Random post

Tuesday, April 10, 2018

√ 12 Amalan Hati Pada Manusia, Lengkap Penjelasan

 Allah membuat hati dan menjadikannya sebagai raja serta anggota tubuh sebagai bala te √ 12 Amalan Hati Pada Manusia, Lengkap Penjelasan
12 Amalan Hati Pada Manusia

Allah membuat hati dan menjadikannya sebagai raja serta anggota tubuh sebagai bala tentaranya. Jika raja baik, maka bala tentara juga ikut baik. Hati yaitu daerah berteduhnya kepercayaan dan takwa atau kekufuran, nifak dan kesyirikan. Iman yaitu keyakinan, ucapan dan perbuatan. Keyakinan hati dan ucapan verbal serta amalan hati dan anggota badan. Hati mengimani dan membenarkan. Sehingga terucaplah kalimat syahadat dari verbal yang kemudian diamalkan oleh hati berupa mahabbah (rasa cinta), khauf (rasa takut), raja’ (rasa harap). Lisan tergerak untuk berdzikir dan membaa al-qur’an. Anggota tubuh bersujud dan ruku’ serta bederma sholeh untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Mengingat penting dan krusialnya amalan hati, pada kesempatan kali ini kita akan membahas 12 Amalan Hati Pada Manusia, Amalan hati yaitu segala amalan yang tempatnya di dalam hati dan terkait dengannya. Berikut 12 amalan hati pada insan beserta penjelasannya:

12 Amalan Hati Pada Manusia

1. Niat

Niat mempunyai arti serupa dengan keinginan dan maksud. Tidak sah dan tidak diterima suatu amalan tanpa disertai niat. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya tiap-tiap amalan itu tergantung pada niatnya dan seseorang hanya akan mendapat apa yang ia niatkan." (Muttafaq ‘Alaihi). Jika suatu amalan dilakukan lantaran Allah, maka dinamakan ikhlas, yang artinya amalan tersebut tidak dilakukan untuk selain Allah. Tetapi kalau sebaliknya maka dinamakan riya', nifak atau lainnya.

Seorang hamba yang ingin taat kepada Allah, langkah yang pertama yaitu mempelajari niat kemudian memperbaikinya dengan amal sesudah memahami hakekat kejujuran dan keikhlasan. Amal tanpa niat hanya menimbulkan keletihan. Amalan untuk niat ada 3 yaitu:
  1. Kemaksiatan : Niat yang baik untuk melaksanakan maksiat tidak akan merubahnya menjadi ketaatan, bahkan kalau diiringi dengan niat yang jahat maka dosanya akan berlipat ganda.
  2. Mubah (Perkara yang diperbolehkan) : Segala acara yang bersifat mubah kalau diiringi dengan niat yang baik maka bisa bermetamorfosis amalan kebaikan.
  3. Ketaatan : Sah atau diterimanya suatu ketaatan sangat terkait erat dengan niat, termasuk pelipatgandaan pahalanya. 

2. Taubat

Taubat merupakan perkara wajib untuk selalu dilakukan, Karena terjatuh dalam lumpur dosa merupakan hal yang masuk akal pada diri manusia. Mengakhirkan taubat dan terus menerus melaksanakan dosa yaitu keliru.

Dalam melalukan taubat terdapat 3 syarat supaya taubat seseorang diterima, yaitu :
  1. Berhenti dari perbuatan dosa tersebut.
  2. Menyesali perbuatan dosa yang telah ia lakukan.
  3. Bertekad untuk tidak mengulangi dosa itu di masa yang akan datang.

Perihal tingkatannya terdapat 4 tingkatan insan dalam hal taubat, yaitu :
  1. An-nafsu al-muthmainnah : Orang yang bertaubat dan istiqomah hingga simpulan hayatnya serta tidak ingin kembali pada dosanya melainkan hanya kekhilafan yang tidak terlepas dari manusia. Taubat ini disebut juga sebagai taubat nashuha.
  2. An-nafsu al-lawwamah : Orang yang istiqomah dalam ketaatan yang pokok, tapi ia belum bisa berlepas diri dari dosanya, bukan lantaran disengaja. Setiap kali ia berbuat dosa tersebut, ia mencela dirinya, kemudian ia menyesal dan bertekad untuk melepaskan diri dari sebab-sebab melaksanakan perbuatan dosa tersebut.
  3. An-nafsu al-mas'ulah : Orang yang bertaubat dan istiqomah sekali waktu, kemudian ia dikuasai oleh syahwatnya pada sebagian dosa sehingga ia melakukannya. Dia selalu melaksanakan ketaatan dan meninggalkan sejumlah dosa padahal ia bisa melakukannya tapi syahwatnya menginginkan maka ia dikalahkan oleh satu atau dua syahwatnya. Jika telah selesai , ia menyesal dan berjanji pada dirinya untuk bertaubat.
  4. An-nafsu al-ammarah bis suu': Orang yang bertaubat dan istiqomah dalam satu waktu, kemudian ia kembali terjerumus dalam dosanya tanpa ada keinginan dalam jiwanya untuk bertaubat dan tanpa ada penyesalan atas perbuatan yang ia lakukan. Hal itu dikhawatirkan atas orang terebut mengalami su’ul khatimah. Naudzubillah.

3. Ash-Shidq

Ash-Shidq berarti benar atau jujur. Ash-Shidq merupakan pecahan terpenting dari seluruh amalan hati. Ada 6 makna dari lafadz Ash-Shidq, yaitu :
  1. Benar dalam ucapan.
  2. Benar dalam keinginan dan maksud (ikhlas).
  3. Benar dalam janji.
  4. Benar dalam tekad.
  5. Benar dalam seluruh perkara agama.
  6. Benar dalam amalan, sehingga lahiriahnya sesuai dengan batinnya.
Barangsiapa yang kebenaran tidak terperinci baginya, kemudian ia bersikap benar terhadap Allah dalam permohonannya dan kalau bukan lantaran hawa nafsu dalam dirinya, maka biasanya ia diberi taufik, kalau tidak maka Allah akan memaafkannya.

4. Al-Mahabbah

Amalan hati berupa Al-Mahabbah sanggup diartikan sebagai dengan rasa cinta kepada Allah, rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, kenikmatan kepercayaan akan didapatkan.

Terdapat 4 jenis mahabbah, yaitu :
  1. Mahabbatullah (rasa cinta kepada Allah), ini merupakan inti dari keimanan.
  2. Cinta dan benci lantaran Allah. Hukumnya yaitu wajib.
  3. Cinta bersama Allah, ini sama artinya dengan menyekutukan Allah denga selain-Nya dalam cinta yang wajib, ibarat cintanya orang-orang musyrik pada tuhan-tuhan mereka, dan ini merupakan inti dari kesyirikan.
  4. Cinta yang alami, ibarat cinta kepada orang tua, anak, dll. Hal ini diperbolehkan.

5. Tawakal

Tawakal yaitu perilaku hati yang berserah dan bergantung kepada Allah untuk mendapat segala yang diinginkan serta menolak apa yang tidak diinginkan disertai dengan perilaku bergantung kepada Allah dan melaksanakan sebab-sebab yang disyariatkan. Hati yang hampa dari perilaku kebergantungan kepada Allah merupakan celaan terhadap tauhid.

6. Syukur

Syukur dilakukan dengan hati, verbal dan anggota badan. Syukur yaitu mempergunakan kenikmatan sebagai sarana ketaatan kepada Allah.

7. Sabar

Tidak mengadukan apa yang diderita pada selain Allah dan hanya berserah diri pada Allah. Sabar ada beberapa derajat, yaitu :
  1. Tidak mengeluh tapi diiringi dengan kebencian merupakan sabar pada tingkat yang rendah.
  2. Tidak mengeluh diiringi perilaku ridha merupakan sabar pada tingkat pertengahan.
  3. Memuji Allah atas tragedi alam yang menimpanya merupakan sabar pada tingkat yang paling tinggi.

8. Ridha

Ridha yaitu merasa cukup dengan sesuatu. Ridha dengan ketentuan Allah merupakan derajat tertinggi bagi orang-orang yang didekatkan pada Allah. Ridha yaitu buah dari rasa cinta dan tawakal.

9. Khusyu'

Khusyu’ yaitu pengagungan, hancur luluhnya hati dan kehinaan. Segala ibadah yang disyariatkan padanya khusyu’, maka pahalanya bergantung pada sejauh mana kekhusyu’annya. Seperti sholat, seseorang yang sama sekali tidak khusyu’ dalam sholatnya, maka tidak akan mendapat apa-apa dari sholatnya.

10. Raja'

Raja' sanggup diartikan sebagai memandang luasnya rahmat Allah atau mengharapkan keridhaan Allah dan rahmat darinya. Beramal dengan disertai keinginan yaitu lebih tinggi derajatnya dibandingkan bila disertai dengan rasa takut, karna raja’ akan membuahkan khusnudzon pada Allah. Raja’ ada 2 tingkatan, yaitu :
  1. Derajat yang lebih tinggi : Orang yang melaksanakan ketaatan dan mengharap pahala dari Allah.
  2. Derajat yang lebih rendah : Orang yang berdosa, kemudian bertaubat dan mengharap ampunan dari Allah.

11. Khauf

Khauf merupakan rasa takut kepada Allah SWT dengan mempunyai perasaan khawatir akan siksa Allah SWT yang akan ditimpakan kepada kita (sebagai seorang hamba). Khauf bukan lawan dari raja’, melainkan motivator dengan jalan rahbah (rasa takut dari siksa Allah). Sedangkan raja’ yaitu motivator dengan jalan raghbah (mengharap pahala dari Allah).

Khauf ada 3 macam, yaitu :
  1. Rasa takut yang tersembunyi dan ketergantungan, wajib diperuntuhkan hanya untuk Allah SWT semata.
  2. Rasa takut yang diharamkan, meninggalkan apa yang wajib dilakukan atau melaksanakan apa yang diharamkan lantaran rasa takut terhadap manusia.
  3. Rasa takut yang diperbolehkan, rasa takut yang alami, ibarat takut dengan ular dan hewan buas lainnya.

12. Zuhud

Zuhud sanggup diartikan sebagai berpindahnya keinginan dari suatu hal pada apa yang lebih baik darinya. Zuhud di dunia akan memperlihatkan kenyamanan pada hati dan badan. Sebaliknya keinginan pada dunia akan mendatangkan kegundahan dan kesedihan.


Sekian artikel mengenai 12 Amalan Hati Pada Manusia, Lengkap Penjelasan. semoga artikel ini sanggup bermanfaat bagi teman baik untuk mengerjakan tugas, maupun untuk sekedar menambah wawasan perihal macam amalan hati pada manusia. Terimakasih atas kunjungannya.

12 Amalan Hati Pada Manusia, Lengkap Penjelasan
MARKIJAR : MARi KIta belaJAR


Sumber http://www.markijar.com/