Random post

Sunday, February 10, 2019

√ Something Called Passion


Kemarin yang asik. Aku baca buku perihal penjual kopi yang merasa diringa biasa saja. Lahir dari keluarga sederhana. Tapi nyatanya tumbuh menjadi orwng orang luar biasa. Dialah Muadzin F Jihad sang pendiri semerbak coffee. Aku melihat sosok insan yang nekat dengan pendiriannya yang kuat. Sungguh sosok insan yang menceritakan dirinya dengan sederhana, namun nyatanya punya seabrek kelebihan. Dia telah menceritakan kisah perjuangannya menjadi seorang pengusaha dengan menjliskan buku “Follow Your Passion”




Diatas itu alasan kenapa lalu saya mau dongeng perihal passion. Aku dulu bercita-cita mau jadi seorang dosen, ilmuwan yang bisa sekolah ke luar negeri dan punya banyak uang. Itu hari yang dulu sekali, sebelum saya duduk dibangku kuliah. Nyatanya ketika kuliah berlangsung, saya bahkan tak tahan mengerjakan laporan praktikumku sendiri. Aku terkadang masih mencontek laporan praktikum abang tingkat. Kadang juga saya kumpulkan laporan praktikum setengah jadi. Ya begitu memang kenyataan yang istimewa. Dalam perjalanan kuliah saya lalu dipertemukan dengan banyak orang, dengan banyak dosen, dan banyak mentor kehidupan. Mungkin ini yang disebut universitas kehidupan. Aku harus banyak mengwmbil ilmu dari mereka yang hidup disekitarku.
 


“Pendidikan itu bukan untuk mempersiapkan kehidupan, tapi pendidikan ialah kehidupan itu sendiri” (Mahfuzh, Asal tulis!)




Kemudian saya tanya diriku yang terdalam, Jiwa dari ragaku, penguasa dari mimpiku.

“Apa kau benar ingin jadi dosen?”

“Atau kau hanya ingin ke luar negeri dan pamerkan prestasimu?”

“Bagaimana mahasiswa yang akan kau cetak kelak?”



Semua, ketiga balasan itu hanya arahkan saya kepada kesimpulan bahwa “Kalaupun saya jadi dosen, maka jadilah saya dosen yang egois, jikalau saya jadi dosen maka akan ada mahasiswa yang kesulitan mencari-cari saya yang jalan ke luar negeri”.


Aku bukanlah diriku yang itu. Aku ialah diriku yang petualang, yang tak tertarik mengajar dikelas, yang bosan menulis laporan. Aku harus jadi diriku yang ini, yang suka dengan petualangan, yang bahagia melihat dan bekerja sama dengan orang lain.




Sepanjang perjalanan kuliah saya risikonya mencoba udara kebebasan, udara segar yang baru, nafas enterpreneur. “aku mau mulai usaha!”


Mulai darimana?….. Tentu saya bingung, ingin tanya orang tuaku juga sedikit mustahil. Ayahku ialah seorang guru, ibuku juga guru, dan kalian tahu? Kakekku juga guru. Saudagar(baca: enterpreneur) bukanlah jalan yang ada dalam jalur hidup keluargaku. Dalam kebingungan itu saya lalu bertanya pada buju-buku, bertanya pada orang-orang yang mempunyai pikiran yang sama, diskusi dengan orang yang telah mulai usahanya. “Bukankah begini pendidikan itu? Besarkan rasa ingin tahumu, dan matikan ketakutanmu pada kegagalan”

Beberapa bulan lalu saya sudah mulai usaha, itu kecil sekali, hanya jualan onlen. Jual bross. Oleh alasannya ibuju yang suja koleksi bross.


Jika kalian pikir usaha ini akan gagal? maka kalian benar! 3 bulan dan belum satu orderpun yang datang. Tapi saya tak berpikir gagal ketika itu, yang ada dikepalaku ialah “Mahfuzh! Kamu kurang berusaha!” Aku lanjutkan usahaku dengan usaha lebih, doa lebih dan nekat yang lebih. Satu bulan dan ada order pertama! Order pertama memberikanku laba yang tidak mengecewakan besar.  Teruslah tiba order-order itu bagaikan hujan. Hingga sebulan saya bisa bersantai dengan uang hasil usahaku. Seperti kebanyakan orang yang tak pernah pegang uang, saya boros!.

Usaha ini lancar, bahkan secara kecil-kecilan mengembang.


2 juli ialah tahun 2013 tepatnya, hari dimana saya harus tunaikan perintah KKN dari dosenku. Jadikah saya pergi KKN dengan meninggalkan urusan bross. Sepulangnya ialah 22 juli, pelangganku habis. Pindah beli ke daerah lain. Kalian kira saya gagal? Ya! Benar! Aku hanya habiskan satu lagi jatah gagalku.


Aku putar otak. Masih ada sisa hasil usaha sejumkah 800.000. Aku mau buat kaos kreatif bertajuk @mystupidtheory. Itu panjang ceritanya. 




Oke kalian paksa saya cerita. Aku ketika itu sudah bergabung dengan FLP Malang, dengan modal nol besar dalam bidang kepenulisan. Aku berguru tulis humor dan komedi. Hingga saya bisa tulis banyak humor. Aku muat humorku semua dalam sebuah buku dan terbit sebagai e-book berjudul “Mystupidtheory“. Ada beberapa tema yang sangat suka dengan oneliner humorku, sehingga saya jadi mau buat kata2 kreatif dalam bentuk baju. Tujuannya satu! Agar saya punya usaha!




Jika kalian kira usaha baju ini akan gagal? Kalian benar lagi! Aku gagal bahkan sebelum mulai. 800.000 melayang ketika cetak baju pertama sejumlah 15pcs dan semuanya cetakannya jelek. Bahkan tak layak jual. Akhirnya saya bagi-bagikan saja itu baju. Aku gagal..


Jika kalian tanya jadi apa saya sekarang? Mahasiswa tingkat akhir

Mau jadi apa saya sekarang? Pengusaha! Tak perduli berapa jatah gagal lagi yang harus saya habiskan!




Mahfuzh TnT


Sumber https://mystupidtheory.com