Beberapa diantara jenis-jenis paragraf sudah pernah dibahas di beberapa artikel sebelumnya. Adapun paragraf-paragraf tersebut antara lain paragraf argumentasi, paragraf induktif, paragraf deduktif, paragraf campuran, paragraf narasi, dan paragraf deskripsi. Artikel kali ini pun juga akan membahas salah satu jenis paragraf, dimana jenis paragraf yang dibahas tersebut yaitu paragraf ineratif. Paragraf tersebut akan dibahas mulai dari pengertian, ciri, dan juga contoh-contohnya. Untuk selengkapnya, sanggup disimak di bawah ini!
Pengertian Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif merupakan paragraf yang terdiri atas kalimat utamaya terletak di tengah paragraf. Dengan demikian, paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat penjelas-kalumat utama-kalimat penjelas. Kalimat penjelas yang ada di awal paragraf ini berfungsi sebagai pengantar atau pembuka paragraf ini. Sementara itu, kalimat utama yag ada di tengah paragraf berfungsi sebagai gagasan utama dari paragraf ini. Adapun kalimat penjelas di selesai paragraf memiliki fungsi sebagai penega atau kesimpulan dari paragraf ini. Paragraf ineratif sendiri termasuk ke dalam salah satu jenis-jenis paragraf menurut posisi kalimatnya, selain paragraf induktif, deduktif, dan campuran.
Ciri-Ciri Paragraf Ineratif
Seperti halnya paragraf pada umumnya, paragraf ineratif ini juga memiliki sejumlah ciri, dimana ciri-ciri tersebut antara lain:
- Kalimat utama terletak di tengah paragraf.
- Kalimat awal merupakan kalimat penjelas yang berfungsi sebagai pengantar paragraf.
- Kalimat terakhir merupakan kesimpulan atau epilog dari paragraf ini.
Contoh Paragraf Ineratif
Supaya pembaca lebih paham, berikut ini ditampilkan beberapa teladan paragraf ineratif beserta dengan penjelasannya!
Contoh 1:
Menyepelekan kesehatan tubuh ketika bekerja malam akan menciptakan tubuh justru rentan terkena sakit ketika melaksanakan pekerjaan. Oleh sebab itu, menjaga kesehatan bagi orang yang bekerja di malam hari sangatlah penting dilakukan. Adapun hal-hal yang sanggup dilakukan biar pekerja malam sanggup menjaga kesehatannya antara lain: mengkonsumsi masakan sehat, tidur sejenak di waktu istirahat, dan berolahraga sebelum bekerja.
Penjelasan: pada teladan di atas, kalimat pertama dan ketiga merupakan kalimat penjelas paragraf tersebut. Sementara itu, kalimat kedua yang ada di tengah yaitu ini atau kalimat utama paragraf tersebut.
Contoh 2:
Informasi di internet ketika ini begitu banyak berbtebaran. Hal ini menciptakan masyarakat awam menjadi gundah dalam memilih mana info yang benar dan mana yang tidak. Untuk itu, literasi media patut diberikan kepada khalayak awam di negeri ini. Sebab, dengan adanya literasi media, masyarakat awam sanggup lebih pintar dalam memilih mana info yang benar dan mana info yang tidak, sehingga khalayak awam pun tidak perlu kebingungan lagi.
Penjelasan: pada teladan di atas, dua kalimat awal merupakan kalimat penjelas dari paragraf ineratif di atas. Sementara itu, kalimat ketiga pada paragraf di atas yaitu kalimat utamanya. Adapun kalimat terakhir merupakan kalimat penjelas yang kedua pada paragraf di atas yang sekaligus menjadi epilog paragraf tersebut.
Contoh 3:
Pengguna internet di negeri ini sudah kian meningkat. Sayangnya, meningkatnya jumlah pengguna tersebut tidak sebanding dengan tingkat kedewasaan penggunanya. Oleh karenanya, sosialisasi penggunaan internet secara berakal balig cukup akal patut untuk dilakukan oleh semua pihak. Adapun bentuk sosialisasi tersebut sanggup berupa seminar, video tutorial penggunaan internet secara dewasa, dan sejumlah cara lainnya.
Penjelasan: dua kalimat di awal paragraf di atas yaitu kalimat penjelas. Sementara itu, kalimat ketiga yang dicetak miring yaitu kalimat utamanya. Adapun kalimat terakhir pada paragraf tersebut yaitu kalimat penjelas sekaligus epilog paragraf tersebut.
Demikianlah pembahasan mengenai paragraf ineratif. Semoga bermanfaat.
Sumber https://dosenbahasa.com