Lagi-lagi sebuah kabar yang tidak mengenakan untuk Microsoft Corporation, menyerupai dikabarkan softpedia, pemerintah Inggris hampir niscaya melaksanakan kerjasama dengan Collabora Productivity sebagai salah satu kontributor terbesar LibreOffice dalam hal perjuangan pemerintah Inggris untuk melaksanakan perpindahan ke penggunaan software open source.
Kesepakatann yang dibentuk oleh pemerintah Inggris yang konon kabarnya disebut 'Cloud Transition Agreement' ini meliputi akad untuk memakai GovOffice (Produk LibreOffice yang dipakai untuk sektor publik), CloudSuite (Produk yang memungkinkan pengguna memakai layanan cloud-computing dan mobile akses), yang mana kedua produk ini sanggup dipakai untuk melihat, membuat, mengedit dokumen di komputer lokal ataupun online.
Colabora Productivity sama halnya dengan vendor-vendor software open source lainnya, mereka tidak akan mendapat sepeserpun uang dari penggunaan software mereka, akan tetapi pastinya pemerintah Inggris akan membutuhkan technical support assistance dalam proses penggunaannya dan inilah yang mungkin akan memperlihatkan sedikit/bayak income pada Collabora. Dan hal itu pun masih akan menjadi hal yang menguntungkan bagi pemerintah Inggris daripada harus membayar lisensi produk dan juga membayar technical support assistance berbarengan dari Microsoft.
Langkah ini saya kira merupakan langkah yang cukup baik dari pemerintah Inggris, mereka mencoba menghilangkan ketergantungan pada software berbayar. Nah mungkin untuk sebagian (besar) orang-orang di Indonesia hal itu masih bukan perkara yang harus di fikirkan melihat masih banyaknya software (cracked) yang beredar bebas, tapi mungkin kita (saya) juga harus mulai memikirkan untuk segera membiasakan diri memakai open sorce sebelum datang saatnya pemegang lisensi software melaksanakan pembredelan atau embargo. Semoga menjadi materi renungan kita semua.
Sumber http://farihinmuhamad.blogspot.com