[vc_row css=”.vc_custom_1544440140525{margin-bottom: 30px !important;}”][vc_column][vc_single_image source=”featured_image” img_size=”large”][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Di dunia digital ini, semakin banyak e-commerce dan marketplace menciptakan perkembangan perjuangan kecil menengah (UKM) semakin pesat. Tanpa adanya perjuangan kecil menengah (UKM) roda perekonomian akan macet dan memperlihatkan banyak dampak pada perjuangan skala besar. Sifat dari perjuangan kecil yang gampang dibuat dan gesit menciptakan banyak ruang bagi pencari lowongan kerja. Hal inilah yang mendasari perhatian pada perjuangan kecil semakin besar dilakukan untuk menjaga kondisi ekonomi Indonesia.
Menurut survey Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dengan Badan Pusat Statistik (2016) bahwa industri ekonomi kreatif d Indonesia pada tahun 2015 kemudian tercatat menyumbangkan Rp. 852 triliun kepada pendapatan domestic bruto (PDB) nasional, dan di tahun 2016 tercatat naik mencapai Rp. 922,58 riliun dengan nilai bantuan terhadap PDB nasional sebesar 7,44 persen.
Perkembangan industri ekonomi kreatif tidak terlepas dari e-commerce di Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan pertumbuhan dari e-commerce mencapai 60% sampai 80% per tahun.
Dari data di atas, sanggup dilihat bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari derma perjuangan kecil menengah. Oleh alasannya yaitu pentingnya UKM ini maka perlu dilakukan training UKM guna menunjang keberlangsungan dari UKM di Indonesia dan membantu mereka mengatasi aneka macam permasalah yang ada menyerupai aspek pengelolaan atau administrasi sampai aspek permodalan yang dibutuhkan.
Manfaat dari memperlihatkan training UKM adalah:
1. Meningkatkan produktifitas
Sebagian pemilik UKM merupakan pelaku perjuangan mandiri. Namun, melalui training UKM diperlukan sanggup meningkatkan produktivitas dengan meningkatkan ketrampilan dalam proses produksi maupun peningkatan manajerial. Melalui training bisnis terutama peningkatan ketrampilan, pemilik UKM diajarkan untuk meningkatkan produktifitas produksi sehingga didapatkan hasil yang optimal.
Dengan training juga bisa melatih ketrampilan manajerial dari pelaku UKM dimana akan diajarkan perihal bagaimana pemecahan masalah-masalah yang sanggup menganggu produktifitas usaha. Pelatihan bisnis menyerupai aktivitas coaching yang ada di GLC bisa menggali potensi dan kemampuan dari pelaku perjuangan sehingga sanggup independen dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi.
2. Meminimalkan biaya dan jumlah kecelakaan kerja
Melalui training bisnis, diajarkan bagi pemilik UKM untuk sadar akan pentingnya keselamatan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi tentunya menambah penggunaan dana atau biaya yang bisa saja berasal dari modal UKM. Modal perjuangan kecil menengah sangat terbatas sehingga perlu adanya efektifitas penggunaan dana oleh pemilik usaha.
Pelatihan bisnis ini diperlukan mengurangi kecelakaan kerja melalui pengaturan manajerial dan pengaturan sistem kerja yang baik sehingga financial dari UKM sanggup dimaksimalan untuk mendapat keuntungan yang lebih besar.
3. Meminimalkan masa belajar
Pelatihan bisnis khususnya mentoring memperlihatkan kesempatan bagi pemilik perjuangan untuk berguru dari para ahli. Pengalaman dari para mentor diperlukan mempersingkat waktu pemilik perjuangan untuk berguru melalui pengalaman.
Mentor akan memperlihatkan solusi atas problem yang dihadapi sekaligus membantu menyusun seni administrasi dan konsep bisnis untuk perjuangan kecil menengah. Dengan training menyerupai ini, pemilik perjuangan diperlukan sanggup menjalankan perjuangan dengan optimal dan efektif.
4. Pengaturan keuangan yang optimal
Usaha Kecil Menengah umumnya dimulai dengan modal yang kecil. Modal ini harus dioptimalkan untuk segala macam hal operasional dari usaha. Namun, hambatan bagi pemilik UKM yaitu pengaturan keuangan yang belum terstruktur rapi. Hal ini tentu akan berdampak jangka panjang terhadap bisnis UKM nya.
Melalui training bisnis sanggup diajarkan untuk menciptakan pembukuan yang terstruktur, cashflow dan konsep keuangan yang rapi sehingga dengan data statistic yang dihasilkan memudahkan bagi pemilik UKM untuk melihat perkembangan usahanya, progress piutang dan utang serta keseluruhan profitnya sanggup dihitung dengan baik. Jika perhitungan keuntungan rugi dan pembukuan tidak terperinci maka lambat laun tanpa disadari oleh pemilik UKM, usahanya akan mengalami penurunan.
5. Sadar akan teknologi terbaru
Melalui training bisnis tidak hanya diajarkan perihal operasional dan teknis namun juga pemilik UKM diberikan pengertian perihal teknologi terbaru yang sanggup dipakai untuk efisiensi kinerja. Tidak hanya dari segi peralatan namun juga dari segi pemasaran menyerupai misalnya membawa UKM ke dunia digital yang sedang marak di masyarakat dikala ini sehingga perjuangan lebih dikenal oleh masyarakat.
UKM di Indonesia mulai banyak merambah ke dunia digital menyerupai e-commerce dan marketplace. Ini yaitu wadah bagi pemilik UKM untuk memaksimalkan perjuangan dan potensi kreatifitasnya. Optimasi penggunaan e-commerce dan media social sanggup dilakukan biar UKM anda berkembang pesat. Perkembangan e-commerce yang cukup pesat tidak lain alasannya yaitu sumbangsih dari bisnis UKM yang banyak di Indonesia.
Kesimpulan
Melalui artikel di atas disimpulkan bahwa manfaat dari training untuk bisnis UKM di Indonesia adalah.
- Meningkatkan produktifitas
- Mengurangi jumlah dan biaya akhir kecelakaan kerja
- Meminimalkan masa belajar
- Pengaturan keuangan yang optimal
- Meningkatkan kesadaran akan teknologi baru
Jadi, Anda kini sudah paham perihal pentingnya training untuk perjuangan kecil menengah di Indonesia. Sedikit info, training UKM di Indonesia dengan jumlah terbanyak dikala ini dipegang oleh provinsi Jawa Tengah.
Apabila Anda pemilik UKM, berdasarkan Anda seberapa besar dampak training UKM untuk perjuangan Anda? Coba berikan pandangan Anda dan bagikan artikel ini jikalau Anda mendapat manfaat dan info penting biar orang lain juga mencicipi manfaat yang sama.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
