Random post

Monday, March 18, 2019

√ Kampung Supermen Ponorogo

Do whatever you want in this whole live, but never betray Allah and our prophet Muhammad.saw





hmm.. yeah, pesan dari boss saya(baca:murobbi) “silahkan berkreasi asalkan tidak melanggar syari’at islam”




Sipp! diingat yahh fuzh!!




Mahfuzh : Ehh… nanya donk! ”Apa hubungannya pesen itu dngan judul postinganmu?”




Mahfuzh : ”gak ada, Cuma pengen mengingat pesan dari bossku aja,”




Mahfuzh : ”halah, iseng amat?”




Mahfuzh : ”suka-suka donk, ini blog punyaku jg :P”






***






Okke, jum’at yang cerah, langit memancarkan foton yang memaksa dedaunan berfotosiintesis.  Aku sedang asik dengan LG temanku, mata melirik kanan dan kiri sesekali menangkap apa yang kulihat dengan akomodasi LG ini. Ini masih kelanjutan dari kisah perjalananku di ngebel. Ada wisata jeram di sini, keterangan wacana jeram ini memang tidak lengkap. Dan ada dua orang bodoh sedang menuju kesana.




Satu kalimat sambutan ”Air terjun tanpa nama, bersiaplah terkena serangan hawa negatif!!”




Oke. biasanya saya meggambarkan jalanan yang bersisik, tetapi kali ini saya tidak sanggup mengatakannya bersisik. Itu terlalu munafik, terlalu bohong. Sejenak kita pakai bahasa sarkasme : jalanan ini jelek rupa tak karuan. Tapi Alhamdulillah kami masih sanggup mengendarai jupiter hijau ini. Temanku mengeluh tak karuan, karenan beliau yang bertugas menjinakkan Jupiternya diatas jalanan rusak ini. Sedangkan saya asik sendiri menikmati pemandangan yang Subhanallah indahnya. kalian pernah melihat laki-laki tampan? Atau perempuan cantik? Yahh saya jamin ini tidak lebih indah dari itu, tapi percayalah ini sangat indah. Yang membuatku tak berkedip ialah alasannya yakni tempat ini mengingatkanku pada hutan belakang rumahku,jalan durian3(walau tak satupun durian ditemui), berau, kalimantan timur.




Perjalanan masih mengasyikkan, hingga mata ini terbelalak alasannya yakni kelilipan buah duren(ups… salah:). Aku terkejut saat menyaksikan bab dalam hutan yang indah ini rusak, hutan ini gundul di bab tengahnya, entah lah siapa yang bertanggung jawab atas rusaknya hutan ini. Aku melihat beberapa warga bekerja di bab lahan kosong itu, mereka berkebun. Ironi, kuputuskan tak ada yang harus di salahkan atas gundulnya hutan ini, mereka juga butuh penghidupan. Hatiku hanya sanggup bersedih, dan berharap insiden ini tak terjadi di bagian bumi lain.




Cukup sudah sesi sedih-sedihnya…





Dukk!!”duhh, apa itu fuzh?”




”batu, kau nabrak batu.” saya masih asik dengan pemandangan sekitar.


          Ada pedesaan di tempat ini. Aku menyaksikan orang-orang membawa kayu bakar dipunggungnya dengan kedua tangannya. Tak berapa usang seorang perempuan paruh baya kami lalui, ia membawa kayu bakar juga. Aku merekam semuanya, termasuk saat seorang nenek-nenek berjalan dengan santainya saat punggungnya telah penuh dengan kayu bakar. Ia tersenyum simpul, yang kubalan dengan senyuman Istimewa paling manis(dan si nenek pun muntah, what a terrible smile:). Kami masih heran dengan asal-muasal kekuatan orang-orang di desa ini. Aku yang punya fisik yang sehat, muda dan gagah perkasa(okke2 di sini kalian boleh melempar sandal:) tidak yakin sanggup membawa kayu bakar sebanyak itu. disini saya hanya sanggup berucap lirih Subhanallah.. Inilah yang pertanda kekuasaan Allah atas rizki manusia. Setiap orang punya cara masing-masing untuk menjemput rizkinya.





Tak usang kami menyusuri jalan, ada bawah umur kecil, anak SD, sekitar kelas 3SD , saya mengarahkan kamera hp LG temanku kepada mereka, sementara yang di shooting tak merasa.




”Ada SD di pedalaman sini,” Aku membuka percakapan sembari mengambil gambar sekitar ”Iya, paling bentar lagi kelihatan,”Sahut temanku

 




         Setelah jarak yang begitu jauh, kami gres mendapati sekolah itu. kembali terfikirkan semuanya, wacana lelaki dan perempuan paruh baya yang mengangkat kayu bakar, kemudian nenek yang juga mengangkat kayu bakar, dan kini saya menyaksikan anak kelas 3SD yang berjalan sangat jauh untuk mencapai sekolahnya. Kuarahkan kamera HP LG pada bawah umur sekolah itu, terlihat senyuman memancar, kemudian di sambut dengan teriakan-teriakan bawah umur lain ”Hay.. difoto-difoto”. Kesimpulan : wahh, ternyata anak anak ponorogo masih lucu-lucu, masih kampungan.. haha




”Telah diputuskan saya menamai tempat ini Kampung Superman!!” yahh.. yakni fiksi yang digemari anak-anak. Aku rasa Bryan Singer penulis smallville telah melihat kehidupan orang-orang kampung di sini saat menulis ceritanya.






Selepas dari kampung superman itu, kami mengeluh tak karuan wacana jalanan, wacana jauhnya lokasi jeram dan wacana tingginya tanjakan yang kami lalui. Hingga kami bertemu  orang warga yang berkebun. Dan di depan kami tertulis ”Tempat Parkir Air Terjun”. Parkiran kosong, itu artinya pengunjung hanya kami berdua. Alhamdulillah…. saya telah sampai. Sip… Aku langsung lompat dari motor dan mengikuti petunjuk arah menuju air terjun.




Ternyata letak jeram itu masih cukup jauh untuk menciptakan kakiku pegel. Ketika telah berjalan 15 menit menanjak mengikuti jalan-jalan terjal, saya melihat air turun dari atas bebatuan.  air itu turun dari ketinggian sekitar 3meter dan besarnya hanya sekitar 15cm.




”Apa?? Kalau itu air terjunnya, saya black list ponorogo sebagai kota tujuan,”




Aku telah marah dengan perjalanan panjang yang kami lalui. Tetapi ternyata sehabis mendekati jeram tersebut saya melihat jeram yang jauh lebih besar, dengan kecepatan penuh saya langsung menuju TKP. Aku langsung melepas jaket dan mencuci muka dibawah air terjun. Kami hanya berdua di sana, di jeram yang bertingkat tiga itu. langsung saja berpose dan foto-foto.. haha.. mission clear.. saya puas sekali alasannya yakni kondisi air tejun yang benar-benar asri, begitu alami dan tak ada insan lain selain saya dan sahabatku. Tentu saja kami jadi mahluk langsung di tempat itu.








Hati ini tertunduk padaMu ya Rabb.   Subhanallah… 






Aku akhiri perjumpaan denganAir tenjun itu dengan takbir ”AllahhuaAkbar”






Sungguh maha besar Allah atas segala karunianya


Sumber https://mystupidtheory.com