Macam macam majas dan misalnya lengkap – Bagi kau yang masih sekolah niscaya sudah tidak gila lagi dengan salah satu gaya bahasa yaitu majas. Majas sendiri sering kita temui di pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai pengertian majas, macam-macam majas, beserta misalnya lengkap.
Daftar Isi
- 1 Definisi / Pengertian Majas
- 2 Karya Sastra Yang Sering Menggunakan Majas
- 3 Macam-Macam Majas
- 3.1 A. Majas Perbandingan
- 3.1.1 1. Majas Perumpamaan
- 3.1.2 2. Metafora
- 3.1.3 3. Personifikasi
- 3.1.4 4. Alegori
- 3.1.5 5. Hiperbola
- 3.1.6 6. Simbolik
- 3.1.7 7. Metonimia
- 3.1.8 8. sinekdoke
- 3.1.9 9. Simile
- 3.1.10 10. Alusio
- 3.1.11 11. Eufemisme
- 3.1.12 12. Antropomorfisme
- 3.1.13 13. Sinestesia
- 3.1.14 14. Aptronim
- 3.1.15 15. Fabel
- 3.1.16 16. Perifrase
- 3.1.17 17. Disfemisme
- 3.1.18 18. Dipersonifikasi
- 3.1.19 19. Parabel
- 3.1.20 20. Eponim
- 3.1.21 21. Asosiasi
- 3.1.22 22. Hipokorisme
- 3.2 B. Majas Sindiran
- 3.3 C. Majas Penegasan
- 3.3.1 1. Pleonasme
- 3.3.2 2. Repetisi
- 3.3.3 3. Pararelisme
- 3.3.4 4. Klimaks
- 3.3.5 5. Anti klimaks
- 3.3.6 6. Majas okupasi
- 3.3.7 7. Polisindenton
- 3.3.8 8. Asindeton
- 3.3.9 9. Interupsi
- 3.3.10 10. Eksklamasio
- 3.3.11 11. Enumerasio
- 3.3.12 12. Preterito
- 3.3.13 13. Alonim
- 3.3.14 14. Kolokasi
- 3.3.15 15. Silepsis
- 3.3.16 16. Zeugma
- 3.3.17 17. Tautologi
- 3.3.18 18. Sigmatisme
- 3.3.19 19. Antanaklasis
- 3.3.20 20. Inversi
- 3.4 D. Majas Pertentangan
- 3.1 A. Majas Perbandingan
Definisi / Pengertian Majas
Majas atau kiasan yaitu suatu gaya bahasa yang berbentuk kiasan yang digunakan untuk memperindah dan meningkatkan kesan susunan kalimat dengan tujuan untuk menjadikan kesan imajinatif bagi pembaca dan pendengarnya.
Karya Sastra Yang Sering Menggunakan Majas
- Puisi
- Pantun
- Novel
- Cerpen
- Hikayat
- Artikel
Macam-Macam Majas
Secara garis besar majas terbagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Majas perbandingan
2. Majas sindiran
3. Majas penegasa
4. Majas pertentangan
A. Majas Perbandingan
1. Majas Perumpamaan
Perumpamaan yaitu perbandingan antara dua hal yang hakikatnya berkaitan dan yang sengaja dianggap sama.
Contoh:
- Muka maya pucat bagai mayat.
- Semangatnya bagaikan baja.
- Bak mencari jarum dalam jerami. (Melakukan sesuatu yang mustahil)
Perumpamaan secara eksplisit dinyatakan dengan kata seperti, bak, bagai, ibarat, penaka, sepantun, laksana, umpama.
2. Metafora
Metafora yaitu majas yang menggambarkan sesuatu dengan perbandingan pribadi atas dasar sifat yang hampir sama atau bahkan sama.
Contoh:
- Kapan kau bertemu dengan lintah darat itu? (lintah darat = orang yang meminjamkan uang dengan bunga)
- Aisyah yaitu kembang desa di sini. (kembang desa = gadis paling bagus di sebuah desa)
- Ujang yaitu tulang punggung bagi keluargnya. (tulang punggung = orang menafkahi keluarga)
- Fadli ingin menjadi bintang kelas. (bintang kelas = murid terbaik)
- Raja siang telah keluar di ufuk timu (raja siang = matahari)
3. Personifikasi
Personifikasi yaitu gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati menjadi seolah-olah hidup, sanggup berbuat, atau bergerak sepeti layaknya sifat manusia.
Contoh:
- Peluru itu mengoyak-ngoyak dada musuh.
- Angin besar telah menelan seluruh harta penduduk.
- Pensil itu menari-nari di atas meja.
- Kabut tebal menyelimuti desa kami.
- Kursi ini menjerit ketika diduduki
4. Alegori
Alegori yaitu suatu gaya bahasa yang menyatakan sifat-sifat moral insan melaui kiasan penggambaran.
Contoh:
- Mendayung bahtera rumah tangga. (Perbandingan yang utuh bagi seseorang dalam rumah tangga).
- Imam yaitu kemudi dalam mengarungi zaman.
- Suami yaitu nahkoda, istri sebagai juru mudi.
5. Hiperbola
Hiperbola yaitu pengungkapan yang melukiskan keadaan secara berlebih-lebihan.
Contoh:
- Andi berlari sangat cepat bagaikan kilat.
- Mari mampir dulu ke gubuk kecil kami.
- Terus berjuang hingga setitik darah penghabisan.
6. Simbolik
Simbolik yaitu gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu dengan menggunakan benda, binatang, atau flora sebagai sebuah simbol atau lambang.
Contoh:
- Bayu populer sebagai buaya darat di kelas. (maksudnya playboy)
- Bangunan itu hangus dilalap si jago merah. (maksudnya api)
- Melati, lambang kesucian
- Teratai, lambang pengabdian
7. Metonimia
Metonimia yaitu gaya bahasa yang menggunakan ciri dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut sanggup sebuah merek, ciri khas atau atribut.
Contoh:
- Pak Jarwo selalu membawa gudang garam dalam di tasnya. (maksudnya yaitu rokok gudang garam)
- Mina pulang dari mekah naik garuda. (garuda= pesawat)
- Lidahku setiap pagi selalu digoyang oleh sarimisotokoya. (sarimisotokoya = mie instan)
8. sinekdoke
Sinekdoke yaitu gaya bahasa yang menyebutkan penggalan untuk menggantikan benda secara keseluruhan ataupun sebaliknya. Majas sinekdoke terdiri dari dua bentuk, yaitu:
– Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh;
- Afik dari pagi belum kelihatan batang hidungnya.
- Per kepala mendapat Rp. 1000.000.
– Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Indonesia akan menentukan utusannya bulan mei mendatang.
- Dalam pertandingan bola voli desa nganjuk melawan desa obok.
9. Simile
Simile yaitu pengungkapan dengan perbandingan ekspilsit yang dinyatakan dengan kata depat dan kata penghubung, seperti; layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, bak.
Contoh:
- Kamu umpama air, saya bagai minyaknya.
- Tatapannya laksana singa mengamuk
- Raut wajahnya bagai jenazah yang pucat
10. Alusio
Alusio yaitu pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan alasannya yaitu sudah dikenal dan tidak asing.
Contoh:
- Apakah peristiwa semanggi akan terulang lagi ?
11. Eufemisme
Eufemisme yaitu ungkapan kata-kata yang dianggap tabu atau dirasa bergairah dan menggantinya dengan kata-kata lain yang lebih halus.
Contoh:
- Para tunanetra itu berjalan beriringan.
- Negara sedang membrantas tunasusila. (tidak mempunyai susila; pelacur)
12. Antropomorfisme
Antropomorfisme yaitu kata bentuk lain yang berafiliasi dengan insan untuk hal yang bukan manusia.
Contoh:
- Sesampainya tiba di kaki gunung mereka beristirahat di mulut sungai.
13. Sinestesia
Sinestesia yaitu ungkapan yang menghubungkan dengan indera untuk digunakan pada indera lain.
Contoh:
- Betapa sedapnya memandang seorang gadis bagus yang sedang bersolek.
14. Aptronim
Aptronim yaitu dukungan nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
Contoh:
- Karena di depan rumahnya ada sebuah pohon jengkol, beliau dipanggil juragan jengkol
15. Fabel
Fabel yaitu ungkapan prilaku hewan sebagai insan yang sanggup berfikir dan berbicara.
Contoh:
- Semut-semut itu sedang bekerja sama membawa makanan besar berupa daging.
- Singa itu sedang berfikir keras, bagaimana caranya untuk menangkap rusa di depannya.
16. Perifrase
Perifrase yaitu ungkapan yang panjang untuk mengganti ungkapan yang lebih pendek.
Contoh:
- Kemanapun bapak itu pergi, ia selalu menunggangi besi tua bertuliskan Suzuki tahun 1990.
17. Disfemisme
Disfemisme yaitu pernyataan tabu atau pernyataan kurang pantas sebagaimana adanya.
Contoh:
- Apa kabar pak hadi? (padahal ia sedang berbicara dengan pamannya sendiri)
18. Dipersonifikasi
Dipersonifikasi yaitu ungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati.
Contoh:
- Andaikan saja engkau jadi ibuku, saya akan jadi penanya.
19. Parabel
Parabel yaitu ungkapan pelajaran atau sebuah nilai pedoman hidup yang dikiaskan atau disamarkan.
Contoh:
- Cerita dari Mahabarata menceritakan bahwa yang benar selalu menang.
20. Eponim
Eponim yaitu majas yang menjadikan nama orang sebagai kawasan alasannya yaitu begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut digunakan sebagai pengganti dari orang tersebut.
Contoh:
- Sering latihanlah kau dalam sepak bola, maka kau akan mirip Messi.
21. Asosiasi
Asosiasi adalah majas yang membandingkan satu keadaan dengan keadaan yang lain sesuai dengan yang digambarkannya.
Contoh:
- Pikirannya sangat kacau bagai benang kusut.
22. Hipokorisme
Hipokorisme yaitu ungkapan nama timbangan atau kata yang digunakan untuk mengambarkan hubungan saudara.
B. Majas Sindiran
Majas sindiran terbagi menjadi , yaitu:
1. Ironi
Ironi yaitu majas berupa sindiran yang menyatakan sebaliknya dari apa yang bekerjsama dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh:
- Nilai rapormu bagus sekali, sampai-sampai dihiasi warna merah merona.
- Bagus sekali ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati.
- Kamu memang pintar, mengerjakan soal saja tak satupun ada yang betul.
2. Sinisme
Sinisme yaitu majas sindiran yang menggunakan kata-kata sebaliknya, mirip majas ironi tetapi sedikit kasar.
Contoh:
- Jarangnya kau masuk kelas, semoga kau lulus dengan nilai yang terbaik.
- Lama-lama saya sanggup jadi gila, melihat tingkah lakumu itu.
3. Sarkasme
Sarkasme yaitu majas sindiran dengan ungkapan sangat bergairah dan menyakitkan.
Contoh:
- Dasar kambing hitam lu, gara-gara lu jadi begini.
- Dasar penjilat, belum puaskah kau merampas hak orang lain.
4. Satire
Satire yaitu gaya bahasa yang digunakan untuk menertawakan sesuatu atau menolaknya.
Contoh:
- Astaga, soal semudah ini, kau tidak mengerjakannya.
5. Innuendo
Innuendo yaitu sindiran yang bersifat memendekkan fakta sesungguhnya.
C. Majas Penegasan
1. Pleonasme
Pleonasme yaitu gaya bahasa yang menggunakan satu kata yang bekerjsama tidak perlu untuk dikatakan lagi.
Contoh:
- Mobil itu mundur kebelakang.
- Adik naik ke atas meja kemudian turun lagi ke bawah.
2. Repetisi
Repetisi yaitu gaya bahasa yang yang menggambarkan sesuatu dengan mengulang kata menjadi beberapa kata.
Contoh:
- Cinta yaitu anugerah, cinta yaitu kerinduan, cinta yaitu kesetiaan, cinta yaitu pengorbanan.
- Jangan ragu untuk mencoba, selama matahari masih bersinar, selama bulan masih memancarkan cahaya.
3. Pararelisme
Pararelisme hampir sama dengan majas repetisi, tetapi majas pararelisme sering digunakan dalam puisi. Majas pararelisme dibagi menjadi dua, yaitu anafora dan epifora.
– Anafora yaitu pengulang kata atau frase yang terdapat di awal kalimat.
Contoh:
- Engkau lah segalanya bagiku
- Engkau lah pujaan hatiku
- Engkau lah sayangku
– Epifora yaitu pengulangan kata atau frase yang terdapat di simpulan kalimat.
Contoh:
- Jika engkau mau, aku akan datang.
- Jika engkau berkenan, aku akan datang.
- Bila engkau minta, aku akan datang.
4. Klimaks
Klimaks yaitu gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal yang berturut-turut menggunakan urutan kata yang makin lama, makin memuncak pengertiannya.
Contoh:
- Jangankan satu juta, sepuluh juta, hingga dua puluh juta pun akan saya beli.
5. Anti klimaks
Anti titik puncak yaitu gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dengan menggunakan urutan kata yang makin lama, makin lemah pengertiannya.
Contoh:
- Jangankan setahun, sehari saja saya tak sanggup jauh dari kamu.
6. Majas okupasi
Okupasi yaitu majas yang menggambarkan sesuatu dengan bantahan, tetapi sehabis diberi klarifikasi atau di akhiri dengan kesimpulan.
Contoh:
- Merokok sanggup mengakibatkan kanker, tetapi si perokok tetap saja tidak meninggalkan kebiasaannya. Maka bermunculanlah pabrik-pabrik rokok yang gres alasannya yaitu untungnya yang sangat banyak.
7. Polisindenton
Polisindenton yaitu ungkapan suatu kalimat atau suatu wacana, yang dihubungkan dengan kata penghubung.
8. Asindeton
Asindeton yaitu ungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa menggunakan kata penghubung.
9. Interupsi
Interupsi yaitu ungkapan berupa penyisipan sebuah keterangan pelengkap di antara unsur-unsur kalimat.
10. Eksklamasio
Eksklamasio yaitu ungkapan dengan menggunakan kata-kata yang seru.
11. Enumerasio
Enumerasio yaitu ungkapan penegasan yang berupa penguraian penggalan demi penggalan sebagai suatu keseluruhan.
12. Preterito
Preterito yaitu ungkapan penegasan dengan cara merahasiakan maksud yang sebenarnya.
13. Alonim
Alonim yaitu penggunaan varian kata dari nama sebagai penegasan.
14. Kolokasi
Kolokasi yaitu asosiasi yang tetap antara suatu kata dengan kata lainnya yang berdampingan dalam sebuah kalimat.
15. Silepsis
Silepsis yaitu penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna, yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
16. Zeugma
Zeugma yaitu silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.
Contoh:
- Perlu aku ingatkan, bahwa Kakek saya itu orangnya peramah dan juga pemarah.
17. Tautologi
Tautologi yaitu pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
Contoh;
- Dia memakai topi berwarna biru, tetapi beliau juga menggunakan baju biru.
18. Sigmatisme
Sigmatisme yaitu pengulangan suara ‘s’ sebagai dampak terntentu.
Contoh:
- Kutulis catatan ini kala hujan gerimis.
19. Antanaklasis
Antanaklasis yaitu perulangan kata yang sama, namun dengan arti yang berlainan.
Contoh:
- Puspa sedang memandangi indahnya bulan. Sudah lima bulan lamanya anaknya belum pulang.
20. Inversi
Inversi yaitu menyebutkan predikat di awal dalam suatu kalimat.
Contoh;
- Dikejar oleh adik kucing itu dengan begitu gembira.
D. Majas Pertentangan
1. Paradoks
Majas ini terlihat seperti ada kontradiksi atau majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh:
- Gajinya besar, tapi hidupnya melarat. (artinya pak Afik punya banyak uang tapi jiwanya menderita).
- Walaupun gus hidup ditengah kota besar, hiburan dimana-mana, tetapi ia bercerita kepada bahwa ia kesepian.
2. Antitesis
Majas ini merupakan majas kontradiksi yang menggunakan paduan kata yang berlawanan arti (antotim).
Contoh:
- Dalam program tersebut banyak yang hadir dari yang tua muda, besar kecil semuanya hadir.
- Mau pintar ataupun bodoh kita harus tetap berguru dengan rajin
3. Kontradiksi Interminus
Majas ini mempelihatkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang sudah dikatakan semula. Apa yang sudah dikatakan, dibantah lagi oleh ucapan selanjutnya.
Contoh:
- Wajahmu sungguh sangat rupawan, namun sayang kau jarang shalat.
- Sebenarnya semua saudaranya pada pintar, hanya beliau sendiri yang bodoh, mungkin alasannya yaitu beliau malas.
4. Anakronisme
Anakronisme yaitu ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian antara dongeng dengan waktunya.
Jadi itulah pembahasan mengenai pengertian majas, macam macam majas dan misalnya lengkap yang sanggup kau pelajari. Jika kau suka dan hobi menulis entah puisi, novel ataupun artikel, tentu sangat dianjurkan untuk mempelajari gaya bahasa yang bagus biar tulisanmu yummy dibaca dan tentunya berkualitas.
Semoga bermanfaat, jangan lupa di-share ya. Terimakasih.
Referensi :
Wikipedia.org
Sumber aciknadzirah.blogspot.com