Ini masih wacana perjalananku kawan.. Seorang cowok dari ujung negeri kalimantan timur. Hobi saya tak berubah tetap jalan-jalan, keluyuran, tenis meja.Saya coba tuliskan olah raga unik ini, dan sejarahnya saya bisa bersahabat dengan permainan ini.
Tenis Meja, olah raga yang terlihat simpel ini yakni permainan yang berhasil dipopulerkan oleh masyarakat china. OKke.. Saya sudah terlihat cukup kolot alasannya yakni ingin menceritakan sejarahnya. Saya tidak terlalu tahu kasus asal mula Tenis Meja itu dari mana?. Namun, perkiraan saya bahwa Tenis meja itu dari Meja Makan yang ada pada dapur rumah, sehingga permainan ini mungkin ditemukan oleh Ibu-ibu rumah tangga lengkap dengan sendok nasi sebagai pemukulnya.
Awal mula saya menyukai tenis meja yakni ketika seorang sobat sekampungku mengajakku main tenis meja. saya menolaknya alasannya yakni saya tidak bisa bermain, namun kemudian temanku memaksa dan berjanji akan mengajariku. Aku mengangguk. Pengalaman pertama bermain tenis meja, saya ingin tau bagaiamana orang-orang bisa melaksanakan smash keras dengan bola yang mantul-mantul itu. Bukannya saya tidak bisa, hanya saja saya gak tega memukul bola kecil yang tidak bersalah itu. Satu ahad saya bermain tenis meja terus setiap sore, tapi permainanku tetap tidak ada perubahan.”Andai saja bolanya lebih gede sedikit, saya niscaya tega mensmash-nya”
Karir Tenis Mejaku meningkat ketika seorang sobat Sekolah Menengah Pertama mengajakku masuk pada PTM(Persatuan Tenis Meja). Pemikiranku singkat. “Tenis meja yakni olah raga yang sangat sulit dimainkan, bila saya menguasainya niscaya teman-teman pada kagum. Apalagi sedikit peminatnya, kau niscaya jadi juara.” itulah contoh pikir seorang anak Sekolah Menengah Pertama yang sedang tergila-gila main tenis meja. Sejak saya mendapatkan tawaran itu, saya di latih oleh Om Iwan instruktur kami.
Pernahkah kalian melihat orang yang bermain tenis meja tanpa net? Yahh!! mungkin beberapa orang abnormal lain sudah pernah melakukannya. Tapi Aku bermain tenis meja kapanpun ada kesempatan, ketika jam kosong di sekolah kami menyusun meja-meja hingga mirip lapangan tenis meja, buku-buku kami susun sebagai netnya, dan kami bermain hingga bel istirahat. suatu hari kami juga bermain tenis meja dengan Bet(pemukul) dari buku, tak perduli bagaimanapun caranya, asalkan bola bisa memantul itu sudah cukup. sesekali saya memukul-mukul bola ke arah dinding di pojok kamarku, menurutku ini meningkatkan reflek.
Muka saya gak sejelek ini kok kalau main tenis meja |
Latihan yang kami jalani di dua ahad pertama cukup mengenaskan. Meja dan net telah siap, namun latihan kami hanya memakai bet besi dan berkeliling meja mengayunkan bet seberat 1kg itu. beberapa temanku cukup bersemangat, entahlah apa yang ada di kepalanya, tapi menurutku ini sangat melelahkan.Tak ada bet selama dua minggu, tak ada bola, dan tak ada permainan. kami berlatih footwork. Setelah dua ahad kami mulai bermain dengan bola, kurasa cukup sudah membuang-buang waktu dengan mengayun-ayunkan bet besi yang berat itu, saya akan bermain. Ternyata tidak semudah yang kubayangkan, porsi latihan kami di tambah, 15 menit footwork gres kemudian kami memukul bola secara Rally(bersilang berpasangan). ini membutuhkan konsentrasi tinggi, ini dasar dari semua kemampuan tenis meja.
Setelah tiga bulan berlatih keras saya sanggup menguasai permainan ini, permainan tenis meja perorangan. Banyak kemajuan yang kucapai, Aku menguasai smash, chop, rally, spin, dan block. beberapa pertandingan sempat saya ikuti dan memperoleh hasil yang cukup memuaskan.
Jika ditanya kini saya jadi atlit nasional atau tidak? Maka akan saya jawab, Saya mengakhiri karir tenis meja saya ketika Sekolah Menengan Atas dan melihat KIMIA sebagai hal paling menarik di dunia. walaupun saya kini menyadari bahwa kimia itu terlalu “mengerikan” dan “Mistis” untuk dikuasai. Sekarang Saya jadi mahasiswa Kimia UB yang terjebak dalam dunia LAPORAN. Cukup tenis meja menjadi hobi saya dan kini inilah Saya yang mengalami perubahan banyak alasannya yakni mau mencoba dan berusaha..
Sumber https://mystupidtheory.com