Hari pagi yang perlahan siang panas. Inilah saya sang mahasiswa tingkat akhir. Tingkat selesai alasannya sudah semester delapan. Padahal nyatanya ilmuku masih cetek, masih abal-abal, masih kalah jauh sama juniorku. Aku berangkat dengan matahai yagn sedang sepenggalah. Ahh.. lagi-lagi enggak sholat dhuha. Masuk ke kelas yang sudah berisi banyak sekali manusia, mereka yaitu mahasiswa gres yang berasal dari banyak sekali suku bangsa. Aku duduk di paling belakang alasannya sudah terlambat, tadi pagi mandinya antri lama, padahal bukan di daerah mandi umum.
Dosen kira saya ini salah kelas, nyatanya tidak. Sendirian saya dari angkatan kimia 2009 yang mengulang, tapi enggak masalah, akunnya hirau taacuh aja. Dosenku itu ibu yang baik hatinya, beliau selalu jelaskan bahan kuliah dengan candaan-candaan yang rame dan asik. itu yaitu bahan wacana ikatan koordinasi, sebagai bahan pengantar dari mata kuliah Kimia Koordinasi. Aku mulai menikmati bahan kuliah pagi itu, saat seorang mengetuk pintu kelas dan masuk. Itu Si Bunga(bukan nama sebenarnya) pemuda yang saya kenal seangkatan denganku.
“Sini dulu” Itu bunyi Ibu dosen.
“Iya Bu, saya telat alasannya jalan kaki tadi” Suara Bunga ini.
“Ohh.. Berangkat jam berapa kau tadi dari rumah?”
“Jam tujuh lewat sepuluh”
“Jam tujuh lewat sepuluh? jadi kau jalan kaki 50menit?”
“Enggak tahu bu”
“Seberapa jauh rumah kamu?”
“Enggak tahu bu”
“Coba kau jalan kaki! kita hitung jarak rumahmu dari sini”
Dan begitulah ceritanya sampai itu Si Bunga harus jalan mondar-mandir di depan kelas untuk hitung kecpatan jalan kakinya. Setelah dihitung kecepatannya, maka dihitung juga jarak rumahnya dari kelas kami. Setelah itu barulah Bunga boleh duduk. Ia eksklusif menghampiriku dan duduk sampingku.
“Ikutan kuliah ini juga kamu?” Itu suaraku yang merdu.
“Iya, kau kemaren kenapa nggak masuk Fuzh?”
“He? Ya emang saya enggak ada kuliah”
“Kemaren lhoo masuk kuliah ini!”
“He? Kamu kuliah apa sih?”
“Kuliah Struktur Anorganik”
“Ini kuliah Koordinasi! Struktur Anorganik di kelas sebelah”
Si Bunga diam…………………………………….
“Terus gimana ini Fuzh?”
“Ya kau pindah! Masuk kelas sebelah, kau bilang aja ke Pak Dosen: Pak saya sudah dieksekusi dikelas sebelah, jangan dieksekusi lagi yahh.”
Si Bunga kemudian pergi meninggalkan kelas dengan menyisakan tawa yang keras hari itu.. Haha. That’s the colorfull o life!
Sejatinya dunia ini hanyalah senda gurau belaka, merugilah yang tak bisa menertawakan dirinya yang hidup terus dengan keseriusan.
Mahfuzh TnT
Sumber https://mystupidtheory.com