Ahh.. Akhirnya nulis lagi…. Serius deh, saya jadi agak sulit untuk menulis alasannya yaitu dua ahad ini kebanyakan waktuku kupakai untuk ngurusin problem perlengkapan apato.
Dengan banyak pinjaman dari teman-teman PPI indonesia, terutama Mas Heri yang saya rusuhin setiap minggunya, Alhamdulillah apatoku semakin lezat ditinggali, walaupun belum sempurna. As long as I can sleep well that’s enough for me.
Kali ini saya mengangkat tema yang selalu hangat dibicarakan. Urusan jomblo. Yang ingin saya soroti ialah bahwa pemerintah jepang sangat mendukung kaum fakir asmara (read: JOMBLO). Beberapa peraturan di Jepang sangat menguntungkan untuk para Jomblo.
Peraturan Bersepedah Tidak Boleh Berboncengan
Peraturan ini sangat menyenangkan buat para jomblo. Karena, dengan adanya peraturan ini, tidak ada lagi Jomblo yang terekpos statusnya.
Kalau boleh bergoncengan di sepedah, maka para pemilik pasangan niscaya sanggup memamerkan kemesraanya melewati pepohonan berdaun merah yang gugur tersapu angin sambil tertawa penuh kehangatan.
Sedangkan nasib si jomblo bakalan tertiup udara kulkas, menyentuh besi sepedah yang membeku dan mulai harus menggerakkan gir-gir sepedah dengan kaki yang bergetar kedinginan. Terlebih lagi jikalau sesudah beberapa kayuhan kemudian melihat pasangan yang naik sepedah bergoncengan dan tertawa renyah. Sangat nyeri membayangkannya.
Untunglah ada peraturan tidak boleh bergoncengan, sehingga setiap orang akan mencicipi dinginnya udara pagi diatas sepedah masing-masing.
Peraturan Motor Scooter Hanya untuk Sendiri
Jadi ada dua jenis motor di jepang, motor yang imut-imut dan motor yang garang. Motor yang imut-imut ini jenisnya scooter, ini lebih murah dan pajaknya juga cukup murah, tetapi ini hanya boleh digunakan untuk sendirian.
Sedangkan motor yang garang, menyerupai Vixion, RX, Harley, CB dan Ninja itu yaitu motor yang mahal-mahal tetapi sanggup digunakan untuk bergoncengan.
Secara tidak pribadi sebetulnya pemerintah Jepang sedang melaksanakan subsidi jomblo. Makara kalau km nggak punya pasangan, belilah scooter jomblo, kau akan bayar murah dan pajaknya juga murah. Enak kan?
Sedangkan yang berpasangan, kalian harus mengeluarkan uang lebih untuk membayar motor yang sanggup digunakan bergoncengan.
Jalan Sepedah Yang Sempit
Sepedah sanggup dibilang menjadi alat transportasi utama di Jepang. Oleh alasannya yaitu itu, semua jalanan di jepang mempunyai garis batas yang khusus untuk jalanan sepedah. Walaupun begitu, jalan sepedah ini sangat sempit, hanya muat untuk satu sepedah.
Ini menciptakan jikalau para pasangan ingin bersepedah bersama (yang alasannya yaitu tidak boleh goncengan) dengan cara mereka coba bersepedah beriringan, mereka tidak akan sanggup romantis maksimal. Karena jalanan yang sempit ini hanya memungkinkan satu sepedah untuk lewat. Makara tidak akan ada dialog anggun dan tawa renyah dari sepasang kekasih saat bersepedah beriringan. Mereka hanya sanggup berkejaran menyerupai anak itik mengejar induknya.
Setting yang sangat tepat ini sangat menguntungkan para jomblo. Sebagai Jomblo maka kita akan dengan gampang bersepedah kemanapun tanpa perlu memperdulikan orang lain. Pun tidak akan melihat pasangan romantis yang beriringan bersepedah.
Win win solution.
Thanks for reading.
Sumber https://mystupidtheory.com