Sony Berambisi Untuk Menjadi Vendor Pertama Yang Merilis Android v7.1.1 – Sudah usang ya mimin tak membahas soal Sony? Padahal mimin yakni salah satu fans dari Sony, hehehe. Alasannya nanti bakal mimin tuliskan dibawah.
Baru-baru ini, vendor Smartphone asal Jepang tersebut dikabarkan akan menargetkan sesuatu yang terbilang cukup ambisius. Team Sony Mobile Concept menyebutkan bahwa mereka ingin menjadi vendor smartphone pertama yang merilis Android versi 7.1.1 Nougat pada perangkat mereka, dan tentu saja lengkap dengan segala fitur barunya.
BACA JUGA : Urutan Tingkatan Versi Android
Berdasarkan info yang mimin dapat, Tim developer Sony berkata bahwa “ini yakni prioritas utama kami”, dan mereka juga sangat percaya diri sampai berani memperlihatkan jaminan “jika anda melihat vendor lain (kecuali Google) yang merilis versi OS ini lebih cepat dari kami, siapkanlah tomat wangi (untuk dilempar, menyerupai di film-film kartun gitu)”.
Konon, tim developer Sony Mobile Concept sudah mempunyai source code dan sedang menunggu Compatibility Test Suite (CTS) dan Application Suite (GMS Apps) dari Google. Namun belum diketahui soal kapan tepatnya OS Android v7.1.1 ini bakal mulai digulirkan pada perangkat mereka.
Namun satu hal yang kita tau, kemungkinan besar, perangkat pertama yang akan mendapat update ini yakni Xperia XZ dan X series, disusul dengan Xperia Z5 dan mungkin seterusnya.
Emm, tapi sayang banget ya, kita yang di Indonesia mungkin tak akan menikmati update cepat dari Sony ini alasannya mereka sudah tak lagi memasarkan produk smartphone terbarunya di tanah air, dan itulah penyebab kenapa di blog ini, kabar soal Sony sangat jarang terdengar lagi.
Iya, semenjak dirilisnya Xperia Z5, Sony sudah tak lagi nampak memasukkan perangkat smartphone terbarunya termasuk Xperia X dan XZ. Kuat dugaan bahwa hal ini terjadi alasannya mereka tak sanggup memenuhi regulasi soal TKDN yang berlaku di negeri ini.
BACA JUGA : Kenapa Sekarang Banyak Hape Made in Indonesia?
Yaa mungkin itu pilihan mereka juga, alasannya memang untuk sanggup sekedar memenuhi regulasi tersebut, secara tidak eksklusif mereka harus mengeluarkan dana lebih. Di sisi lain, di Indonesia sendiri merk Sony terang kalah terkenal dengan merk besar lain yakni Samsung dan bahkan LG. Apalagi, kini ini sudah banyak merk lain yang bermain di pasar Indonesia dengan banyak sekali taktik gila.
Sehingga mungkin mereka menentukan untuk tidak mengikuti hukum tersebut alasannya pasar Indonesia tidak lagi “sedap” bagi mereka. Dan resiko “gagal balik modal” tentu akan sangat besar, dan terang akan menciptakan mereka merugi. Tapi ini asumsi mimin aja loh, kenyataannya mungkin sanggup berbeda.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com