Yupz… Berjumpa lagi dengan penulis yang sudah kalian tunggu-tunggu postingannya.. :P. Kali ini goresan pena ringan saja dulu, aslinya saya mau nulis sains kimia, tapi kok rasanya kurang nyaman aja, lantaran ahad ini berbagai materi kuliah kimia yang saya sendiri belum ngerti. Rasanya kurang pas aja jikalau ngasih materi ilmu kimia, padahal materi yang seharusnya ku kuasai untuk kuliah, malah kutinggalkan belum kubaca-baca.
So kali ini sharing aja, sebagai materi pemikiran, atau materi perdebatan juga boleh. Tapi jangan debat dengan aku, saya orangnya malas berdebat. Kalau dibayar mungkin sanggup dipertimbangkan.
Jadi beberapa waktu kemudian saya menciptakan analisis amatir mengenai sungai segah yang mengalami fenomena lingkungan. Analisis yang saya lakukan hanyalah sebatas studi literatur, saya nggak melaksanakan kerja lapangan, bahkan nggak lihat gimana kondisi airnya. Analisis sok tahu ini sengaja kutuliskan sebagai sarana mengangkat atau menarik perhatian orang-orang semoga peduli pada warta ini.
Saat menulis, kuputuskan untuk menyampaikan “Analisis Amatir” pada penggalan judulnya, itu lantaran memang saya tidak melihat bagaimana kondisi sungai yang “tercemar” itu. Dan ibarat dugaan, analisisku meleset, salah total.
Kesalahan yang saya lakukan, sesungguhnya dari awal sudah kuprediksi. Hanya saja saya kekurangan bukti otentik (baik itu foto ataupun data lab) untuk menyimpulkan. Saat mendengar Sungai Segah terkotori limbah dan airnya berwarna hijau, saya eksklusif terpikirkan dua opsi. Opsi pertama ialah pembuangan limbah cat yang mengandung logam kompleks berwarna hijau ibarat yang pernah terjadi di sungai kawasan bontang (yang ditumpahi cat merah), dan yang kedua ialah adanya Cyanobacteria (hasil browsing).
Dari sekian keterangan dari keluarga dan teman-temanku dilengkapi dengan data dari internet dan jurnal-jurnal asing. Aku menciptakan analisa yang mengarah pada tercemarnya sungai disebabkan oleh limbah logam tembaga.
Tetapi terakhir saya mendapat kabar jikalau kondisi sungainya berlendir, artinya limbah tersebut ialah limbah organik. Perkembangan warna hijau dari limbah juga secara cepat menawarkan bahwa ini yaitu kerjaan kuman Cyanobacteria (yang terjadi secara eksponensial). Makara analisisku salah.
Sebenarnya saya sangat maklum jikalau akan ada yang menjawab bahwa ini analisisku salah dan ini yaitu kerjaan Cyanobacteria. Pun saya akan menanyakan beberapa hal terkait alasannya. Artinya, ini akan menjadi diskusi yang menarik.
Setelah sharing ke group Mahasiswa Berau, saya bukannya sanggup bantahan, atau kritikan yang mengarah pada tulisanku, tetapi malah sanggup hinaan yang sangat pedas.
Bayangkan, saya membaca beberapa jurnal Bahasa Inggris untuk menguatkan argumenku, bertanya-tanya ke keluarga, sahabat dan mencari info di internet untuk menciptakan sebuah kerangka analisis, kemudian dikatain “Orang ndak pernah sekolah aja sanggup jikalau cuma ngomong begini tanpa hasil” ?_?
Diskusi yang saling menyerang berlanjut ketika itu. Memang banyak yang lebih mendukung, walaupun satu orang ini tetap berfikir jikalau “Ada orang yang menulis analisa asal tuduh dan menciptakan masyarakat cemas”
Kenyataanya kalian sanggup baca sendiri bahwasannya tulisanku ihwal “Tercemarnya Sungai Segah” itu tidak mengandung tuduhan, saya tetap mengakhirinya tanpa kesimpulan lantaran memang hanya mengemukakan pendapat. Setuju atau tidak dengan pendapatku ialah kasus pribadi masing-masing sambil menunggu perkembangannya dari peneliti.
Dan hingga simpulan diskusi, sahabat yang menghinaku itu nggak memunculkan satu analisispun yang menentang tulisanku. Maksudku gini lho, jikalau kau rasa saya ngawur, silahkan ditanyakan, ditolak, disanggah penggalan yang terlihat ngawur, bahkan jikalau kau cukup berpendidikan, buatlah goresan pena yang lebih cantik dari punyaku.
Kalau hingga simpulan diskusi tidak ada goresan pena yang sanggup saya baca untuk melihat sudut pandang yang lain, maka jangan salahkan jikalau tuduhanmu malah lebih menyakitkan untukmu sendiri.
Bahwa “Orang ndak pernah sekolah aja sanggup jikalau cuma ngomong begini tanpa hasil”
Kalau tulisanku itu orang nggak sekolah aja sanggup membuatnya, maka kenyataan bahwa kau nggak sanggup menuliskan analisamu cuma mengambarkan jikalau kau lebih payah dari orang nggak sekolah. 😀
Memang benar yang dikatakan Carl Jung.
Berfikir itu sulit, itulah kenapa orang lebih suka menghakimi.
Semoga Manfaat.
Kalau kalian ada request goresan pena ilmiah eksklusif sampaikan di comment aja yap, nanti jikalau sanggup saya coba tuliskan. 🙂
Sumber https://mystupidtheory.com