Burung kacamata topi hitam atau pleci black capped (Zosterops atricapilla) kini ini menjadi salah satu jenis pleci yang popular dan juga makin dicari pecinta burung pleci. Jenis ini termasuk kekayaan hayati yang hanya ada di Indonesia yang tidak sanggup dijumpai di negara lain.
Burung ini juga dijuluki sebagai burung kacamata topi hitam, alasannya yaitu mempunyai dahi berwarna hitam. Sifatnya lebih kasar jikalau dibandingkan dengan jenis pleci lainnya. Sedangkan untuk postur tubuhnya menyerupai dengan burung kacamata biasa atau oriental white-eye ( Zosterops palpebrosus).
Perlu anda ketahui, jikalau kacamata topi hitam mempunyai kemiripan dengan black-crowned white-eye (Zosterops atrifrons) yang mana termasuk jenis burung endemik dari Sulawesi. Yang membedakannya yaitu, black-crowned yang mempunyai warna hitam di serpihan atas kepalanya yang penuh. Dengan demikian sanggup membentuk mahkota dan pada serpihan perut ke bawah terdapat garis hijau kekuningan.
Habitat, Perilaku dan Makanan Burung Pleci Black Capped
Walaupun dikenal sangat agresif, kacamata topi hitam ini merupakan jenis burung sosial dan kerap terlihat mencari makanannya dalam kelompok kecil. Untuk jumlahnya kurang lebih 2 hingga dengan 5 ekor burung.
Burung ini juga kerap terlihat aktif untuk mencari masakan sepanjang hari hingga petang hari, sebelum mereka mencari tempat bertengger untuk mereka beristirahat.
Pakan yang disukainya yaitu serangga kecil. Misalnya saja menyerupai laba-laba kecil dan ulat, serta mengisap nektar dan menyantap buah-buahan. Pada dikala berada di alam liar, mereka juga sering mengais dedaunan yang awut-awutan pada sekitar permukaan tanah, untuk mencari sisa-sisa makanan.
Perawatan Burung Pleci Black Capped
Untuk perawatan harian untuk jenis burung pleci ini sanggup dipastikan sama dengan pleci jenis lainnya. Sebab tingkahnya yang sangat aktif, topi hitam ini memerlukan pakan yang kaya kalori (energi metabolisme), karbohidrat, dan protein. Dimana untuk membantu acara sehari-hari, walaupun hanya berada di dalam sangkar.
Berilah pakan yang bergizi untuk memilih kualitas bunyi menyerupai yang anda harapkan. Pemberian pakan sebisa mungkin sanggup menggantikan kebutuhan pakan yang ada di alam liar. Contohnya saja, nektar atau sari bunga sanggup diganti dengan nektar buatan. Ulat serta laba-laba kecil sanggup digantikan dengan ulat sangkar atau ulat hongkong yang warna putih.
Kroto yang diberikan sebaiknya dalam keadaan segar. Kemudian untuk jangkrik kecil sesuai dengan kebiasaan burung. Apabila burung mau jangkrik hidup, anda sanggup menunjukkan sesuai dengan setelan sehari-hari. Apabila pleci tak mau makan jangkrik hidup, anda sanggup menggantinya dengan tepung jangkrik.
Perilaku Burung Pleci Black Capped
Sebagaimana jenis pleci lainnya, burung Pleci Black Capped bersosialisasi secara terbatas, khususnya dengan burung sejenis yang masih termasuk keluarganya. Diantaranya menyerupai burung betina dan jantan yang berkumpul bersama anak-anaknya yang masih kecil maupun sudah dewasa.
Pada dikala berkumpul dengan pleci yang tidak mempunyai relasi kekeluargaan, watak agresifnya terkadang akan muncul. Maka dalam pelatihannya, sebaiknya pisahkan burung dari kelompoknya atau dari keberadaan pleci jenis lain yang terlihat olehnya. Ini untuk mencegah burung pleci lain yang telah bersuara manis akan menjadi tertekan dengan perilaku dominasi dari pleci topi hitam.
Selanjutnya untuk tumpuan perawatan topi hitam ini juga tak jauh berbeda dari perawatan pleci jenis lainnya. Untuk beberapa hal, alasannya yaitu watak agresifnya cukup menonjol (sama menyerupai pleci enggano / salvadori), mental kacamata topi hitam memang dinilai lebih bagus. Burung ini juga dipercaya lebih gampang untuk problem perawatannya. Selain itu juga sanggup lebih cepat jinak daripada jenis pleci lainnya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com