Suatu malam, beberapa hari kemudian entah mengapa Aku mnangis.. Yahh.. Aku meneteskan air mata… Entahlahh.. Menerutku Tangisan itu tiba dari lubuk hatiku yang ter-amat dalam..
Terkadang hati itu begitu lembut sampai selembut kapas, namun di ketika lain hati ini bisa menjadi keras bahkan sampai sekeras baja..
Sebagai seorang anak insan yang mengalami proses pencarian jati diri yang panjang, Aku pernah mencicipi betapa hatiku keras bagaikan batu. Yahh.. Ini perihal masa laluku perihal masa yang labil….. Sekolah Menengah Pertama menjadi saksi bisu Kebodohan dan Kesombonganku. Aku telah merasa menjadi yang paling pintar, yang paling banyak sahabat dan yang bisa berprestasi.. Namun di sisi lain saya mencicipi bahwa ada yang kosong dalam hidupku. hmm..yahh.. Aku terlalu sering meninggalkan sholat, saya bahkan sangat jarang melantunkan Ayat-ayat Allah. Ya Allah.. Aku hampir melupakan Agamaku. Aku menyadari ada yang tak beres padaku, Aku tak pernah menangis, bahkan dalam acara-acara muhasabah-pun saya tidak menangisi kesalahanku.. Ini sama sekali tidak menunjukan betapa kuatnya aku, namun ini menjadi menjadi indikator bahwa hatiku telah membatu. yahh.. membeku, keras tak ubahnya watu yang memberatkan dadaku.
Apa penyebabnya??
Dari buku al-Buka’ min Khas-yatillah, hal. 18-33 karya Ihsan bin Muhammad al-‘Utaibi diantara penyebab hati ini menjadi keras adalah:
- Berlebihan dalam berbicara
- Melakukan kemaksiatan atau tidak menunaikan kewajiban
- Terlalu banyak tertawa
- Terlalu banyak makan
- Banyak berbuat dosa
- Berteman dengan orang-orang yang buruk agamanya
Yahh.. Keenam penyebab hati itu sering sekali kulakukan.. saya ingin sekali sanggup menangis ketika menyadarinya, namun benar-benar tak setetspun air mata yang saya teteskan…
Renaissance
Ketika menyadari bahwa hati ini telah membatu, saya mengikuti kajian-kajian.. Dengan cita-cita sanggup melembutkan kembali hatiku.. Diantara hal-hal yang harus dilakukan semoga hati ini menjadi lembut ialah:
mengerjakan sholat lima waktu, mengurangi bercanda dan berkumpul dengan orang-orang yang memikirkan dunia saja, dan Ber’doa..
yah suatu malam saya muhasabah diri.. saya mendapati hati saya benar-benar keras hanya untuk mengeluarkan setetes saja air mata.. Kemudian say memohon kepada Allah:
” Sesungguhnya terlalu banyak dosa yang hamba lakukan, terlalu banyak kewajiban yang hamba tinggalkan makan ampunilah hamba ya Allah..Ya Allah lembutkanlah hati hambaMu ini..sebagaimana Air yang sanggup mengikis batuan.. Ya Allah jikalau hati ini terlalu keras untuk sanggup mengenalMu Ya Allah.. Berikanlah hamba hati yang gres Ya Allah.. Hati yang lembut, yang dengannya hamba sanggup terus mengingatMu”
doa ini diajarkan ole seorang trainer ESQ.. Luar biasa sekali seorang trainer ini.. saya sangat berterimakasih atas semua yang ia ajarkan.. semoga ia dalam keadaan sehat wal afiat..
Semoga Allah senantiasa menyatukan dan melembutkan hati semua umat Islam
best regard,
Huda
Sumber https://mystupidtheory.com