Random post

Wednesday, November 15, 2017

√ Definisi Alat Peredaran Darah, Struktur, Fungsi Masing-Masing

Definisi Alat Peredaran darah, Struktur, & Fungsi Masing-Masing – Sistem peredaran darah yang ada pada insan cakupannya meliputi peredaran darah serta sistem peredaran getah bening. Sedangkan sistem peredaran darah terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah. selengkapnya mengenai beberapa cakupan perihal sistem peredaran darah ialah sebagai berikut :


1. Jantung


Sebagaimana halnya kelompok mamalia, insan mempunyai jantung yang berada di pecahan dalam rongga dada yang terbungkus oleh dua lapisan selaput pericardium. Diantara dua lapisan itu terdapat semacam cairan yang mempunyai fungsi untuk mencegah goresan pada permukaan luar jantung dengan beberapa organ lain, mengingat acara jantung yang bekerja secara terus-menerus sebagai pemompa darah.jantung yang terdapat di dalam badan insan terdiri atas empat ruangan yang pada tiap-tiap runagan tersebut mempunyai keterkaitan atau korelasi khusus dengan pembuluh darah. Pada pecahan serambi kri terdapat empat muara pembuluh vena pulmonalis yang mengalirkan darah dari paru-paru. Sedangkan pada serambi kanan terdapat dua buah muara pembuluh vena cava superior yang mengalirkan darah dari badan pecahan bawah.


Disamping itu, pada pecahan kiri berafiliasi dengan aorta atau pembuluh nadi besar yang mempunyai cabang-cabang yang mengalirkan darah menuju ke seluruh pecahan tubuh. Pada bilik pecahan kanan akan berafiliasi dengan arteri pulmonalis yang mengalirkan darah menuju ke organ paru-paru. Ruang-ruang jantung pada pecahan kiri dibatasi oleh septum (sekat pemisah) terhadap ruang sebelah kanan. Akan tetapi sekat pemisah yang berada diantara serambi kiri dan serambi kanan pada fetus masih terdapat semacam lubang yang dinamakan foramen ovale.


Kemampuan organ jantung untuk sanggup berdenyut dipicu oleh sebuah jaringan yang dinamakan dengan nodus sinaotrial (nodus S) yang terdapat pada pecahan dinding atas serambi kanan. Impuls yang dimunculkan oleh nodus S-A disebarkan menuju ke seluruh pecahan otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi. Kontraksi otot tersebut menimbulkan darah memasuki bilik melalui serambi. Disamping itu, impuls yang berasal dari nodus S-A secara perlahan akan mencapai nodus atrioventikular (nodus A-V) yang letaknya berada di pecahan bawah sekat serambi. Selanjutnya akan diteruskan melalui berkas His yang mempunyai dua cabang. Satu cabang menuju ke arah otot bilik kiri dan cabang lainnya menuju kea rah otot biliki pecahan kanan. Tiap-tiap cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls menunjukkan efek pada berkontraksinya otot-otot bilik. Hal ini menimbulkan tekanan yang ada pada bilik meningkat dan menekan darah ke untuk menyevar ke segala arah.


Detak jantung mempunyai dua fase pokok / utama diantaranya ialah fase otot jantung dan fase relaksasi. Fase otot jantung berkontraksi penuh dan memompakan darah menuju ke luar yang disebut dengan systole. Sedangkan fase relaksasi dan pengisian darah disebut dengan diastole. Pada pecahan tertentu juga terdapat katup yang mempunyai fungsi sebagao pencegah darah untuk mengalir dari bilik menuju ke arah serambi. Katup terdiri atas dua macam diantaranya ialah katup mitral dan katup aorta (trikuspidalis). Katup mitral letaknya berada pada pecahan sebelah kiri badan sedangkan katup aorta berada pada pecahan sebelah kanan.


Selama jantung berada dalam kondisi diastrol, darah yang ada pada pecahan vena pulmonalis akan masuk menuju serambi kiri. Disamping itu darah dari vena cava akan emmasuki serambi kanan. Pada dikala itu otot-otot serambi akan berkontraksi kembali sesaat sehabis mendapat impuls dari nodus S-A.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


2. Pembuluh Darah


Pembuluh darah yang mengalirkan darah dari organ jantung disebut dengan pembuluh nadi atau arteri. Diameter pembuluh darah sangatlah bervariasi dari ukuran yang paling besar, yakni aorta ± 20 mm. Dinding arteri bersifat kenyal / elastik, bisa berkontraksi dengan sangat baik, dan terdiri atas jaringan endotel yang melapisi pecahan permukaan di dalam arteri. Darah pada pecahan kapiler selanjutnya akan dikumpulkan lagi ke dalam vena-vena kevil yang dinamakan venula yang berdiameter ± 0,2 mm. Darah akan masuk ke dalam pembuluh balik atau vena yang berdiameter jauh lebih besar sehingga mempermudah anutan darah untuk menuju ke organ jantung. Vena yang berukuran paling ebsar ialah vena cava superior dan vena cava inferior yang berdiamter sekitar 20 mm. sebagaimana halnya pada arteri, dinding vena juga terdiri atas tiga jenis jaringan. Akan tetapi jaringan ototnya bertekstur tipis dan lebih kenyal jikalau dibandingkan dengan dinding arteri.


Pengaruh kontraski pada jantung terhadap anutan darah vena sangatlah minim sehingga anutan yang terdapat pada pecahan dalam vena jauh lebih banyak. Hal ini disebabkan oleh adanya kontraksi pada otot-otot yang ada disekelilingnya. Kontraksi terhadap otot-otot tersebut dibantu oleh beberapa katup yang mencegah arus balik pada sepanjang pembuluh. Katup-katup yang tidak bias menutup secara utuh serta kelemahan yang ada pada dinding pembuluh sanggup memicu pelebaran pembuluh vena yang dikenal dengan sebutan varises.


Cabang-cabang halus yang ada pada pecahan arteriol tersebar di seluruh jaringan badan (pembuluh kapiler) berdiameter kurang lebih sebanyak 7 mikron sehingga sel darah hanya bisa melewatinya secara satu per satu. Dinding kapiler susunannya meliputi lapisan sel endotel yang berpotensi memicu adanya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan secara difusi.


Sumber :

Bachtiar, Suaha. 2011. Biologi untuk Sekolah Menengan Atas / MA Kelas XI. Jakarta : PT. Sarana Panca Karya Nusa


 


Baca Juga:


 


Definisi Noun Clause & Penjelasan Lengkap

Definisi Adverb Clause & Penjelasan Lengkap

Jaringan Penyusun Organ Tumbuhan secara Lengkap



Sumber https://ruangseni.com