Contoh Pantun Agama – Pantun yaitu salah satu hasil karya sastra yang tergolong puisi usang melayu. Munculnya pantun sudah bersahabat hubungannya dengan budaya kita yang beragam, budaya Nusantara. Berbagai hasil budaya Nusantara lainnya, pantun pun mengandung nilai kearifan lokal yang patut dicontoh dan jaga sebagai penerus generasi bangsa.

Kegunaan pantun tidak hanya sebagai suatu media pergaulan menyerupai berkenalan, bercanda, mengungkapkan perasaan, dan lain sebagainya. Namun disisi lain juga mempunyai fungsi lain yaitu memberi nasehat ataupun pesan agama.
Nah, untuk itu artikel ini akan menawarkan beberapa Contoh Pantun Agama maka perhatikan pembagian terstruktur mengenai dibawah ini semoga teman-teman semua paham.
Contoh Pantun Agama 30+
Berikut dibawah ini klarifikasi dari beberapa pola pantun agama yang telah dijabarkan :
Bagian 1 :
Jatuh sehelai selarasnya
Meski ilmu setinggi tegak
Saya pergi beli tembaga
Saya pakai untuk merekatkan parang
Apabila ingin masuk surga
Sering-sering mengaji dan sembahyang
Lebat daunnya tiada buahnya
Walaupun hidup seribu tahun
Kalau tak sembahyang apa gunanya
Asam kandis asam gelugur
Kedua ayam si riang-riang
Menangis jenazah di pintu kubur
Terkenang tubuh tidak sembahyang
Sudah besar cincilak padang
Dari kecil nak duduk mengaji
Sudah besar tegak sembahyang
Malam ini malam Jumaat
Esok malam Sabtu
Kita ini umat Muhammad
Jangan hingga meninggalkan waktu
Bulan puasa bulan kita
Banyak Tuhan masalah TUhan
Tuhan yang esa Tuhan kita
Pisang ambon di tanam di gunung
Tumbuh sepuluh layu sebatang
Buruk orang jangan dicari
Bila kita sedang berpuasa
Untuk belanja dikemudian hari
Kita serahkan kehadirat Allah
Mudah-mudahan disyafaatkan Nabi
Banyak hari masalah hari
Hari Jumaat hari kita
Banyak Nabi masalah Nabi
Nabi Muhammad Nabi kita
Jangan lupa nasi ditungku
Kalau adik dah jadi kaya
Jangan lupa Tuhan yang satu
Timbus pisang di batas para
Anak ayam jantan betina
Rukun Islam berapa perkara
Itulah hamba hendak bertanya
Bagian 2 :
Supaya jangan jadi halangan
Ajal dan ajal jodoh pertemuan
Semuanya itu di tangan Tuhan
Ke Baitullah di tanah suci
Datang ke sama minta selamat
Tuhan Allah yang maha suci
Jangan dilupakan setiap saat
Matilah satu tinggallah habis
Matilah tubuh waktu itu
Sebab mengikuti setan iblis
Tali jangkar di dama kapal
Tenggelamnya di bahari dalam
Orang ingkar beratlah dosa
Akhir hayat tidak tenteram
Buah keranji masak tersangkut
Harta dunia jangan di tamak
Bila mati tidak mengikut
Jangan suka memfitnah orang
Orang benci Tuhan pun murka
Jangan suka melalaikan sembahyang
Bila mati masuk neraka
Pucuk sari pandan Jawa
Apa guna sombong dan takabur
Rusak hati tubuh binasa
Sayang-sayang buah kepayang
Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang
Kuasa Allah menentukan
Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
Taat selalu perintah Tuhan
Daun tetap di atas dulang
Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba
Mati dicarun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
Kepada Allah kita berserah
Tante Sunbulat tetangga jaksa
Membeli bubur dikasih laksa
Tidak sembahnyang tidak puasa.
Di dalam kubur menerima siksa.
Bagian 3 :
Terang bulan terang Cahaya
Cahaya memancar ke Tanjung Jati
Jikalau hendak hidup bahagia
Beramal ibadah sebelum mati
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis jenazah di pintu kubur
Teringat jasad tidak sembahyang
Masa berada di Pulau Jawa
Rakan diajak pergi menjala
Maha Berkuasa jangan dilupa
Kuasa Allah tidak terhingga
Banyaklah masa antara masa
Tidak seelok masa bersuka
Meninggalkan sembahyang jadi biasa
Tidak takut api neraka
Dua tiga empat lima
Enam tujuh delapan sembilan
Kita hidup takkan lama
Jangan lupa siapkan bekalan
Harimau belang turun sekawan
Mati ditikam si Janda balu
Ilmu alam abadi tuntulah tuan
Barulah tepat segala fardu
Ramai orang menggali perigi
Ambil buluh kemudian diikat
Ilmu dicari tak akan rugi
Buat bekal dunia akhirat
Kalau Tuan pergi ke Kedah
Singgah semalam di Kuala Muda
Sembahyang itu perintah Tuhan
Jika ingkar masuk neraka
Kera di hutan melompat-lompat
Si pemburu memasang jerat
Hina sungguh sifat mengumpat
Dilaknat Allah dunia akhirat
Daun tetap di atas dulang
Anak ikan mati dituba
Dalam kitab terdapat terlarang
Perbuatan haram jangan dicoba
Redup bulan nampak ingin hujan
Pasang pelita hingga berjelaga
Hidup mati di tangan Tuhan
Tiada seorangpun hingga sanggup menduga
Pantun agama merupakan pantun yang isinya mempunyai makna tersirat menyerupai mengajak atau mengingatkan pengikut agama (contoh: Islam) untuk beribadah sesuai dengan aturan dalam agamanya.
Pantun Agama berfungsi untuk menawarkan pesan yang tersirat yang mengandung nilai agama atau pesan agama.
Percuma banyak cincin berlian
Jika dirawat saja tidak mau
Percuma punya kekayaan
Jika berzakat pun tidak mau.
Makna tersirat pada pantun itu yaitu percuma bila banyak harta bila tidak membantu para saudara yang kesusahan. Dapat dalam bentuk zakat, sedekah, dll sehingga Allah SWT pun meridhoi kekayaannya.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan gres bagi para pembaca.
Baca juga artikel lainnya :
Sumber https://rumusrumus.com