Random post

Friday, October 6, 2017

√ Klarifikasi Lengkap Wacana If Dan Wish Beserta Contohnya

Penjelasan Lengkap wacana If dan Wish beserta Contohnya – Apakah sobat – sobat pernah mengucapkan ungkapan atau sebuah ucapan dengan kata wish? Terkadang kita sering gundah wacana penggunaan kata if dan wish alasannya kedua kata tersebut mempunyai arti pengandaian. Oleh alasannya itu, kali ini kita akan membahas kedua kata tersebut. Berikut ialah klarifikasi lengkap wacana if dan wish beserta contohnya.


1) Sebelum membahas wacana penggunaan if dan wish, ada baiknya sobat – sobat perhatikan teladan di bawah ini.


Tom wants to call Jane, but he cannot do this because he does not know her phone number. He says:

(Tom ingin menelpon Jane, tapi beliau tidak sanggup melaksanakan ini alasannya beliau tidak tahu nomor teleponya. Dia mengatakan):


If I knew her number, I would call her.

(Jika saya tahu nomornya, saya akan menelponnya)


Keterangan:


Klausa if I knew her number mempunyai arti bahwa beliau tidak tahu nomor telepon Jane. Dia hanya membayangkan situasi seandainya kalau beliau mempunyai nomor telepon Jane. Situasi asli/ kenyataannya ialah Tom tidak tahu nomor telepon Jane. Kaprikornus beliau mengatakan: If I found …, I would … (Jika saya menemukan …, saya akan …). Contoh tersebut merupakan Conditional Sentences Type II. Perhatikan rumusnya di bawah ini!


Rumus Conditional Sentences Type II:


If + Subjek + Verb 2 + Complement (Pelengkap) , Subjek + would + Verb 1 + Complement (Pelengkap)


Ketika kau membayangkan sebuah situasi ibarat teladan di atas yang mustahil terjadi, kau harus memakai Past Tense (Verb 2: did/ was/ found/ etc.) yang merupakan Conditional Sentencs Type II. Namun, Conditional Sentence Type II ini mempunyai arti dalam Present Tense dan merupakan kebalikan dari kalimat Conditional itu sendiri. Perhatikan teladan berikut ini!


• Tom would travel if he had more money.

(Tom akan bepergian kalau beliau punya lebih banyak uang)

Arti:

Tom does not have much money, so he does not travel.

(Tom tidak mempunyai banyak uang, jadi beliau tidak bepergian)


• If I did not want to go, I wouldn’t be here.

(Jika saya tidak ingin pergi, saya tidak akan ada di sini)

Arti:

I want to go, so I am here now.

(Saya ingin pergi, jadi saya ada di sini sekarang)


• We wouldn’t have any money if we did not work.

(Kita tidak akan punya uang kalau kita tidak bekerja)

Arti:

We work, so we have money.

(Kita bekerja, jadi kita punya uang)




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


2) Past Tense juga sanggup dipakai bersamaan dengan kata wish dalam situasi kini (Present). Dalam situasi kini (Present), kata wish dipakai untuk menyatakan bahwa kita meratapi sesuatu bahwa sesuatu tidak berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Perhatikan teladan berikut ini.


• I wish I knew Jane’s phone number.

(Saya harap saya tahu nomor telpon Jane)

Arti:

I don’t know Jane’s phone number.

(Saya tidak tahu nomor telpon Jane)


• Do you ever wish you could fly?

(Apakah kau pernah berharap kau sanggup terbang?)

Arti:

You can’t fly.

(Kamu tidak sanggup terbang)


• I wish it didn’t rain so much in Bogor.

(Saya harap hujan tidak deras di Bogor)

Arti:

It rains a lot.

(Hujannya deras)


• It is crowded here. I wish there were not so many people.

(Sangat ramai di sini. Saya harap tidak banyak orang di sana)

Arti:

There are a lot of people.

(Ada banyak orang di sana)


• I wish I did not have to work.

(Saya harap saya tidak harus bekerja)

Arti:

I have to work.

(Saya harus bekerja)


3) Dalam kalimat pengandaian yang memakai kata if dan wish dalam bentuk Past Tense, kita sanggup memakai kata were untuk menggantikan kata was. Perhatikan teladan berikut ini.


• If I were you, I would not buy that jacket. (atau ‘if I was you’)

(Jika saya jadi kamu, saya tidak akan membeli jacket itu)


• I would go out if it were not raining. (atau ‘if it was not raining’)

(Saya akan pergi keluar kalau hari tidak hujan)


• I wish my room were larger. (atau ‘I wish my room was larger’)

(Saya harap ruangan saya lebih besar)


4) Jangan gunakan kata would bersamaan dengan kata if atau wish dalam satu klausa. Perhatikan teladan di bawah ini.


• If I were rich, I would buy a castle. (bukan ‘if I would be rich’)

(Jika saya kaya, saya akan membeli sebuah kastil)


• I wish I were taller. (bukan ‘I wish I would be taller’)

(Saya harap saya lebih tinggi)


5) Namun, terkadang bentuk I wish … would … juga sanggup dilakukan. Perhatikan teladan berikut ini.


• I wish you would come to my birthday party.

(Saya harap kau mau tiba ke pesta ulang tahun saya)


• I wish they would be fine.

(Saya harap mereka akan baik-baik saja)


Demikianlah klarifikasi lengkap wacana if dan wish beserta contohnya. Semoga klarifikasi tersebut sanggup bermanfaat bagi sobat – teman. Terima kasih.



Sumber https://ruangseni.com