Bagaimana cara investasi reksadana? Pertanyaan ini kerap muncul alasannya yaitu banyak yang tertarik tetapi tidak tahu bagaimana kalau ingin membeli reksadana. Mari kita lihat apa saja pilihannya dan plus minus dari masing – masing pilihan tersebut. Berdasarkan itu, Anda sanggup menentukan channel mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.
Meskipun Reksadana adalah instrumen yang mengatakan tingkat laba relatif tinggi dan menunjukkan fleksibilitas berinvestasi, namun penetrasi masyarakat masih rendah. Tidak hingga 10% dari kelas menengah mempunyai reksadana, berdasarkan sebuah survei majalah ibukota awal tahun ini.
Masih banyak yang enggan investasi di instrumen ini.
Dugaan saya, rendahnya penetrasi ini salah satunya alasannya yaitu meskipun paham laba reksadana tetapi banyak yang tidak tahu bagaimana cara membeli dan menjualnya.
Tak kenal, maka tak sayang, begitu kata pepatah.
Setelah sejumlah posting di blog ini soal reksadana beberapa waktu lalu, banyak pertanyaan masuk menanyakan bagaimana cara membeli reksadana. Mereka bilang bahwa sudah usang tahu soal reksadana tetapi alasannya yaitu tidak tahu dimana membelinya, ya tidak jadi berinvestasi.
Penjual Reksadana
Ada banyak forum yang menjajakan reksadana. Yang paling umum, reksadana dijual melalui Manajer Investasi, Bank Agen Penjual dan Asuransi Unit Link.
1. Manajer Investasi (MI)
Sebagai forum yang mengelola reksadana, Manajer Investasi (baca klarifikasi lengkap soal Manajer Investasi) (MI) yaitu pihak yang sanggup Anda hubungi. Saat ini, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah MI yaitu 73. Beberapa MI mempunyai web-site yang cukup informatif, seperti:
Keuntungan membeli lewat MI yaitu jumlah investasi yang kecil dibandingkan forum yang lain. Misalnya, sanggup mulai investasi dari jumlah Rp 200,000. Cocok buat Anda yang ingin mulai investasi dalam jumlah kecil.
Hanya saja, melalui MI, pilihan reksadana terbatas. Hanya sanggup membeli reksadana yang dikelola MI tersebut.
Selain itu, prosesnya juga lebih panjang, tidak one-stop. Harus isi formulir pembelian, kemudian transfer dana, dan kirim dokumen tersebut ke MI. Walaupun dikala ini sudah ada MI yang melayani pembelian secara online, menyerupai Danareksa Online.
2. Bank Agen Penjual
Anda sanggup membeli reksadana di bank yang mempunyai ijin sebagai distributor penjual. Sudah banyak bank yang mengatakan layanan ini.
Baca Kemudahan Membeli Reksadana.
Keunggulannya yaitu Anda mendapat banyak pilihan reksadana dari banyak sekali MI. Misalnya, ada bank yang menjajakan 40 jenis reksadana. Ibarat, supermarket reksadana.
Tinggal pilih yang sesuai selera.
Pelayanan dan prosesnya juga one-stop service. Anda tinggal membuka rekening di bank tersebut, nanti pembelian dan penjualan reksadana akan melewati rekening tersebut.
Tidak perlu mengisi dan mengirimkan formulir pembelian dan bukti transfer, menyerupai waktu membeli lewat MI. Semuanya diselesaikan lewat satu pintu, yaitu customer service di bank terkait.
Saat ini juga sudah ada bank yang melayani pembelian dan penjualan reksadana secara online. Fasilitas ini ada di Bank Commonwealth. Prosesnya jauh lebih nyaman, tidak perlu tiba lagi ke bank, cukup lewat jalan masuk internet.
Update: Untuk pembukaan rekening gres dan setiap membeli Reksadana baru, nasabah wajib tiba ke Bank Commonwealth. Aturan gres ini berbeda dengan kondisi ketika artikel ini ditulis.
Bank melaksanakan juga penemuan dengan jadwal auto-invest. Daripada setiap bulan nasabah harus ribet tiba ke cabang atau membeli lewat online, bank menyediakan kemudahan dimana investasi dilakukan melalui pendebetan secara otomatis (auto debit) dari rekening Anda setiap bulan.
Dalam auto-invest, Anda hanya harus memastikan dana tersedia di rekening sejumlah yang sudah disepakati dan sebelum tanggal pendebetan rutin.
Kekurangan investasi melalui bank, minimum investasi yang lebih tinggi dibandingkan melalui MI. Aturan minimum investasi ini bervariasi antara bank. Ada yang mensyaratkan cukup tinggi, menyerupai minimum investasi Rp 20 juta, namun ada pula yang hanya Rp 500,000 per investasi.
Anda perlu melaksanakan survei ke beberapa bank untuk terang soal ini.
Anda juga perlu membuka tabungan terlebih dahulu, artinya perlu dana awal, meskipun relatif kecil. Beberapa bank mengijinkan seluruh dana tabungan nantinya diinvestasikan seluruhnya ke dalam reksadana. Namun, ada bank yang mewajibkan saldo tabungan dilarang kosong, kalau tidak ingin kena biaya administrasi.
Baca Juga: Peluang Usaha: Bagaimana Menemukannya?
3. Asuransi Unit – Link
Membeli asuransi sekaligus melaksanakan investasi itu adalah unit-link. Investasi dilakukan di instrumen Reksadana.
Pembelian dilakukan melalui distributor asuransi. Salah satu yang terbesar yaitu Asuransi Prudential dan AXA Mandiri.
Prosesnya convenient alasannya yaitu Anda tinggal membayar ke satu daerah yaitu, perushaan asuransi, yang kemudian akan membagi pembayaran untuk premi dan investasi reksadana. Proteksi dan investasi menjadi satu paket.
Kelemahan unit-link yaitu biaya yang tidak kecil.
Pihak asuransi men-charge pemanis biaya atas pembelian reksadana. Selain fee pengelolaan portfolio yang dibayarkan ke ke MI, dana investasi Anda masih harus dipotong lagi biaya investasi yang dibayarkan ke pihak asuransi.
Bisa dikatakan, pembelian reksadana lewat unit-link memakan biaya paling besar diantara ketiga channel ini.
Karena dalam pembelian lewat MI dan Bank Agen Penjual, Anda hanya membayar fee Manajer Investasi, sementara dalam pembelian reksadana dengan unit-link, Anda harus membayar fee Manajer Investasi plus fee ke perusahaan Asuransi.
Ada banyak pilihan cara investasi reksadana. Jika ingin membeli reksadana, silahkan pilih dan kaji cara investasi yang paling sesuai dengan preferensi dan kondisi Anda. Selamat berinvestasi!
Ingin tahu lebih jauh, silahkan baca goresan pena – goresan pena penting berikut:
- Kursus Reksadana,
- Reksadana Untung Paling Tinggi,
- Reksadana Paling Aman dan
- Bagaimana Bisa 100rb Beli Reksadana.
GRATIS Daftar 5 Reksadana Saham Terbaik
Sumber https://duwitmu.com