Intervensi Perawatan Hirschsprung Post Operasi
NO | No. Dx | Tujuan | Intervensi | Rasional |
1 | Dx 1 | Tupan: Nyeri berkurang atau hilang Tupen : Dalam waktu 3 x 24 jam nyeri berkurang dengan kriteria : - Klien tidak rewel - Skala nyeri 1 dari 5 ditandai dengan ekpresi wajah klien tersenyum - Tanda vital normal | - Kaji skala nyeri, catat lokasi, lamanya, intensitas. - Catat petunjuk non-verbal, mis.gelisah, menolak untuk bergerak, berhati-hati dengan abdomen. - Kaji ulang faktor-faktor yang meningkatkan/ menghilangkan nyeri - Bersihkan area rektal dengan sabun ringan dan air/lap sesudah defekasi dan berikan perawatan kulit. - Observasi/ catat distensi abdomen, peningkatan suhu, penurunan TD | - Nyeri sebelum defekasi sering terjadi pada KU dengan tiba-tiba, dimana sanggup berat dan terus-menerus. - Dapat dipakai pada korelasi petunjuk lisan untuk mengidentifikasi luas/ beratnya masalah. - Dapat menawarkan dengan sempurna pelopor atau faktor pemberat - Melindungi kulit dari asam usus, mencegah ekskoriasi. - Dapat menawarkan terjadinya obstruksi usus alasannya inflamasi, edema, dan jaringan parut. |
2 | Dx. 2 | Tupan : Kebutuhan istirahat tidur terpenuhi Tupen : Dalam 2 x 24 jam gangguan tidur teratasi dengan kriteria : - Bayi sanggup tidur dengan lelap - Bayi tidak sering menangis Tidur kurang lebih 20 jam sehari | - Hindari mengganggu ketika tidur - Hati – hati penggunaan sedatif atau hipnotik - Berikan posisi tidur yang nyaman, misal dengan memberi alas di punggun, posisi klien miring. - Berikan penghangatan - Beri ASI hingga bayi tertidur | - Klien membutuhkan istirahat yang cukup. - Untuk menghindari CO2 yang akan menimbulkan gangguan pertukaran gas - Bila klien diposiskan terlentang, akan menambah rasa tak yummy di abdomen. Posisi miring lebih menciptakan klien nyaman - Menghindari adanya hipotermi dan untuk kenyamanan - Bayi biasanya minta ASI atau ingin akrab dengan ibu sebelum tidur untuk bonding atachment |
3 | Dx. 3 | Tupan : Dalam 2x24 jam nutrisi jaringan terpenuhi Tupen : Dalam 1x24 jam anemis teratasi dengan kriteria : - Ananemis - Hb : 12=16 gr% | - Kaji TTV, CRT, warna kulit dan membran mukosa - Kaji pernapasan - Pertahankan suhu lingkungan sesuai dengan suhu tubuh - Berikan transfusi sesuai kebutuhan - Lakukan investigasi laboratorium (Hb, dll) | - Memberikan info ihwal derajat atau keadekuatan perfusi jaringan dan membantu memilih intervensi yang lain - Dispneu dan gemericik pertanda adanya gangguan jantung - Vasokontriksi menurunkan sirkulasi perifer - Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen - Mengidentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan atau reaksi terapi |
4 | Dx. 4 | Tupan : Infeksi tidak terjadi Tupen : Dalam waktu 3 x 24 jam klien bebas dari gejala abuh dengan kriteria : - tanda-tanda vital normal - Leukosit normal - Tidak ada gejala infeksi | - Pantau tanda vital, perhatikan peningkatan suhu - Observasi adanya inflamasi - Pantau pernapasan, suara nafas, bantu klien untuk membalik, tinggikan kepala daerah tidur - Pertahankan perawatan luka aseptik. - Pertahankan balutan kering. - Berikan obat antibiotik sesuai indikasi | - Suhu malam hari memuncak yang kembali ke normal pada pagi hari ialah karakteristik infeksi. - Perkembangan abuh sanggup memperlambat pemulihan. - Infeksi pulmonal sanggup terjadi alasannya depresi pernapasan, ketidakefektifan batuk, dan distensi abdomen. - Meskipun persiapan usus dilakukan sebelum pembedahan, peritonitis sanggup terjadi kalau usus terganggu, mis, ruptur praoperasi, kebocoran anastomosis. - melindungi pasien dari kontaminasi silang selama penggantian balutan. Balutan berair bertindak sebagai retrograd, menyerap kontaminan eksternal. - Diberikan secara profilaktik dan untuk mengatasi infeksi. |