Enterpreneur itu saya gres kenal pas kuliah. Karena di desaku yang norak dan kampungan itu kebanyakan perkerja. Tapi sebelum lulus Sekolah Menengan Atas dahulu saya sudah baca buku goresan pena Robert T Kiyosaki. Rich dad Poor dad judulnya. Itu wacana motivasi menjadi seorang pengusaha, bisnisman, dan saya tertarik!
Sekarang saya benar-benar tertarik dengan enterpreneur. Karena kebebasan yang dimiliki eorang pengusaha itu sangat luas. Termasuk didalamnya ialahh kebebasan finansial. Motivasi lain yang mendukung keinginanku ialah bahwa “sembilan dari sepuluh pintu rizky ialah berdagang”.
Terakhir saya lihat ada informasi bahwa peneitian mengambarkan bahwa negara maju mempunyai jumlah enterpreneur setidaknya 2% dari total jumlah penduduknya. Dan yang mengherankan ialah Indonesia tidak dikategorikan sebagai negara maju! Padahal sudah terang bahwa jumlah enterpreneur di Indonesia sangat banyak. Gak percaya? Mari kita hitung bahu-membahu berapa jumlah polisi yang jualan SIM? Dan berapa yang jual ‘Jasa Damai’? Berapa jumlah guru yang jual soal ujian? Brapa jumlah ketua RT di Indonesia? Hampir semuanya punya perjuangan jualan KTP. Berapa jumlah hakim yang jual kebebasan pada koruptor? Bahkan berapa jumlah rakyat yang menjual suaranya pada politikus? Ini negara enterpreneur! Tapi enterpreneur bermoral ambruk. Dan di generasi masa depan tidak akan terjadi lagi kerusakan adab macam ini!! Aku yakin itu.
Kalau melihat potensi di tanah kita, dengan catatan tanpa keserakahan, maka Indonesia harusnya sudah berdikari secara pangan maupun energi. Bahkan tak perlu mengeruk batubara dan emas berlian dari tanah. Kita sudah cukup kaya!
Kenapa masih saja miskin? Apa yang telah dirusak, direbut bahkan dicuri dari negeri ini ialah kreatifitas dan budaya produktif. Bagsa kita jadi lemah secara finansial alasannya merasa nyaman dengan meminta, menjadi pegawai!
Ini harus berubah! Mulai dari generasi kita!! Jadilah enterprenur yang bisa berfikir kreatif dan produktif! Mulai dari sekarang!
Mahfuzh TnT
Sumber https://mystupidtheory.com