Sebuah tanda-tanda atau gangguan kesulitan membaca, menulis, mengeja dan memaknai simbol yang disebut disleksia, dalam bahasa inggris dyslexia, berasal dari bahasa Yunani “dys” yang berarti kesulitan atau gangguan dan “lexis” yang berarti bahasa atau kata.
Jadi disleksia merupakan kesulitan dalam berbahasa baik dalam menulis, mengeja maupun membaca dan tidak terlihat pada anak yang gres lahir hingga mereka berusia 5 hingga 7 tahun atau masa akan mulai masuk prasekolah dengan tanda-tanda tidak lancar berbicara, kosakata sedikit, sering lupa aba-aba yang diberikan, sulit mengikuti irama dan ritme, sering terbalik antara kiri dan kanan, atas dan bawah, sulit menyebut nama hari secara urut, sering terbalik antara b dan d, w dan m, p dan q.
Kita harus mewaspadai bila anak belum sanggup menulis, membaca sedang anak seusia lainnya sudah melakukannya, mengetahui anak disleksia sedini mungkin sanggup sangat membantu untuk menerima penanganan secara sempurna dan menggali segala potensi yang ada.
Individu disleksia juga sanggup berprestasi dengan segala wawasan dan keterampilan yang dimilikinya, pola beberapa tokoh penyandang disleksia: Albert Einstein, Sir Winston Churchil, Tom Cruise, Walt Disney, dan Lee Kuan Yeuw, yang begitu mendunia lantaran prestasi yang mereka capai.
Karena disleksia tidak sanggup diketahui semenjak lahir dan tidak terlihat tanda-tanda secara konkret dan merupakan individu dengan potensi kecerdasan rata-rata atau diatas rata-rata IQ=90 atau lebih, dan disebabkan oleh perbedaan cara otak dalam membaca, menganalisa dan memahami simbol dan berbahasa bila dibandingkan dengan individu non-disleksia.
Disleksia sifatnya genetik dan 70% diturunkan, dan bukan disebabkan lantaran faktor kehamilan atau salah makan ketika ibu hamil.
Tanda-tanda anak disleksia sebelum usia sekolah:
- Terlambat dalam perkembangan berbicara.
- Penambahan kosakata sedikit.
- Sering lupa apa yang sudah diajarkan.
Tanda-tanda untuk anak yang sudah bersekolah lebih gampang diamati.
- Lambat atau sering salah dalam membaca dan menulis.
- Sulit membedakan atau sering terbalik antara huruf: d dan b, q dan p, w dan m, z dan s.
- Sulit mengingat urutan hari dan abjad.
- Lambat mengikuti dan mengingat kata-kata baru.
- Kesulitan mengikuti irama dan ritme.
- Kesulitan memahami yang didengarnya.
- Sering terbalik antara kira, kanan atas dan bawah.
Paling bijaksana bila meragukan anak mengalami tanda-tanda disleksia yakni konsultasi ke Dokter.
Referensi: selasar.com/budaya/mengenal-disleksia, id.wikipedia.org
Sumber aciknadzirah.blogspot.com