Random post

Saturday, January 19, 2019

√ Ku Ingin Menyayangi Indonesia Seutuhnya


Sekitar satu bulan yang kemudian saya duduk di sebuah warung bersama Abah. Kami menikmati secangkir kopi hangat dan beberapa ikat buras, masakan khas sulawesi.


Di warung sedang menayangkan jadwal informasi dari salah satu stasiun TV swasta. Ditayangkan seorang perempuan anggun dengan penampilan berjas rapi khas pembawa jadwal berita, beliau membacakan sebuah berita.





“Hutang Indonesia kepada gila meningkat lagi dari XXXX dolar AS sekarang mencapai bla…bla…blah…”





Abah : Lho dek, itu siapa coba yang ngutang? Perasaan pagi tadi Umi belanja ya di bayar lunas kok, nggak ngutang-ngutang.


Aku : Ya nggak tahu Bah, kata pembawa acaranya, itu hutang Indonesia?


Abah : Duhh… Yang Indonesia ini siapa sih? Kok tau-tau numpuk aja hutangnya?


Aku : Ya.. nggak tahu Bah, pokoknya yang ngutang itu Indonesia kalau keluarga kita ‘kan nggak punya hutang


Abah : Iya sih… Mudahan aja dirumah Umimu nggak sedang ngutang. Yuk balik, sudah sore!


Aku: Iya Bah, ini dibayar dulu buras sama kopi anget-nya. Ntar nambah lagi hutang Indonesia.




Abah : Ohh.. Iya.






Sungguh sebuah kebohongan besar jikalau sesudah mendengar informasi menyerupai itu saya menyampaikan “Aku gembira pada Indonesiaku!”. Im just a human being!


Tapi saya juga tidak mau dikatakan sebagai penghianat Negara Kesatuan Ripublik Indonesia atau kelompok pesimistis Indonesia. Enggak lah! Aku tetap cinta pada Indonesia. 





Seperti ketika seseorang menyayangi seorang gadis, maka dikala itu orang tersebut belum gembira padanya. Kamu hanya mencintainya dengan alasan tertentu. Mungkin menyerupai itulah hubunganku dengan negara ini.


Aku sudah jatuh hati padanya, tapi saya belum menemukan sesuatu yang sanggup kubanggakan.


Sedangkan benih kecintaanku pada Indonesia tumbuh alasannya tanahnya, anginnya, langitnya, airnya, dan kebudayaanya yang begitu kaya dan unik. 





Aku termasuk beruntung, sebagai seorang anak yang dibesarkan di tanah hutan Kalimantan, kemudian dikala kuliah menerima kesempatan untuk berlayar ke tanah Jawa yang gemah ripah loh jinawi.


Kesempatan yang sangat berharga untuk melihat sisi lain dari Indonesia, terjun dalam kebudayaan yang beragam, menikmati pembangunan yang berbeda, dan menyicipi masakan nusantara yang khas di setiap tempatnya.






Setiap momen kehidupanku di pulau Jawa dan Kalimantan begitu berharga buatku, alasannya berkesempatan menjelajahi dan menikmati alam yang terbentang di dua pulau tersebut. Membandingkan keunikan keduanya.


Betapa tebing-tebing perbatasan lautan Jawa begitu kokoh dan terjal, di sisi lain hamparan pasir putih dan barisan hijau kelapa membatasi daratan Kalimantan dengan lautan lepas.


Dimana Jawa begitu perkasa dengan pegunungan apinya, sedangkan kalimantan terlihat elok dengan kehijauan hutannya. Keduanya adalah keindahan yang luar biasa, saling melengkapi sebagai satu Indonesia. 





Bertemu dengan banyak sekali kebudayaan unik juga merupakan ingatan yang berharga buatku. Ponorogo dengan reognya, malang dengan khas bahasa walikan, surabaya dengan em… cak cuk-nya.


Kemudian terbang ke kalimantan  menyaksikan tarian panen khas suku dayak, budaya melaut dari suku bajau, dan ragam bahasa yang begitu gila di telinga, semua kunikmati.


Semua merupakan benih-benih cintaku pada Indonesia. 





Saat ini, sanggup di katakan saya menyayangi Indonesia alasannya parasnya yang begitu elok, dan cinta ini mengesampingkan tingkah lakunya yang belum sesuai keinginanku.


Kadang kala ia mengecewakanku, dengan perkara para penguasa namun saya akan terus berprasangka baik padanya, Indonesia akan berubah, kelak Indonesia akan lebih baik. Indonesia kan membanggakan di mata dunia. 





Dalam cinta tentu kurasakan pengharapan, sebagaimana seorang laki-laki yang mencinta wanita, setiap harinya ia hanya mengharapkan kebaikan terjadi pada wanitanya, bahkan Ia rela melaksanakan sesuatu untuk perempuan tersebut.


Maka sebagaimana cintaku pada Indonesia, saya berharap semoga Indonesia menjadi lebih makmur, Indonesia menjadi sebuah negara yang saya impikan.


Jalan panjang menuju kebaikan itu akan saya iringi dengan doa serta perjuangan faktual untuk membantumu menjadi lebih baik.  Kelak, saya niscaya sanggup mencintaimu seutuhnya. Hai Indonesiaku.









Sekitar satu bulan yang kemudian saya duduk di sebuah warung bersama Abah √ Ku Ingin Mencintai Indonesia Seutuhnya

Ku tulis di atas Tanah Indonesia,

Dengan menghiurp udaranya Milik Allah



Mahfuzh tnt






Sumber https://mystupidtheory.com