Nanar badan bermandikan luka dan darah
Namun dia tetap teguh berdiri
Tak ada sedikitpun gelisah di wajahnya
Hanya ada senyuman puas kebahagiaan
Sesaat dia lunglai,. roboh…
Tekapar tak berdaya, dengan badan penuh luka
Ya.. Luka yang menjadi bukti pengorbanannya
Luka yang menimbulkan semburat wewangian..
Ya.. parfum dari jannah…
Dia menghadap Robbnya..
Ia kan bertemu Pujaan hatinya..
Cita-citanya telah tercapai..
Cita-cita yang mulia
Bahkan,…
Jika dia dihidupkan lagi………
Ia hanya menginginkan mati sebagai Syuhada
Sumber https://mystupidtheory.com