Random post

Wednesday, April 4, 2018

√ Referensi Resensi Novel Sang Pemimpi

Contoh Resensi Novel Sang Pemimpi – Resensi ialah suatu acara menimbang atau menilai sebuah karya berupa fiksi ataupun non-fiksi berkaitan dengan keunggulan, kekurangan, serta kelayakannya untuk dibaca oleh publik. Seseorang yang melaksanakan acara ini disebut sebagai peresensi. Berikut ini ialah rujukan resensi novel berjudul Sang Pemimpi karya Andrea Hirata :


Resensi :


A. Identitas Novel


Judul : Sang Pemimpi

Pengarang: Andrea Hirata

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: 2006

Jumlah Halaman : 292 halaman

Sekuel sebelumnya : Laskar pelangi

Sekuel berikutnya : Edensor dan Maryamah Karpov


B. Sinopsis Novel


Novel berjudul Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini merupakan sekuel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini mengisahkan wacana tiga orang cowok yang berjuang meraih mimpi-mimpi dalam hidup mereka. Ketiga cowok tersebut ialah Ikal, Arai, and Jimbron. Novel ini bergotong-royong menceritakan kisah hidup Ikal (tokoh utama dalam novel Laskar Pelangi) sewaktu cukup umur yang duduk di kursi SMA. Akan tetapi dalam novel ini secara khusus penulisnya memilih tokoh-tokoh sentral yang berbeda dari novel sebelumnya yang tokoh-tokohnya ialah 10 anak Laskar Pelangi.


Mimpi-mimpi itu bermula dari sebuah desa kecil yang ada di pulau Belitong. Ketika itu Ikal, Arai, dan Jimbron sedang berguru di dalam kelas yang dibimbing oleh seorang guru berjulukan Julian Balia. Guru inilah yang menumbuhkan bibit-bibit mimpi bagi Ikal, Arai, dan Jimbron untuk berani bermimpi setinggi-tingginya. Ia berkata kepada bawah umur didiknya bahwa insan harus berani bermimpi. “Bermimpilah yang besar, maka Tuhan akan memeluk mimpi-mimpumu!” begitu nasehat inspiratif yang dilontarkan dengan penuh semangat oleh guru kesayangan ketiga cukup umur itu.


Mendengar nasehat inspiratif yang dilontarkan oleh guru mereka, maka bibit-bibit mimpi dalam diri Ikal, Jimbron, dan Arai pun mulai tumbuh. Arai memantik semangat kedua sahabatnya tersebut dengan kata-kata inspiratif ibarat yang telah dilontarkan oleh Pak Julian Balia. Arai bermimpi suatu ketika nanti ia akan berkeliling dunia dengan menjelajahi Eropa dan Afrika. Ikal pun terkesima dengan mimpi yang ditularkan oleh Arai. Kemudian Arai pun menjelaskan langkah-langkah yang harus mereka tapaki mulai ketika ini demi mimpi-mimpi tersebut. Pertama-tama mereka harus menuntaskan sekolah, melanjutkan pendidikan sekolah tinggi tinggi, dan mencari beasiswa S-2 di luar negeri. Mimpi Arai dan Ikal lantas tertuju pada universitas Sorbone Paris yang juga akan menjadi tujuan mereka berikutnya. Ikal terpengaruh oleh mimpi Arai dan berniat untuk mengikuti sahabatnya itu. Sementara Jimbron masih menyembunyikan mimpi apa yang hendak ia kejar.




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Langkah pertama pun dimulai. Upaya untuk terus bersekolah hingga lulus Sekolah Menengan Atas dilakukan oleh ketiga cukup umur itu dengan kerja keras dan air mata. Arai, Jimbron, dan Ikal ialah bawah umur dari keluarga miskin yang mengharuskan mereka untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan sekolah. Sepulang sekolah ketiga sahabat itu bekerja serabutan di warung kopi dan daerah pelelangan ikan. Tak jarang mereka menjadi kuli panggul di pelabuhan. Semua itu mereka lakukan demi mimpi-mimpi yang sedang mereka kejar. Begitu seterusnya hingga pada ketika kelulusan Sekolah Menengan Atas pun tiba.


Arai dan Ikal sudah memantapkan hati untuk melanjutkan tahapan berikutnya demi meraih mimpi yang akan mereka kejar. Mereka berencana untuk berlayar ke Jakarta dan mencari kerja sambilan sebagai watu loncatan berkuliah di Universitas Indonesia. Ketika hendak berlayar dengan memakai kapal tumpangan, perpisahan mengharukan antara Arai, ikal, dan Jimbron tak terelakkan lagi. Jimbron memutuskan untuk tetap tinggal di Belitong dan meneruskan mimpinya di daerah asalnya tersebut. Ia menunjukkan dua buah tabungan berbentuk kuda kepada Arai dan Ikal dengan menyampaikan sesuatu hal yang sangat mengharukan. “kalian berdua akan pergi ke Paris dengan memakai kudaku,” begitu kata Jimbron yang disambut dengan peluk dan tangis Arai dan Ikal.


Perjuangan dalam meraih mimpi-mimpi itu pada karenanya membuahkan hasil. Beberapa tahun berlalu sesudah Ikal lulus dari Universitas Indonesia dan sekembalinya Arai dari Kalimantan, kedua sahabat itu dipertemukan kembali di sebuah ruang wawancara peserta beasiswa S2 di Universitas Sorebone. Akhirnya kuda pertolongan Jimbron benar-benar membawa mereka berdua pergi ke Paris. Petualangan Arai dan Ikal berikutnya membawa mereka menjelajahi benua Eropa dan Afrika sebagaimana mimpi yang telah mereka memutuskan beberapa tahun yang lalu.


C. Kelebihan Novel


Keunggulan yang ada pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata ini terletak pada penggunaan gaya bahasa kepenulisan yang khas ibarat halnya pada novel sebelumnya yakni Laskar Pelangi. Dalam novel ini juga menyajikan wacana pesan moral yang sangat berpengaruh yakni beranilah bermimpi dan berjuang untuk meraihnya. Mimpi, harapan, kerja keras, dan doa yang berjalan beriringan akan menemui hasil yang memuaskan. Dalam novel ini banyak mencontohkan tokoh-tokoh inspiratif diantaranya ialah Arai yang selalu menumbuhkan mimpi-mimpi, Ikal yang setia terhadap sahabatnya, Jimbron yang penuh perhatian, Pak Julian Balia yang seorang guru inspiratif, dan masih banyak lagi. Di dalam novel juga menyajikan bumbu-bumbu nuansa kisah cinta yakni antara Arai dan Zakiah Nurmala serta Jimbron dan Laksmi. Sementara Ikal masih saja berharap pada gadis Tionghoa pujaannya yang berjulukan A Ling.


D. Kekurangan


Kekurangan yang ada pada novel ini terletak pada konflik dongeng yang tidak terlalu tajam. Bisa dikatakan bahwa konflik yang terjadi dalam dongeng ialah ketika Ikal memutuskan untuk berhenti bermimpi di tengah-tengah dongeng alasannya aneka macam alasan. Namun Arai berhasil menyadarkannya kembali dan karenanya Ikal kembali meneruskan mimpi-mimpinya. Selain itu pada alur dongeng tiap cuilan terkesan seolah sengaja mengaburkan waktu dengan penataan sub cuilan judul yang tidak sistematis. Sehingga menciptakan pembaca sedikit kebingungan setiap beralih sub cuilan dalam novel.


E. Saran


Novel ini sangat baik dibaca oleh semua kalangan terutama pada segmentasi remaja. Di dalam novel ini termuat nilai-nilai aktual diantaranya ialah pantang menyerah, gigih, berani memutuskan target, berani bermimpi, mengajarkan wacana dedikasi, dan lain sebagainya.


Sumber :

http://sinopsisnovelku.blogspot.co.id/2013/02/sinopsis-novel-sang-pemimpi.html


Baca Juga:


Contoh Resensi Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi

Contoh Pidato Tentang Kedisiplinan Terbaru

Contoh Pidato wacana Kemerdekaan Terbaik



Sumber https://ruangseni.com