Random post

Tuesday, March 21, 2017

√ Budidaya Tanaman Semangka Di Demam Isu Kemarau



Semangka merupakan komoditas hortikultura yang pupoler di Indonesia. Bahkah ajakan semangka akan naik hingga 3x lipat pada ketika bulan ramadhan. Selain pada bulan ramadhan, ajakan semangka juga meningkatkan ketika cuaca panas atau pada ekspresi dominan kemarau sehingga pada ekspresi dominan kemarau merupakan peluang untuk usahatani semangka.

Nah, budidaya semangka pada ekspresi dominan kemarau menjadi tantangan tersendiri bagi petani alasannya tumbuhan semangka merupakan tumbuhan yang gemar terhadap kebutuhan air. Apabila kekurangan air semangka gampang terjangkit penyakit, gampang layu, dan berukuran kecil. Melihat beberapa resiko tersebut budidaya semangka memerlukan teknik khusus. Salah satu teknik yang sanggup diterapkan yaitu teknik embung.

Teknik embung yaitu teknik yang dipakai untuk budidaya tumbuhan semangka dengan menciptakan fatwa air didekat bedengan tumbuhan guna sebagai daerah cadangan air sekaligus daerah mengalirnya air. Sehingga memudahkan dalam proses pengairan. Teknik ini dipakai untuk mengoptimalkan kegunaan air sehingga air tidak terbuang dan seluruhnya sanggup diserap oleh akar tumbuhan semangka.

Bagaimana cara budidaya buah semangka? 
Langsung saja kita bahas.

1. Persiapan benih, dilakukan dengan memilih benih yang bernas. Indikator benih yang bernas yaitu benih yang karam di dalam air.

2. Pembuatan bedengan, dilakukan dengan menciptakan bedengan dengan lebar 3 meter dan cuilan yang diolah hanya 80-100 cm dari pinggir, sedangkan cuilan tengahnya cukup dibersihkan saja. Tanah yang diolah dibentuk guludan lalu pada pinggir guludan dibentuk kanal drainase dengan lebar 40 cm dan kedalaman ± 10-15 cm, yang nantinya dipakai untuk pengairan. Ketika pembuatan bedengan alangkah lebih baiknya dengan mencampurkan bahan organik sehingga mikroorganisme dalam tanah menjadi lebih aktif. 

3. Pembuatan lubang pada guludan dengan ukuran 20x20x20 cm, dan jarak antar lubang ± 1 meter. Pemupukan pratanam dilakukan seminggu sebelum  tanam sebanyak 2-3 kg setiap lubang dengan cara mencampurkan pada tanah galian lubang.

4. Pembibitan, dilakuan supaya tumbuhan sanggup tumbuh baik, sehat dan cepat mengikuti keadaan dengan lingkungan
• Perendaman benih memakai fungisida atau biofungisida selama 5 hingga 10 menit.
• Siapkan 3 lembar kertas buram yang telah dibasahi, letakkan/susun 
benih yang telah direndam lalu tutup dengan 3 lembar kertas 
Buram yang telah dibasahi dan selama + 2 hari usahakan kertas 
Buram dalam keadaan lembab.
• Setelah benih berkecambah sanggup dipindahkan kemedia semai atau media sosis dari tanah dan pupuk sangkar (3 :1).
• Persemaian ditempatkan pada daerah terbuka dengan diberi naungan yang sanggup diatur.
• Pemeliharaan bibit mencakup penyiraman, pengaturan naungan dan pengendalian hama dan penyakit.

5. Penanaman, dilakukan dengan memindahkan bibit apabila telah berdaun 4 lembar (berumur 14 hari). Penanaman bibit dilakukan dengan cara pribadi memindahkan 1 media sosis yang  berisi 1 tumbuhan semangka kedalam lubang tanam.

6. Pemupukan, dilakukan dengan menerapkan kegiatan pemupukan sebagai berikut :
Oleh : I Nyoman Ade J.

7. Penyiraman dilakukan 4 hari sekali dengan mengalirkan air dari tandon air ke selokan atau kanal drainase dan dibiarkan hingga selokan penuh dan air 
meresap ke petakan tanaman.

8. Penyiangan, dilakukan apabila gulma tumbuh di petakan lahan dan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan tanaman.

9. Pengendalian hama dan penyakit, dilakukan dengan cara menyemprotkan biofungisida berbahan aktif trichoderma untuk mengendalikan penyakit dan menyemprotkan insektisida atau pestisida nabati untuk mengendalikan hama.

10. Pemangkasan dan pemilihan buah Untuk mendapat bush yang berukuran besar dalam satu tumbuhan cukup dipelihara 1-2 buah. Untuk pembenihan satu tumbuhan satu buah dengan perawatan yang lebih intensif.

11.Panen, dilakukan apabila buah sudah masak yang ditandai dengan sudah mengeringnya sulur bersahabat tangkai buah atau tangkai buah sudah kekuningan dan kalau buah diketuk memakai ujung telapak tangan buah terasa bergetar.

Sumber http://www.galinesia.com