Sebuah perenungan.. yang tak habis aku pikirkan… entahlah.. hingga ketika aku menyampaikannya kepada blog reader ini aku masih bingung.. perihal sesuatu, perihal cita-cita, harapan, dan dan perihal masa yang akan datang.Tulisan ini tidak lebih dari sekedar membuatkan pandangan semoga sahabat-sahabat pembaca merenungkan permasalahan ini. Ini bermula dari dongeng seseorang perihal seorang dosen yang luar biasa(menurut saya).
Kami(saya dan sahabat saya) bertanya-tanya. kenapa dosen ini tidak kuliah lagi(read:S2) di luar negeri . padahal ia sangat cerdas, muda dan penuh semangat. sahabat aku berkesempatan bertanya kepada dosen tersebut, berikut kira-kira suara percakapannya:
My friend : pak! bapak kan masih muda pak, ada gak niatan untuk kuliah S2 di luar negeri, di jerman mungkin, atau di jepang?
Dosen : lho, aku sangat niat kuliah lagi. aku mendaftar beasiswa kok, tapi aku daftarnya kuliah ke Arab Saudi
My friend : lho.. bapak kan jurusan sains pak, kenapa gak ngambil di luar negeri yang sainteknya paling maju pakk? kok malah ke arab saudi?
Dosen : lha terus, kalau aku nanti mati di sana gimana? aku mati di negerinya orang kafir?
Teman aku pribadi tercengang mendengar tanggapan tersebut. dalam hati dia sama sekali tak menyangka ada seorang dosen di jurusan sains yang menjawab menyerupai itu. ini merupakan pandangan yang terang keluar dari buah pikiran seseorang yang menyeluruh keislamannya.
Ketika mendengar dongeng ini dari sahabat saya, aku hanya tertawa geli. aku hanya menganggap ini lucu sekali ketika sahabat aku bertanya langsung, dan mendapat tanggapan yang mencengangkan menyerupai ini. Tetapi kemudian ini mengganggu pikiran saya.
Sebelumnya(sebelum mendengar dongeng ini) aku bercita-cita akan menuntut ilmu ke negeri dengan perkembangan sains kimia terhebat dikala ini yaitu Jerman. yahh.. memang aku bercita-cita untuk mengunjungi beberapa negeri yang berkaitan dengan ilmu yang aku dalami yaitu KIMIA. sesudah mendengar dongeng itu, aku jadi ragu pada harapan aku untuk menuntut ilmu ke Jerman. yahh, terang sekali alasannya ialah jerman ialah negara non-muslim(read: negri kafir).
Beberapa ulama membenarkan memang untuk pergi ke negeri kafir untuk menuntut ilmu. namun kemudian terfikirkan, “Bagaimana jikalau hingga mati di sana? dikuburkan dengan cara-cara orang kafir?”
“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(Bukhari)
Berdasarkan hadist tersebut, aku menyimpulkan bahwa ilmu yang harus mati-matian diperjuangkan ialah ilmu Agama, bukan yang lain sehingga terang ini tidak mendukung harapan aku ke jerman.
saya terfikirkan sebuah hadist yang sanggup mendukung harapan aku untuk menuntut ilmu di Jerman
“Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”
Hadist yang sangat terkenal di indera pendengaran kita. Kemudian aku coba mencari nama perawi hadist ini, dan aku terkejut setengah tak percaya atas apa yang aku baca. Hadist ini ialah hadist yang dhoif, bahkan Bathil. padahal ini telah menjadi hadist yang sangat kita kenal, dan diajarkan di beberapa buku sekolah kita dahulu. Saya terkejut bukan hanya alasannya ialah gres mengetahuinya tapi juga alasannya ialah hilanglah keyakinan aku untuk bercita-cita ke Jerman.
Saya menjadi sangat ragu untuk menuntut ilmu ke negeri-negeri orang-orang kafir, namun dalam hati ini masih ada sedikit harpan, terfikirkan “Bukankah Ulama zaman dahulu itu mendatangi negeri-negeri kafir untuk berdagang, berda’wah dan menuntut ilmu?”. tetapi kemudian aku terpojok oleh pernyataan bahwa Mereka melaksanakan perjalanan tersebut dengan niat iklash untuk da’wah, dan menuntut ilmu, sudahkah niatmu setulus mereka?”. Saya menyerah, dan akan mencoba mengkajinya lagi.
Saya tetapkan untuk mencari negeri muslim yang mempunyai kemajuan ilmu pengetahuan KMIA, dan terdapat pada negeri yang menjadi pilihansaya ialah IRAK negeri yag mengalami perkembangan Kimia paling andal di kala pertengahan, yaitu ketika ulama paling tenar Jabir Ibnu Hayyan membangun laboraturium terlengkap pertama di dunia yaitu di tempat Kuffah(Irak sekarang).
mungkin tidak terang aba-aba postingan aku kali ini, aku hanya ingin membagi persepsi/pandangan saja. terimakasih buat teman2 semua wawlohualambissshowaf...
Sumber https://mystupidtheory.com