Filum Chordata – Definisi & Pembagian Kelasnya – Filum Chordata yakni kelompok binatang yang mempunyai ciri khusus yakni terdapat korda dorsalis atau notokord yang bermaknakan tali punggung. Istilah kata notokord berasal dari bahasa yunani yang berasal dari dua buah kata yakni notor yang berarti punggung dan chorde yang bermaknakan tali yang terdapat pada alat musik. Tali tersebut mempunyai fungsi yakni untuk menguatkan serta menyokong badan biar lebih fleksibel. Pada spesies tertentu dalam filum ini, korda dorsalis akan tetap ada mulai dari fase embrio sampai fase dewasa. Sedangkan yang lainnya hanya ada ketika masih berada dalam fase embrio. Filum chordate merupakan filum yang sanggup dikatakan paling maju jikalau dibandingkan dengan filum-filum lainnya.
Chordata juga sanggup diidentifikasikan melalui ciri lainnya yakni adanya batang saraf dorsal yang berada sempurna disebelah dorsal korda dorsalis. Pada binatang vertebrata, batang saraf tersebut diproteksi oleh vertebrae. Pada kepingan ujung saraf akan membentuk otak. Hewan ini juga mempunyai celah insang terutama ketika masih dalam fase larva atau embrio. Sedangkan pada fase dewasa, insang sudah tidak terlihat lagi. Sebagai pola contohnya pada binatang aves (burung), mamalia (hewan menyusui), dan reptil.
Klasifikasi Chordata
Dalam filum chordata terdapat empat subfilum yang termasuk dalam kategori binatang tersebut, diantaranya ialah hemichordate (cacing acorn), urochordata (tunicate yang mempunyai bentuk fisik ibarat binatang spons), cephalochordate (ikan lanset / amphioxus lancetatus), dan vertebrata (ikan mas / cyprinus carpio).
Chordata juga sanggup dibagi ke dalam dua kelompok, yakni chordate bertulang belakang (chordate vertebrata) dan chordate tak bertulang belakang (chordate invertebrata). Chordata vertebrata merupakan kelompok yang paling besar yang ada pada chordate. Kelompok ini sanggup diklasifikasikan ke dalam lima kelas diantaranya ialah kelas amphibia, pisces, aves, mammalian, dan reptilian. Penjelasannya yakni sebagai berikut :
a. Kelas Pisces (ikan)
Jika didasarkan pada jenis tulang yang menyusun rangkanya, kelompok pisces sanggup diklasifikasikan kembali menjadi dua yakni chondrichthyes (ikan bertulang rawan) dan osteichthyes (ikan bertulang sejati). Berikut penjelasannya :
1) Chondrichthyes / Ikan Bertulang Rawan
Pada kelas pisces ini setidaknya terdapat sejumlah 850 spesies ikan. Kelompok pisces bertulang rawan mempunyai rahang gigi yang cukup banyak, sirip berpasang-pasang, dan sejumlah rangka yang tersusun atas tulang rawan. Jenis kelompok binatang ini juga disebut sebagai ikan fosil, alasannya yakni merupakan keturunan dari binatang purba yang telah ada semenjak ratusan tahun silam. Beberapa pola kelompok pisces ini diantaranya ialah ikan lamprey, ikan pari, dan ikan hiu.
2) Osteicthyes / Ikan Bertulang Sejati
Ikan bertulang sejati mempunyai susunan rangka yang berupa tulang keras. Setidaknya terdapat sekitar 20.000 jenis ikan bertulang sejati yang terdapat di alam baik di wilayah perairan tawar ataupun lautan. Kelompok ikan bertulnag sejati masih sanggup dibagi kembali menjadi dua jenis yakni actinopterygii dan sarcopterygii. Contoh dari spesies ikan ini diantaranya ialah Anguilla sp (belut), ameirus melas (ikan lele) dan cyprinus caprio (ikan mas).
b. Kelas Amphibia
Kelas amphibian meliputi setidaknya 4000 jenis binatang yang telah melalui tahapan larvanya di dalam air, gres sesudah remaja mereka akan hidup bebas di daratan. Karenanya kelompok binatang ini disebut dengan amphibian. Hewan amphibian pada umumnya akan kembali menuju perairan ketika demam isu kawin tiba. Sebagian besar mempunyai kulit lembab yang mempunyai fungsi untuk membantu organ paru-parunya yang secara fungsional tidak efisien dalam menjalankan fungsi respirasi.
Amphibian bertelur di dalam air sesudah sebelumnya melaksanakan pembuahan eksternal atau fertilisasi. Pada umumnya amphibian tidak diproteksi oleh pelindung khusus semacam cangkang, melainkan sejenis lendir. Pada umumnya larva akan berubah bentuk ketika tumbuh dan berubah menjadi dewasa. Sebagaimana halnya pada binatang pisces atau ikan, amphibian merupakan binatang poikiloterm, yang suhu tubuhnya bisa untuk mengikuti keadaan dengan lingkungan. Apabila suhu lingkungan rendah, maka binatang ini akan berkurang keaktifannya. Beberapa pola amphibian diantaranya ialah katak hijau (rana pipiens), salamander (axolot), dan kodok (bufo marmus).
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
c. Kelas Reptilia
Reptilia mempunyai makna secara bahasa yakni ular, namun secara istilah lebih dikenal dengan binatang melata. Kelompok binatang ini pada umumnya merupakan binatang poikiloterm. Terdapat kurang lebih sejumlah 6000 jenis reptile yang hidup di bumi yang cakupannya meliputi kadal, kura-kura, buaya, ular, komodo, dan lain sebagainya. Reptila juga merupakan binatang yang menyerap panas dari lingkungan luar tubuhnya sebagaimana yang terjadi pada amphibian. Karenanya tak mengherankan jikalau hewan-hewan tersebut seringkali berjemur di bawah terik matahari.
d. Kelas Aves (burung)
Kelas aves merupakan kelompok binatang yang seluruh tubuhnya diselimuti oleh bulu, berparuh, dan bersayap. Setidaknya terdapat sejumlah 9000 jenis aves di seluruh dunia. Paruh dan bulu aves terdiri atas kandungan zat keratin. Kelompok binatang ini mencerna makanan dengan memakai tembolok, alasannya yakni tidak terdapat gigi pada paruhnya. Sebagian besar burung bisa terbang dengan memakai sayapnya, akan tetapi sebagian lainnya tidak sanggup terbang. Beberapa pola burung yang tak bisa terbang diantaranya ialah burung unta, burung kasuari, bebek, dan ayam.
Burung bernapas dengan memakai alat pernapasan berupa paru-paru yang dibantu oleh pundi-pundi udara pada ketika terbang. Beberapa kelas aves diantaranya ialah merpati (Columba fasciata), ayam kampung (gallus domestica), angsa (Cygnus sp), dan burung gereja (passer montanus).
e. Kelas Mammalia
Kelas mamalia merupakan kelompok binatang yang mempunyai kelenjar susu. Setidaknya terdapat sejumlah 5000 jenis mamalia yang selanjutnya diklasifikasikan kembali menjadi 26 ordo. Beberapa ciri khusus yang terdapat pada binatang mamalia diantaranya ialah berambut, terdapat kelenjar susu, dan mempunyai tiga tulang pada kepingan indera pendengaran tengah. Kelompok mamalia juga mempunyai volume otak yang jauh lebih besar jikalau dibandingkan dengan vertebrata lainnya. Suhu badan mamalia juga tidak terpengaruh oleh suhu lingkungan yang ada diluar tubuhnya. Mamalia bernapas dengan memakai alat pernapasan berupa paru-paru. Kelompok binatang ini dikenal mempunyai kesanggupan dalam hal pembiasaan yang cukup tinggi. Beberapa pembiasaan yang dilakukan oleh mammalian diantaranya ialah sebagai berikut :
a. Melakukan pengembangan terhadap banyak sekali cara mengikuti keadaan tingkah laku
b. Pada kepingan giginya mempunyai fungsi untuk memotong, mencabik, dan mengunyah.
c. Memiliki kemampuan bergerak cepat.
d. Memiliki ukuran volume otak yang lebih besar jikalau dibandingkan dengan kelompok binatang lain.
e. Mempunyai kendali suhu badan yang sangat efisien jikalau dibandingkan dengan kelompok lainnya.
f. Pada kepingan rambutnya terdapat fungsi khusus yang sebagai penyekat suhu panas.
g. Pada kelenjar susunya terdapat persediaan susu yang nantinya akan diperuntukkan bagi mamalia muda.
Sumber :
https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2013/12/penjelasan-tentang-filum-chordata.html
Baca Juga:
Filum Arthropoda – Definisi & Klasifikasinya
Filum Echinodermata – Struktur, Fungsi Tubuh, dan Klasifikasi
Filum Mollusca – Definisi dan Pembagian Divisi
Sumber https://ruangseni.com