Tips Merawat Baterai Li-Po Pada Smartphone – Setelah sebelumnya mimin telah menciptakan posting tentang tips merawat baterai berjenis Li-Ion, di posting kali ini mimin akan membahas tips serupa, namun berlaku untuk baterai berjenis LiPo atau juga biasa di tulis Li-Po / Li-Poly (Lithium Polymer) atau bahkan Li-Ion Polymer alasannya ialah ia merupakan versi yang lebih modern dari baterai Li-Ion biasa. Baterai jenis ini biasanya dipakai oleh produk smartphone yang mempunyai unremovable battery (baterainya tidak sanggup dilepas), meski ada beberapa perangkat lain dengan removable battery yang juga menggunakannya.
Kelebihan dari baterai ini ialah mempunyai masa pakai yang lebih usang dibandingkan baterai Li-Ion “biasa”. Namun tetap saja, meskipun lebih unggul, ada beberapa trik dan cara tertentu untuk sanggup memaksimalkan umur dari baterai jenis ini yang akan mimin bahas pada goresan pena kali ini. Perlu dicatat yaa, tips ini hanya berlaku untuk baterai berjenis Li-Po, alasannya ialah tips-tips yang mimin tuliskan disini belum tentu cocok dengan jenis baterai yang berbeda. Oke deh, kita eksklusif ke TKP aja yuk!
BACA JUGA : Perbedaan Jenis Baterai
Pemakaian pertama
Sama ibarat baterai Li-Ion, baterai berjenis Li-Po juga tidak perlu di isi ulang dalam waktu usang ketika pertama kali menggunakannya. Abaikan saja saran orang-orang untuk mengisi ulang dalam jangka waktu tertentu (6-8 jam) alasannya ialah hal itu tidak akan besar lengan berkuasa pada baterai jenis ini. Pengisian ibarat itu hanya berlaku untuk ponsel yang mempunyai baterai berjenis NiCad dan NiMH saja, dimana kini ini hampir dipastikan sudah tidak ada lagi ponsel atau gadget yang memakai baterai jenis itu.
Namun terkadang, beberapa perangkat yang memakai baterai ini akan sulit dinyalakan alasannya ialah keadaan baterai yang terlalu usang dibiarkan kosong, sehingga memang terkadang kita harus melaksanakan charging terlebih dahulu selama beberapa jam. Dan bahkan, beberapa pengguna mengaku bahwa perangkatnya harus di cas selama seharian penuh sebelum karenanya baterai mau mengisi alasannya ialah memang kelemahan dari baterai ini ialah sulitnya untuk mengisi kembali ketika ia dibiarkan hingga kehabisan daya.
Perawatan selanjutnya
Yang paling penting dari baterai jenis ini (dan termasuk baterai jenis lain juga, sebenarnya) ialah cara / kebiasaan dari pemakaian dalam jangka panjangnya. Meskipun baterai ini sudah terlindung dari kondisi overcharge yang artinya tidak ada masalah jikalau tetap mengisinya pada ketika baterai sudah penuh (dibiarkan charging semalaman misalnya), namun mimin tetap menyarankan untuk segera men-discharge atau mencabut baterai dari konektor charger ketika baterai penuh. Gunanya ialah untuk menghindari “kebocoran” yang mungkin terjadi serta menjaga suhu baterai semoga tidak terlalu panas, meski biasanya suhu tidak akan naik ketika baterai sudah terisi penuh. Kecuali, jikalau kau memainkkannya dalam keadaan charging, maka sanggup dipastikan suhu niscaya akan meningkat dengan cepat.
BACA JUGA : Kenapa Hape Cepat Panas?
Baterai jenis ini mempunyai life cycle yang lebih baik dibanding dengan baterai Li-Ion sehingga akan lebih panjang masa pakainya. Namun yang paling penting bagi pengguna gadget dengan baterai jenis ini ialah semoga menjaga suhu baterainya semoga tidak terlalu tinggi. Karena perlu diketahui bahwa musuh terbesar dari semua jenis baterai, khususnya baterai Li-Po adalah panas berlebihan. Panas berlebihan ialah penyebab utama kerusakan dini pada baterai ini, sehingga ia akan kembung atau mengalami kebocoran sebelum waktunya.
BACA JUGA : Kenapa Baterai Menjadi Kembung?
Hal-hal diatas sudah mimin terapkan pada handphone dan smartphone mimin yang juga memakai baterai jenis ini yaitu Sony Ericsson W200i (sejak 2009) dan juga Sony Ericsson WT19i Live With Walkman (sejak pertengahan 2012) yang hingga kini masih mimin gunakan.
Isilah baterai ketika gadget sudah menunjukkan bahwa baterai lemah, tetapi perlu mimin ingatkan lagi bahwa jangan hingga membiarkan baterai ini benar-benar habis, alasannya ialah nantinya baterai akan sulit untuk diisi kembali. Jika seandainya kau tidak sanggup mengisi ulang daya baterai alasannya ialah keadaan tertentu, dan baterai sudah sangat lemah, sebaiknya matikan saja perangkat tersebut, kemudian charge dan biarkan beberapa saat, barulah nyalakan kembali.
Iya, hal kecil diatas jangan dianggap remeh loh, alasannya ialah sudah berbagai orang yang panik alasannya ialah smartphone miliknya tidak sanggup dinyalakan meski sudah di charge, jawaban dibiarkan lobat hingga mati. Jika kau mengalami hal serupa, maka kau mesti melaksanakan charging dalam waktu yang lebih usang semoga baterai mau mengisi kembali (terkadang baterai gres mau merespon charging sehabis di charge selama hampir 2 hari lamanya).
BACA JUGA : Kenapa Hape Tak Bisa Menyala Setelah Kehabisan Baterai?
Charger
Ini ialah hal penting yang patut diperhatikan, bukan hanya untuk baterai jenis Li-Po saja, tetapi untuk baterai jenis lainnya juga. Pastikan untuk selalu memakai charger bawaan yang ada dalam paket penjualan, alasannya ialah jikalau tidak, baterai akan lebih cepat mengalami kerusakan.
Iya, ini serius loh! Charger bawaan biasanya sudah diadaptasi dengan kebutuhan dari baterai maupun smartphone yang digunakan. Dan jikalau kita memakai charger yang tidak sesuai, output daya yang berbeda sanggup berpotensi merusak baterai. Biasanya, charger yang akan mempercepat kerusakan baterai ialah charger KW alias charger abal-abal alasannya ialah selain output nya tak sesuai, fitur keamanan yang dibawanya pun amat diragukan, sehingga untuk menghindarinya, mimin sarankan untuk memakai charger bawaan saja.
Kalau Pengisian Dengan Powerbank? Bisa, asalkan gunakan powerbank yang berkualitas yaa, bukan yang abal-abal alasannya ialah kini ini berbagai powerbank abal-abal yang memakai brand populer tapi ternyata palsu. Mimin merekomendasikan ASUS ZenPower untuk ini.
BACA JUGA : Review ASUS ZenPower Pro, Powerbank Dengan Fitur Fast Charging
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah hindari untuk melaksanakan charging ketika baterai belum menunjukkan keterangan lobat, dan hindari pula untuk mencabut charger ketika baterai belum penuh, alasannya ialah jikalau terbiasa melaksanakan itu, persentase baterai sanggup kacau, dimana terkadang perangkat akan mendadak mati sebelum baterai habis.
Tapi perlu diperhatikan yaa, diatas itu mimin sertakan kata “hindari” yang artinya hal itu bukanlah suatu keharusan alasannya ialah kita tetap boleh melaksanakan charging dan discharge kapan saja sesuka kita.
Oke deh, mungkin itu saja yang sanggup mimin bahas pada posting kali ini. Mungkin ada yang mau menambahkan? Silahkan tinggalkan komentar. Jangan lupa untuk menjelajahi blog Techijau.com untuk mendapat isu menarik lainnya yaa. Semoga bermanfaat! 😀
Sumber aciknadzirah.blogspot.com