetahuan baru. Selain itu, coaching bisa menjadi teknik yang berkhasiat tidak hanya terhadap karyawan namun juga klien dan partner bisnis Anda. Langsung saja kita simak pembahasan berikut ini.


Kunci Utama Coaching Yang Efektif


1.      Kejelasan (Clarity)


Sebelum Anda menunjukkan umpan balik pastikan Anda tahu apa yang akan dibicarakan. Persiapkan secara terang dan spesifik apa yang harus dikomunikasikan. Susunlah sebuah percakapan dengan pembukaan yang positif. Awal pembicaraan yang baik tentu lebih menyenangkan.


Anda bisa mulai dengan menunjukkan masukkan kasatmata yang bisa membuat suasana kasatmata sehingga coachee lebih terbuka untuk mendengarkan. Jika Anda ingin memberi umpan balik wacana hal yang sensitif ,usahakan dengan kata-kata yang halus namun jelas.


Usahakan selalu menunjukkan umpan balik secara spesifik apalagi bekerjasama dengan sikap dan penampilan mereka. Hal ini membuat mereka lebih paham dan sadar untuk merubah diri lebih baik.


2.      Konfirmasi


Biasanya sesi penyampaian umpan balik ini lebih sensitif dan sukar disampaikan. Adanya ikatan emosional antara coach dan coachee. Anda sebagai coach harus bisa lebih banyak mendengar apa yang disampaikan oleh coachee.


Tidak hanya mendengar namun juga perhatikan tingkah laris coachee anda. Hal ini menjadi teladan Anda menilai hingga mana tingkat emosi dari coachee Anda. Lihat apakah kadar toleransi mereka masih tinggi. Ini semoga anda tahu apakah mereka bisa diajak untuk berdiskusi dan diberikan umpan balik.


Ingat juga untuk lakukan konfirmasi atas umpan balik yang telah Anda sampaikan. Lihat bagaimana coachee Anda memahami dan sadar wacana hal yang harus ia ubah semoga lebih baik lagi.


3.      Mendengarkan


Percakapan dalam coaching yang ideal porsinya yaitu coach lebih banyak mendengarkan kemudian menunjukkan pertanyaan.  Aturan yang dipakai coach yaitu 90/10. 90% yaitu mendengarkan dan 10% yaitu melaksanakan tindakan. Kebanyakan bisnis coach berpengalaman ibarat yang ada di GLC memakai hukum ini.


Anda sebagai coach dan pemimpin harus bisa menahan diri untuk sedikit berbicara. Berikan ruang dan waktu bagi karyawan Anda untuk menjawab dan berbicara. Komunikasi yang efektif yaitu lebih banyak mendengarkan. Ini gunanya semoga Anda mengumpulkan lebih banyak isu terkait hambatan yang dihadapi karyawan Anda. Kira-kira hambatan apa yang sedang mereka hadapi.


Apabila Anda mendominasi percakapan hal ini membuat karyawan merasa terintimidasi dan tidak terbuka. Tentu bukan ini tujuan yang ingin dicapai dalam proses coaching. Tujuan coaching yaitu membuat transparansi antara coach dan coachee sehingga problem cepat diketahui dan diselesaikan.


Idealnya percakapan dilakukan dan dibantu dengan rangkuman pertanyaan yang membuat coachee menemukan tanggapan atas masalahnya sendiri. Hal ini lebih baik sehingga coachee lebih independent dan sanggup mencari solusi sendiri.


4.      Komitmen


Untuk mengakhiri proses coaching, menetapkan sebuah janji antara coach dan coachee. Komitmen harus jelas, spesifik, dan bisa menjadi penguat kepercayaan antara coach dan coachee.


Tanyakan kepada coachee/karyawan Anda, apakah mereka telah berkembang dengan baik dari segi keahlian dan ketrampilan. Lalu tanyakan pula cara mereka untuk meningkatkan hal tersebut. Pertanyaan ini akan memicu mereka untuk memikirkan wacana action yang harus dilakukan.


Sedikit tips bagi Anda pemimpin dalam perusahaan. Lakukan cara berikut ini semoga coachee sanggup berkomitmen. Buatlah daftar persetujuan hal yang harus dilakukan oleh coachee. Adanya dokumentasi memicu janji dan menjadi pengingat bagi coachee. Dengan demikian coachee bisa melaksanakan action atas hasil yang disepakati.


Nah, dari keempat kunci utama coaching yang efektif Anda sudah lebih paham bukan wacana inti dari coaching. Silakan implementasikan pada karyawan Anda semoga kinerja dalam perusahaan Anda lebih baik. Selain itu juga karyawan Anda menjadi lebih profuktif dan bekerja dengan efisien.


Jika Anda ingin berdiskusi dan membahas problem coaching silakan hubungi kontak yang ada di halaman ini. Jangan lupa bagikan pula artikel ini jikalau Anda mencicipi manfaat bagi Anda. Salam sukses, Always Go Big![/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com