Random post

Thursday, January 10, 2019

√ Cara Kerja Sabun Dan Proses Pembuatan Sabun


Kenapa Sabun Bisa Membersihkan?



Beberapa waktu kemudian saya membahas pelajaran kimia Sekolah Menengah Pertama untuk bawah umur les, Aku keasikan hingga terbawa ke pembahasan cara kerja sabun.


Padahal gotong royong anak Sekolah Menengah Pertama hanya perlu tahu jenis materi kimia pada sabun dan sedikit perihal pengenalan materi kimia dalam kehidupan sehari-hari.


Jadi baiklah, mari kita puaskan kepobilitas(rasa ingin tahu) kalian!


Sabun sanggup membersihkan sesuatu alasannya bisa mengikat pengotor  (yang umumnya lemak) dan membawanya bersama air dikala di bilas.




Cara Kerja Sabun


Setelah kita tahu kenapa sabun bisa membersihkan tubuh kini kembali muncul bagaimana cara kerjanya?


Sabun mengikat pengotor, artinya pada sabun terdapat senyawa yang termasuk satu golongan dengan pengotornya.


Dalam hal ini, pengotornya berasal dari lemak yang termasuk dalam golongan senyawa hidrofobik(senyawa tidak larut dengan air) maka di dalam sabun terdapat pula senyawa hidrofobik yang bisa mengikat sesama senyawa hidrofobik menyerupai lemak.


Kalau hanya perlu senyawa hidrofobik sejenis lemak, kenapa tidak mandi dengan lemak lainnya aja? Pakai minyak makan gitu, ‘kan lemak juga?


Oke, disinilah sisi “chemistry” -nya sisi Ilmu Kimia-nya.


Kalau hanya mengikat lemak, maka minyak makan juga bisa melakukannya, tetapi apa kau beneran mau pakai minyak makan buat mandi? Tidak tentunya, alasannya minyak makan sangat sulit dihilangkan dari badan.


Jadi selain sanggup mengikat lemak dan pengotor sabun juga harus gampang dihilnagkan, dalam hal ini dilarutkan. Maka zat yang paling sempurna dalam membersihkan dan melarutkan yaitu air.


Sabun harus bisa dengan gampang larut dalam air yang merupakan pembersih umum. Sedangkan air mempunyai sifat hidrofilik(larut dalam air).





Sehingga sabun harus mempunyai sifat hidrofobik dan hidrofilik.


Bagaimana mungkin sabun mempunyai dua sifat yang berlawanan itu?


Jadi sabun mempunyai struktur yang disebut micell yang memungkinkan sabun mempunyai dua ujung, pada satu ujungnya bersifat hidrofilik sedangkan pada ujung lainnya bersifat hidrofobik.


Itulah yang menyebabkan sabun sanggup bekerja mengikat lemak dan melarutkannya bersama air.



Bagaimana Cara Pembuatan Sabun?


Telah kita ketahui bagaimana cara kerja sabun yang mempunyai dua ujung yang berbeda.  Kaprikornus untuk menciptakan sabun kita memerlukan ‘elemen’ hidrofobik dan ‘elemen’ hidrofilik juga.


Pada elemen hidrofobik dipakai senyawa dengan rantai Karbon yang panjang. Telah umum diketahui bahwa senyawa Karbon rantai panjang mempunyai sifat hidrofobik. Contohnya yaitu minyak yang merupakan rantai karbon tidak sanggup larut dalam air.


Sedangkan elemen hidrofilik-nya diambil dari senyawaan yang mengandung ion. Contohnya ion Na+, K+.


Pembuatan sabun yaitu dengan mereaksikan garam-garam dari golongan Na+ ataupun K+ dengan asam lemak sehingga membentuk garam asam lemak natrium/kalium. Reaksi ini disebut juga dengan saponifikasi.


Dari reaksi tersebut akan dihasilkan molekul sabun yang mempunyai ujung Karbon rantai panjang dan ujung lainnya berupa ion Na+/K+ sehingga memenuhi syarat sebagai sabun yang baik, yang sanggup menghilangkan lemak.


Artikel Kimia ini termasuk dalam proyek Cara Belajar Kimia Online



Sumber https://mystupidtheory.com