Kemarin saya sudah coba kasih Cara Belajar Bahasa Inggris Online Autodidak I. Diskusi kali ini sesungguhnya lebih cocok dijadikan sebagai pengantar sebelum artikel tips diatas. Tetapi sebab saya menuliskan secara random, maka ilham ini gres muncul sekarang. Bahasa Inggris lebih Penting dari Ilmu Kimia. Simak pembahasanku di bawah ini:
Dalam hal ini saya tidak sedang membandingkan problem “Kuliah Bahasa Inggris lebih Penting daripada Kimia, Ataupun wacana lebih penting berguru Bahasa Inggris daripada Ilmu Kimia” tentu saja bukan problem itu. Itu yaitu pemikiran yang konyol dan tolol sekali, kalau membandingkan dua jurusan yang kukira mempunyai keuntungannya masing-masing pun kesulitannya masing-masing.
Jadi tidak ada alasan buat kalian para maniak science untuk menerorku ataupun mengecam mencoba menjelaskan bahwa Ilmu Kimia lebih keren dari apapun. Karena saya juga sama ibarat kalian, lebih suka ilmu kimia dibandingkan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk para Grammar Lovers kalian boleh berbangga sedikit sebab Bahasa Inggris memang sangat diperlukan.
Aku berbicara Bahasa Inggris bukan sebagai “Ilmu Berbahasa Inggris” tetapi hanya cukup sebagai “Applikasi Berbahasa Inggris”. Makara bagi kalian yang suka banget sama sains dan ilmu pengetahuan, kalian tidak perlu andal dalam Bahasa Inggris, cukup kalian bisa menggunakannya saja. Makara Bahasa Inggris yang akan lebih penting daripada Ilmu kimia ialah lebih kepada Skill Berbahasa Inggris.
Kemampuan memahami teks Bahasa Inggris, dialog bahasa inggris dan kemampuan berkomunikasi memakai Bahasa Inggris sangatlah kalian perlukan.
Aku akan lebih tertarik menunjukan bahwa kalau kau ingin benar-benar andal dalam Ilmu kimia, maka menguasai Bahasa Inggris ialah step pertama yang sangat penting. Pun begitu juga dengan ilmu pengetahuan lain pada umumnya.
Beberapa hari ini saya mengikuti kuliah berbahasa Inggris. Aku cukup terbiasa dengan pemateri bahasa inggris, sebab sebelumnya saya memang suka mengikuti video youtube dari MIT dan TED. Buatku itu yaitu pembelajaran.
“Saya akan menawarkan bahan dalam Bahasa Inggris dan menjelaskannya juga dalam Bahasa Jepang, sebab kebanyakan dari mereka akan kesulitan mengerti bahasa Inggris. Univ. Okayama menganjurkan dosennya menawarkan kuliah dalam bahasa Inggris, tetapi dalam prakteknya ini sulit dilakukan. Karena mereka tidak mengerti bahasa inggris” Kata Professor.”Ohh.. problem yang sama juga terjadi di Indonesia Prof” Aku coba menawarkan citra bahwa itu maklum dan bisa dipahami.
“Jadi kalian tidak kuliah dalam bahasa inggris?” Sahutnya.
“Tidak, kami tidak pernah memakai bahasa inggris dalam kuliah, apalagi pada ketika S1”
“Kok kau bisa bahasa inggris?”
“Saya berguru dari beberapa sumber Prof”
“Oh.. Kamu berbeda ya dari yang lainnya”
“Somehow..”
Di Jepang sini, belum dewasa kuliahan lainnya mengalami permasalahan yang serius dalam Bahasa Inggris, terutama yang oral (audio/listening). Mereka kesulitan berkomunikasi dalam bahasa inggris bahkan kadang kesulitan menerjemahkan goresan pena Berbahasa Inggris.
Masalah ini agaknya tidak terlalu fatal bagi mereka sebab di Jepang mereka menerjemahkan aneka macam buku. Ini sangat memudahkan pelajar disini. Tetapi tetap untuk bisa mencapai level ibarat professor, tangan kanan professor kalian harus menguasai bahasa inggris dengan baik.
Pada ketika masih duduk di dingklik SD, hampir semua guru menyampaikan bahwa kemampuan menguasai Bahasa Inggris merupakan kunci utama untuk sukses di masa depan (sukses dunia maksudnya). Saat itu saya percaya-percaya aja, tanpa tahu apa urusannya Sukses dengan Bahasa Inggris? Guru Bahasa Inggrisku aja nggak pernah bisa ngomong pakai Bahasa Inggris?
Pemikiranku wacana Bahasa Inggris makin jelek ketika Sekolah Menengah Pertama sebab saya benar-benar tidak menguasainya. Pun ketika SMA, saya payah dalam Bahasa Inggris dan belum menemukan apa pentingnya. Selain buat main game?
Ketika kuliah barulah saya mencicipi yang namanya membaca jurnal ilmiah. Kalau membaca jurnal berbahasa Indonesia saja sudah sangat menguras tenaga, maka membaca jurnal bahasa inggris itu yaitu penyiksaan terhadap lobus-lobus otak kita. Alhasil terpaksalah saya mencari cara untuk bisa menguasai bahasa Inggris.
Beberapa waktu yang kemudian saya berdiskusi dengan Supervisorku (dosen pembimbing), dan beliau setuju bahwa “Bahasa Inggris lebih penting daripaa Ilmu kimia”. Ini sebab kemampuan berkomunikasi ialah syarat utama untuk bisa belajar.
Jika kau mulai mempelajari kimia dengan bahasa Ibumu (jawa, bajau, bugis, banjar, ataupun Indonesia) kau memerlukan buku teks berbahasa Indonesia. Ini menciptakan jalan masuk terhadap pengetahuan Ilmu kimia mu terbatas. Kalian tahu sendiri kan bahwa buku-buku sains terjemahan berbahasa indonesia sangat sedikit jumlahnya, apalagi yang bahasa bugis dan jawa, mungkin tidak ada.
Berbeda halnya dengan seseorang yang telah menguasai Bahasa Inggris. Ketika ia ingin berguru Ilmu kimia, maka beliau sanggup mengakses aneka macam material Kimia. Bahkan beliau bisa berguru sains lainnya dengan skill bahasa inggris yang dimilikinya.
Dari kacamata inilah kita bisa menyimpulkan bahwa Bahasa Inggris itu lebih penting daripada Ilmu Kimia. Ini bukan berarti saya meremehkan kalian yang di jurusan kimia (aku juga jurusan kimia kan?), dan menyanjung yang jurusan Bahasa Inggris. Tapi saya menawarkan citra bahwa Mahasiswa Kimia harus menguasai Bahasa Inggris kalau benar-benar ini menjadi expert.
Ini juga menjadi tantangan untuk yang jurusan Bahasa Inggris, kalau skill bahasa inggris kalian hanya skill dasar yang masih ecek-ecek, bahkan membaca novel bahasa inggris saja kalian masih kesulitan maka jangan kaget kalau belum dewasa dari jurusan lain lebih jago dalam bidang yang kalian geluti itu.
Baca Juga: Cara Belajar Bahasa Inggris Untuk Pemula
Cepat atau lambat seiring adanya globalisasi, kemampuan bahasa inggris mutlak diperlukan. Jika kau tidak mempersiapkannya mulai sekarang, jangan heran kalau nanti kau ketinggalan zaman dibanding teman-temanmu.
Sumber https://mystupidtheory.com