Random post

Sunday, October 8, 2017

√ Pola Soal Mengenai Resensi, Esai, Dan Kritik

Contoh Soal Mengenai Resensi, Esai, dan Kritik – Saat mengerjakan latihan soal Bahasa Indonesia, kita sering menemukan banyak sekali macam soal terkait dengan penulisan resensi, esai, dan juga kritik terhadap suatu teks. Berikut yakni pengertian singkat dan pola soal mengenai materi Bahasa Indonesia yang terkait dengan resensi, esai, dan kritik beserta kunci jawaban.


Pilihlah balasan yang paling tepat!


1. Bacalah kalimat resensi berikut dengan secama!


Banyak buku lain yang memuat goresan pena para anggota Forum Lingkar Pena (FLP), baik di pusat maupun di daerah-daerah. Buku ini bahasanya halus dan lancar. Pengarang berdakwah lewat cerita. Kekuatan visinya jelas. Yusakh Ananda, seorang yang sudah renta, tetapi masih setia menulis sambil berjualan di kantin sekolah, akan mendapatkan seluruh royalti buku yang diterima para penulis sebagai sebuah pengabdian untuknya.


Dalam resensi tersebut, keunggulan buku dijelaskan dalam kalimat …


A. Yusakh Ananda merupakan penulis renta yang tetap berkarya sambil berjualan di kantin sekolah.

B. Bahasa yang dipakai halus dan lancar, kekuatan visi kisah disampaikan melalui dakwah.

C. Para penulis yang tergabung dalam Forum Lingkar Pena telah menciptakan banyak buku di pusat dan daerah.

D. Seluruh royalti yang diterima penulis anggota FLP akan disumbangkan kepada Yusakh Annada.

E. Para penulis anggota FLP sangat peduli terhadap pemakaian bahasa yang halus dalam karya mereka.


2. Bacalah kutipan esai berikut dengan secama!


Beberapa tahun belakangan ini kesenjangan di Indonesia cenderung naik. Kesenjangan tersebut terlihat dengan adanya banyak sekali perubahan di negeri ini. Pertama, adanya peningkatan kesenjangan pemilikan lahan dalam sektor pertanian. Kedua, adanya kesenjangan saluran untuk bergabung dalam acara ekonomi sebagai sumber pendapatan. Misalnya saja di sektor pertanian, banyak petani kecil yang merasa kesulitan untuk mendapatkan kredit. Ketiga, adanya kesenjangan untuk mendapatkan saluran pelayanan dasar bagi masyarakat, misalnya menyerupai mendapatkan pendidikan dan kesehatan.


Hal yang diungkapkan dalam esai di atas yakni …


A. Kesenjangan merupakan salah satu pokok masalah ekonomi kita akhir-akhir ini.

B. Pendidikan dan kesehatan semakin tidak dijangkau oleh petani.

C. Petani kecil selalu mendapatkan kesulitan untuk memperoleh kredit dari pemerintah.

D. Kesenjangan yang terjadi antara petani dengan pemerintah Indonesia.

E. Petani semakin sulit hidupnya sehingga lahan pertaniannya semakin menipis.


3. Bacalah kutipan esai berikut dengan secama!


Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan organisme hidup yang dalam konsentrasi rendah sanggup membunuh organisme lain nya. Dengan kata lain, antibiotik yakni obat yang berfungsi untuk menanggulangi jerawat bakteri. Antibiotik mempunyai tugas yang sangat penting untuk melindungi badan dari penyakit sebab jerawat basil sanggup menyerang di potongan badan mana pun. Jika jerawat basil hingga menyerang otak, maka akan menjadi penyakit meningitis, sedangkan jikalau terkena paru-paru, maka akan menjadi penyakit bronkitis.


Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut yakni …


A. Infeksi yang mengenai paru-paru manusia

B. Infeksi yang menyerang otak manusia

C. Kegunaan antibiotik bagi badan manusia

D. Antibiotik yang diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi

E. Infeksi basil yang menyerang potongan badan tertentu




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


4. Cermati klarifikasi berikut!


Para penyair jujur dalam mengungkapkan realita kehidupan. Namun, kejujuran tersebut hanyalah pantulan untuk orang lain semata. Seperti dalam puisi MAJOI karya Taufik Ismail. Jujur saja apakah pengarang telah mengumpulkan fakta? Bagaimana jikalau kata “aku” dalam puisi tersebut dipakai kata “kita” semoga terdegar lebih faktual.


Kalimat kritik yang sesuai dengan isi klarifikasi di atas yakni …


A. Dalam puisi MAJOI, Taufik Ismail sebaiknya memakai kata ganti “kita”.

B. Menciptakan karya sastra yang bernilai dan bermutu tidaklah mudah.

C. Menjadi seorang penyair berarti harus berani mengungkapkan fakta kehidupan.

D. Puisi MAJOI salah satu puisi pemberani untuk mengungkapkan fakta.

E. Ungkapan sindiran dalam sebuah karya puisi dirasakan paling tepat.


5. Cermati klarifikasi buku sastra berikut!


Kalimat pembuka cerpen “Dadu” diikuti oleh kalimat-kalimat lain yang bernasib sama. Puitis, imajinatif, dan berlarut-larut dalam majas. Akibatnya, cerpen agak panjang karya Nirwan Dewanto ini terbata-bata dalam membentuk cerita. Padahal, di situ ada cerita. Sebuah interpretasi ulang dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Pasalnya, uraian Nirwan gagal menampilkan kejernihan peristiwa. Ada kabul tebal pada tiap kalimat Nirwan. Kabut yang menutupi peristiwa.


Kalimat kritik yang sesuai dengan klarifikasi tersebut yakni …


A. Cerpen “Dadu” sedikit kurang menarik sebab banyak memakai kalimat yang puitis, imajinatif, dan bermajas.

B. Kalimat-kalimat yang ditampilkan dalam cerpen “Dadu” karya Nirwan Dewanto ini berbelit-belit sehingga tidak menarik.

C. Kalimat yang berlarut-larut dengan majas dalam cerpen “Dadu” karya Nirwan Dewanto menciptakan kisah menjadi indah.

D. Cerpen “Dadu” karya Nirwan Dewanto mengandung kabut tebal berupa majas, tetapi kejadian yang disajikan menjadi terperinci sehingga menimbulkan suatu karya yang menarik.

E. Kalimat pembuka cerpen “Dadu” diikuti kalimat-kalimat puitis, imajinatif, dan berlarut-larut dengan majas yang berakibat cerpen agak panjang dan terbata-bata dalam membentuk cerita.


6. Bacalah klarifikasi novel berikut dengan secama!


Dalam novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini, saya sangat menyukai narasi perjalanan, narasi pendakian Semeru, kutipan-kutipan lirik lagu dan nasyid untuk Tanjung Bira. Sudut pandang yang dipakai pengarang pun merupakan sudut pandang kesukaan saya, yaitu sudut pandang orang pertama, bergantian untuk setiap tokoh. Memberikan banyak wawasan serta tema yang sangat menghibur. Hanya saja, saya agak kurang suka dengan penggunaan bahasa “gue” dalam narasi yang diperuntukkan bagi Mareta.


Kalimat resensi yang mengungkapkan kelemahan sesuai dengan klarifikasi tersebut yakni …


A. Bahasa yang dipakai dalam novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini yakni bahasa keseharian yang kurang baik.

B. Novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini memakai kata “gue” kepada lawan bicara menciptakan situasi santai.

C. Sudut pandang orang pertama “aku” dalam Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini dalam setiap tokohnya kurang pas.

D. Penggunaan kata “gue” yang ditujukan kepada tokoh Mareta dalam novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini kurang cocok.

E. Penjelasan narasi pada novel Tahta Mahamer karya Azzura Dayana ini menarik, namun sedikit kurang pas dalam memakai bahasa.


Kunci Jawaban:


1. B

2. A

3. C

4. C

5. E

6. D


Materi terkait resensi, esai, dan kritik ini merupakan salah satu materi kisi – kisi UN Bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, penting bagi sobat – sobat untuk sering berlatih mengerjakan soal terkait materi tersebut. Smeoga bermanfaat!



Sumber https://ruangseni.com