Random post

Wednesday, June 7, 2017

√ Analisa Skripsi Kepingan I : Imbas Asupan Cairan Oral Pada Pasien Dengue Hemoragic Fever


Judul :
Pengaruh Asupan Cairan Peroral Terhadap Perubahan Trombosit Pada Pasien Dengue Haemorrhagic Fever Di Rsi Assyifa Sukabumi

Topik :
Keperawatan Medical Bedah

Fenomena :
1.      Selama dua dekade terakhir, frekuensi masalah dan epidemi penyakit DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) mengatakan peningkatan yang dramatis di seluruh dunia, (WHO, 2004)
2.      Penyakit ini terus menyebar luas di negara tropis dan subtropis. Sekitar 2,5 milyar orang (2/5 penduduk dunia) memiliki risiko untuk terkena nanah virus dengue. Lebih dari 100 negara tropis dan subtropis pernah mengalami letusan DHF, lebih kurang 500.000 masalah setiap tahun dirawat di rumah sakit dengan ribuan orang diantaranya meninggal dunia, (Dini, 2010)
3.      Indonesia sendiri merupakan negara tropis dan hingga ketika ini penyakit DHF masih menjadi duduk kasus kesehatan masyarakat. Hal ini didukung oleh data – data berikut ini;
a.       Sejak ditemukannya masalah DHF pada tahun 1968 di Surabaya dan Jakarta, angka tragedi penyakit DHF meningkat dan menyebar ke seluruh tempat kabupaten di wilayah Republik Indonesia
b.      Pada pengamatan selama kurun waktu 20 – 25 tahun semenjak awal ditemukan masalah DHF, KLB (kejadian luar biasa) penyakit DHF terjadi setiap 5 tahun dengan angka janjkematian tertinggi terjadi pada tahun 1968 dan angka tragedi penyakit DHF tertinggi pada tahun 1988
c.       Angka janjkematian masalah DHF masih tinggi, terutama pada penderita DHF yang tiba terlambat dengan derajat IV.
d.      Vektor penyakit DHF, nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus masih banyak dijumpai di wilayah Indonesia
e.       Kemajuan tehnologi dalam bidang transportasi disertai mobilitas penduduk yang cepat memudahkan penyebaran sumber penularan dari satu kota ke kota lainnya, (Soegianto, 2006).    
    4.      Mencermati contoh tragedi penyakit tersebut di seluruh kepulauan Indonesia, ternyata di pulau Jawa merupakan salah satu tempat yang endemis. Kasus DHF tersebar di banyak sekali kota / kabupaten, bahkan setiap tahun angka kejadiannya terus meningkat dan contoh tragedi luar biasa penyakit DHF pernah dijumpai pada tahun 1973, 1988 dan 1998. Walaupun demikian tampak ledakan masalah DHF setiap lima tahun, tiga tahun, dua tahun bahkan sanggup terjadi setiap tahun terutama pada bulan – bulan sehabis masuk demam isu penghujan, (Soegianto, 2006).
     5.      Dari data Profil Kesehatan tahun 2007; ada peningkatan prevalensi DHF di kota Sukabumi. Pada tahun 2006 ada 393 masalah gres dan pada tahun 2007 ditemukan masalah gres sebanyak 969 pasien. Pos Kota melansir, bahwa sedikitnya ada 652 warga Kota Sukabumi, Jawa Barat yang diserang penyakit DHF sepanjang tahun 2012 dan ada empat orang meninggal sebab terkena penyakit DHF, (Sule, 2012).
     6.      Ditunjang dari data Rekam Medis RSI Assyifa Sukabumi, didapatkan bahwa jumlah pasien DHF pada tahun 2011 semenjak bulan Januari hingga dengan Oktober sejumlah 534 kasus, sedangkan pada tahun 2012 dari bulan Januari hingga dengan Oktober sejumlah 714 kasus. Ini, menunjukan adanya peningkatan jumlah masalah dari tahun sebelumnya.

Kesimpulan :
1.      Dari fenomena diatas sanggup dapat diamabil kesimpulan bahwa Asupan Cairan Peroral Terhadap Perubahan Trombosit Pada Pasien Dengue Haemorrhagic Fever layak untuk diteliti.
2.      Dalam teknik penulisannya, peneliti memakai teknik pengumpulan data dari umum ke khusus.



Sumber http://macrofag.blogspot.com