Random post

Friday, March 17, 2017

√ Pengertian Hidroponik, Jenis-Jenisnya, Dan Cara Budidayanya (Lengkap)

Tanaman yang sehat berasal dari budidaya yang sehat pula. salah satu produk pertanian yang digadang-gadang untuk orientasi pertanian organik ialah komoditas sayuran atau komoditas hortikultura.  Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas penting yang dituntut untuk memenuhi undangan pasar. Salah satu pola tumbuhan yang termasuk hortikultura ialah sayur sayuran dimana kebutuhan sayuran ketika ini semakin meningkat terkait dengan kesadaran masyarakat akan gizi dan nutrisi bagi hidupnya alasannya sayuran merupakan unsur esensial di dalam tumbuhan. 

Adanya undangan akan sayuran yang selalu meningkat memperlihatkan persoalan tersendiri pada bidang pertanian karena lahan pertanian yang dipakai sebagai tempat budidaya tumbuhan ketika ini sudah banyak yang berkurang jawaban dijadikan sebagai perumahan maupun perkantoran. Salah satu solusi untuk lahan yang semakin sempit sedangkan kebutuhan sayur terus meningkat ialah dengan budidaya sayuran hidroponik.


Pengertian Hidroponik


Hidroponik merupakan salah satu sistem budidaya pertanian yang tidak terlalu bergantung pada lahan yang luas. Hidroponik ialah budidaya pertanian tanpa memakai media tanah sehingga sistem budidaya hidroponik ini ialah sistem budidaya pertanian yang sangat berpeluang dimasa yang akan datang  alasannya sanggup diusahakan diberbagai tempat, baik di desa, di kota, di lahan terbuka, atau di atas apartemen sekalipun. Ketergantungan akan media tanah tidak akan mempungaruhi sistem budidaya hidroponik.

Jenis -jenis Hidroponik

A. Menurut Modelnya ada 4 yaitu :

1. Hidroponik genangan (floating hydroponic), yaitu budidaya sayuran pada lubang sterofoam (gabus) yang mengapung di atas permukaan larutan nutrisi dalam suatu kolam penampung dengan posisi akar yang tercelup pada larutan nutrisi tersebut.

2. Desain aeroponik, hidroponik dengan mengalirkan nutrisi tumbuhan dengan udara atau berupa angin dengan disemprotkan pada akar yang menggantung.

 3. Desain hidroponik tetes (drip system), yang prinsipnya memperlihatkan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus menerus sesuai kebutuhan tumbuhan di tempat perakaran.

4. Desain hidroponik NFT (nutrient film technique), model budidaya hidroponik dengan cara meletakkan akar tumbuhan pada lapisan air yang dangkal. Lapisan atau air tersebut tersirkulasi dan mengandung nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuhan yang dibudidayakan.

B. Menurut Medianya ada 2 :


 1. Hidroponik substrat, yaitu Hidroponik yang tidak memakai air sebagai media, tetapi memakai media padat (bukan tanah) yang sanggup menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan oksigen serta mendukung akar tumbuhan menyerupai halnya fungsi tanah. Biasanya memakai media arang sekam yaitu medianya steril akan keberadaan pathogen penyebab penyakit, selain itu arang sekam juga tidak mengandung garam terlarut yang akan kuat terhadap pH maupun tingkat keasaman media. Selain itu, juga bisa memakai media cocopeat yaitu media yang terbanyak dalam membentuk umbi terutama umbi bawang merah. Selain cocopeat, media yang juga sanggup menghasilkan umbi dalam jumlah yang banyak yaitu gabungan cocopeat dan pasir, zeolit dan arang sekam.

      
  2. Hidroponik Non Substrat,  merupakan cara bercocok tanam dengan memakai media air.  Kaprikornus metode tanam yang satu ini tidak memakai tanah sebagai media tanamnya. Dengan metode hidroponik ini nutrisi-nutrisi yang diharapkan tumbuhan sanggup diberikan secara lebih optimal dan terkendali. Tanaman yang ditanam dengan  cara hidroponik ini bisa tumbuh 30 % lebih cepat di bandingkan dengan yang ditanam di tanah. Hal ini alasannya akar tidak harus tumbuh dan mencari terus kedalam tanah sehingga kebutuhan unsur hara terpenuhi melalui media air. Biasanya menggunakan Rockwool alasannya bisa menyerap air dan dibentuk untuk kepadatan tertentu sehingga tumbuhan tetap sanggup terapung dan berkembang dengan baik. 

Jadi pada dasarnya dengan hidroponik memudahkan budidaya sayuran dengan lahan sempit nih contohnya di sela-sela rumah di deket dapur, di depan rumah yang juga bisa buat hiasan juga sehingga punya nilai estetik. satu lagi, dengan hidroponik bisa panen sesuai dengan jadwal yang diinginkan serta produk yang dihasilkan lebih sehat alasannya tidak ada input pestisida kimia. 

METODE HIDROPONIK SUBSTRAT


#.Bahan

1.      Cocopeat

2.      Arang sekam

3.      Pupuk cair

4.      Bibit selada
5.      Bibit bayam
6.      Bibit pakcoy
7.      Bibit sawi

#.Alat
1.      Cetok
2.      Timba
3.      Pot

#.Cara Kerja
1.      Menyiapkan media padat dengan formulasi perbandingan sebagai berikut:
Perlakuan
Perbandingan Komposisi Media
Arang Sekam
Cocopeat
Arang Sekam : Cocopeat
A
1
0
0
B
0
1
0
C
0
0
1        : 1
2.      Memasukan media tersebut kedalam pot yang telah disediakan.
3.      Menyiapkan bibit yang baik untuk ditanamsesuai dengan jenis tumbuhan yang telah ditentukan.
4.      Menanam bibit sesuai jenis yang ditentukan dan menciptakan ulangan.
5.      Menyiram media dengan air bersih.
6.      Melakukan pemeliharaan dan perawatan.
7.      Melakukan pengamatan setiap ahad dengan parameter : tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar, jumlah akar, jumlah umbi dan berat umbi.
 

Ilustrasi gambar hidroponik substrat. Oleh: Bagus Edi

METODE HIDROPONIK NONSUBTRAT


#. Bahan

1.      Bibit kangkung

2.      Bibit sawi

3.      Bibit pakcoy

4.      Bibit selada
5.      Bibit bayam

#.Alat
1.      Bak/timba
2.    Larutan nutrisi (bisa memakai Pupuk organik cair)
3.      Pompa
4.      Talang
5.      Pipa
6.      Netpot
7.      Rockwool

#. Cara Kerja
1.    Menyiapkan peralatan sistem hidroponik NFT dengan talang yang telah disediakan dengan volume air sesuai kebutuhan.
2.    Membuat larutan nutrisi.
3.    Mencabut bibit yang telah ditentukan yang sudah tersedia dengan sumbangan alat pencungkil.
4.    Menanam bibit kailan pada talang yang terisi air dan formula terlampir.
5.    Melakukan perawatan dengan cara mengalirkan larutan nutrisi dengan memakai pompa.
6.    Mengamati pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kailan.  
7. Melakukan pengamatan dengan parameter: jumlah daun, panjang daun, lebar daun, tinggi tanaman, jumlah akar dan panjang akar.
 

Sekian ulasan mengenai hidroponik, mohon maaf kalau ada salah. terimakasih dan agar bermanfaat


Sumber http://www.galinesia.com