Random post

Showing posts with label Karangan. Show all posts
Showing posts with label Karangan. Show all posts

Friday, July 26, 2019

√ 6 Perbedaan Karangan Ilmiah Dan Non Ilmiah Dalam Bahasa Indonesia

Karangan ilmiah dan karangan non ilmiah merupakan dua diantara jenis-jenis karangan yang ada. Dua jenis karangan tersebut memiliki ciri khas masing-masing yang menciptakan keduanya berbeda. Pada artikel kali ini, kita akan mengetahui ciri khas kedua karangan tersebut sekaligus juga membahas letak perbedaannya. Adapun pembahasan tersebut ialah sebagai berikut!


1. Karangan Ilmiah


Karangan ini merupakan karangan yang berbasis ilmu pengetahuan dan dibentuk oleh penulis atau peneliti dengan tujuan untuk menawarkan fakta atau hasil penelitian yang dilakukan penulis. Dalam penulisannya, karangan ilmiah mesti menuruti sejumlah metode penulisan yang telah ditentukan.


Karangan ini sendiri memiliki sejumlah ciri, di mana ciri-ciri tersebut antara lain:



  • Bersifat faktual dan objektif.

  • Tidak bertujuan untuk mempengaruhi pembaca.

  • Disusun demi kepentingan ilmiah.

  • Mengandalkan analisis dan hipotesis.

  • Gaya bahasanya cenderung formal dan lugas.

  • Ditulis dengan metode penulisan ilmiah.


2. Karagan Non Ilmiah


Karangan ini merupakan karangan yang mengungkapkan wacana pengalaman atau pengetahuan sang penulis yang bersifat fiktif dan subjektif. Karangan ini bisa berbentuk jenis-jenis puisi, jenis-jenis novel, jenis-jenis roman, jenis-jenis drama, macam-macam dongeng, atau macam-macam cerpen. Seperti halnya karangan ilmiah, karangan ini juga memiliki sejumlah ciri, di mana ciri-ciri tersebut adalah:



  • Bersifat fiktif dan subjektif.

  • Bertujuan untuk mempengaruhi dan memancing imajinasi pembaca.

  • Disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.

  • Tidak mengandalkan analisis dan hipotesis.

  • Gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.

  • Ditulis berdasarkan metode jenis karangan non ilmiah yang berlaku. Misalnya: cerpen yang ditulis dengan metode penulisan cerpen.


Dari pemaparan di atas, kita sudah bisa mengambil letak perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah, di mana letak perbedaan tersebut adalah:



  1. Karangan ilmiah bersifat objektif dan faktual atau berdasarkan fakta yang ada. Sementara itu, karangan non ilmiah bersifat subjekti dan fiktif atau berdasarkan imajinasi sang penulis.

  2. Karangan tidak bersifat persuasif atau mempengaruhi pembaca, sementara karangan non ilmiah bersifat persuasif dan juga bersifat sanggup merangsang imajinasi pembaca.

  3. Karangan ilmiah disusun demi kepentingan pribadi, sedagkan karangan non ilmiah disusun demi kepentingan seni dan kepuasan batin penulisnya.

  4. Karangan ilmiah sangat mengandalkan analisis dan hipotesis, sedangkan karangan non ilmiah tidak terlalu mengandalkan kedua unsur tersebut.

  5. Gaya bahasa karangan ilmiah cenderung formal/baku dan lugas, sedangkan karangan non ilmiah gaya bahasanya cenderung sastrawi dan berkias.

  6. Dari segi penulisannya, karangan ilmiah ditulis dengan meode penulisan ilmiah, sementara karangan non ilmiah ditulis berdasarkan gaya penulisan jenis karangan non ilmiahnya.


Dengan demikian, bisa kita simpulkan bahwa perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah terletak pada enam hal. Adapun kelima hal tersebut antara lain sifatnya, persuasif tidaknya, kepentingan penyusunannya, ada tidaknya analisis dan hipotesis di dalamnya, gaya bahasa yang terkandung di dalamnya, serta metode penulisannya. Keenam hal tersebut menjadi faktor penting yang menciptakan karangan ilmiah dan karangan non ilmiah berbeda antara satu dengan yang lainnya.


Demikianlah pembahasan mengenai perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa lebih lanjut soal karangan ilmiah dan non ilmiah serta jenis karangan ilmiah dan non ilmiah, pembaca bisa membuka artikel karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah, jenis-jenis karangan ilmiah, serta jenis-jenis karangan non ilmiah. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan ilmiah dan non ilmiah khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Monday, May 20, 2019

√ Pola Biografi Satria Dalam Bahasa Indonesia

Biografi merupakan salah satu diantara jenis-jenis karangan yang ada selain karangan eksposisi, karangan argumentasi, karangan persuasi, karangan deskripsi, dan karangan narasi. Biografi sendiri merupakan suatu karangan yang berisi riwayat hidup seorang tokoh yang ditulis oleh seorang penulis. Dari segi jenis, karangan biografi sanggup dikategorikan sebagai salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah.


Tokoh yang sanggup dijadikan biografi bisa siapa saja, termasuk tokoh hero yang berjasa bagi bangsa dan negara. Di artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa teladan atau bentuk dari biografi yang bertemakan ihwal pahlawan. Adapun teladan tersebut yakni sebagai berikut!


Biografi Roehana Koeddoes*


Roehana Koeddoes merupakan seorang tokoh hero nasional perempuan yang bergerak di bidang jurnalistik. Wanita yang lahir di Koto Gadang pada 20 Desember 1884 ini merupakan putri dari Mohamad Rasjad Maharadja dan Kiam serta abang tiri dari Perdana Menteri Pertama Indonesia, Sultan Sjahrir. Pahlawan perempuan yang meninggal pada 17 Agustus 1972 ini juga merupakan sepupu dari H. Agus Salim serta bibi dari penyair kondang Chairil Anwar. Roehana sendiri lahir dan hidup sezaman dengan R.A. Kartini yang juga seorang hero perempuan Indonesia.


Semasa mudanya, Roehana tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Ia pun hanya mencar ilmu dari ayahnya yang selalu membawakannya materi bacaan dari kantor pemerintahan Belanda daerah ia bekerja. Meski begitu, Roehana bisa menyerap semua yang diajarkan oleh ayahnya sehingga ia pun bisa menguasai sejumlah keterampilan menyerupai membaca, menulis, dan menguasai bahasa Belanda. Saat ayahnya dipindahtugaskan ke Alahan Panjang, Roehana kemudian mencar ilmu pada tetangganya yang merupakan seorang istri dari atasan ayahnya. Dengan tetangganya itu, Roehana mencar ilmu beberapa keterampilan menyerupai menyulam, menjahit, merenda, dan merajut yang notabene meruakan keterampilan khas perempuan Belanda ketika itu. Roehana juga sering disajikan bacaan majalah terbitan Belanda yang dibacanya dengan baik dan saksama.


Saat usianya 27 tahun, Roehana membuka seuah sekolah berjulukan Sekolah Kerajinan Amal Setia yang khusus untuk menunjukkan sejumlah keterampilan kepada kaum perempuan. Adapun keterampilan yang diajarkan di sekolah tersebut antara lain pengelolaan keuangan, baca-tulis, kebijaksanaan pekerti, agama, dan bahasa Belanda.


Setahun sehabis berdirinya sekolah tersebut, Roehana kemudian mendirikan sebuah surat kabar yang berjulukan Sunting Melayu. Surat kabar tersebut merupakan surat kabar pertama yang bertema perempuan dan seluruh anggota redaksinya diisi oleh kaum perempuan.


Pergerakan Roehana di bidang jurnalistik tidak hanya pada Sunting Melayu saja. Istri dari Abdul Kudus ini juga menjadi tokoh bagi berdirinya sejumlah surat kabar di kampung halamannya dan juga di daerah perantauannya. Surat kabar Perempuan Bergerak yakni salah satunya. Surat kabar ini merupakan surat kabar yang ia dirikan ketika merantau ke Lubuk Pakam dan Medan. Di surat kabar tersebut, Roehana berperan sebagai pembentuk dan pemimpin media tersebut.


Tak hanya dibidang pendidikan dan jurnalistik, Roehana juga berjuang dan bergerak di bidang politik dan pergerakan. Salah satu misalnya yakni keterlibatannya dalam membakar semangat juang perjaka Indonesia untuk melawan Belanda dengan tulisannya yang menggerakan semangat juang perjaka bangsa.


Atas semua usaha yang ia lakukan, sejumlah penghargaan pun disematkan kepada perempuan asal Sumatera Barat tersebut. Salah satu penghargaan tersebut yakni Bintang Jasa Utama yang dianugerahkan oleh pemerintah Indonesia pada 6 November 2007 yang lalu.


*Sumber Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Roehana_Koeddoes


Demikianlah teladan biografi hero dalam bahasa Indonesia. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ Teladan Biografi Orang Sukses Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui ibarat apa contoh biografi singkat dan juga contoh biografi pahlawan. Kali ini, kita akan mengetahui ibarat apa bentuk atau teladan biografi dari orang sukses yang meraih kesuksesannya di bidang tertentu. Adapun teladan biografi orang sukses dalam bahasa Indonesia yang dimaksud yakni sebagai berikut ini!


Biografi Bob Sadino*


Bambang Mustari Sadino atau yang terkenal dengan nama Bob Sadino merupakan seorang pengusaha kenamaan Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Pengusaha kelahiran Bandar Lampung 9 Maret 1933 ini dikenal sebab kata-kata bijaknya yang nyeleneh serta penampilannya yang unik, di mana pengusaha yang meninggal pada 19 Januari 2015 ini selalu tampil dengan kemeja lengan pendek dan juga celana pendeknya yang khas.


Bob Sadino sendiri merupakan seorang anak yang terlahir dari keluarga yang berada. Saat kedua orang tuanya meninggal, bungsu dari lima bersaudara ini mendapatkan semua harta warisan dari kedua orang tuanya, sebab kakak-kakaknya sudah dianggap mapan oleh kedua orang tuanya. Separuh dari harta warisan tersebut Sadino gunakan untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya mengelilingi dunia, Sadino sempat menetap di Belanda selama 9 tahun dan bekerja di perusahaan Djakarta Lylod. Di negara kincir angin tersebut, Sadino juga bertemu dengan seorang wanita yang kelak akan menjadi istrinya, yaitu Soelami Soejoed.


Pada tahun 1967, Bob Sadino dan keluarga kembali ke Indonesia dengan membawa serta 2 buah kendaraan beroda empat Mercedes miliknya. Salah satu kendaraan beroda empat miliknya tersebut beliau jual dan uangnya beliau pakai untuk membeli sebidang tanah di tempat Kemang, Jakarta Selatan. Adapun kendaraan beroda empat satunya lagi tetap beliau simpan di tempat kediamannya. Sejak pulang ke Indonesia, Bob Sadino memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya yang usang dan memutuskan untuk bekerja secara mandiri.


Pekerjaan pertama yang dilakoni Bob pasca keluar dari pekerjaan lamanya yakni membuka jasa sewa kendaraan beroda empat Mercedes miliknya yang tidak beliau jual. Sayangnya, pekerjaan ini tidak dilakoninya dalam waktu usang sebab mobilnya mengalami kecelakan dan kerusakan yang cukup parah. Karena tidak memiliki biaya, Bob pun tidak sanggup memperbaiki mobilnya tersebut dan beliau pun memtuskan untuk bekerja sebagai kuli bangunan yang digaji Rp. 100 rupiah perharinya.


Pada suatu hari, sobat baik Bob Sadino menyarankan semoga dirinya memelihara ayam negeri serta menjual telur dari ayam tersebut. Saran itu beliau turuti dan Bob pun mulai berjualan telur ayam negeri. Bob pun menjajakan telur ayam tersebut dengan sistem door to door. Usaha Bob berjualan telur ayam negeri terbilang sulit sebab ketika itu telur ayam negeri belum terkenal di masyarakat. Namun, pelahan tapi pasti, bisnis yang dijalankan Bob pun meningkat pesat dan Bob pun menjadi orang pertama yang memperkenalkan dan berbisnis telur ayam negeri di Indonesia.


Setelah sukses, Bob pun berbagi bisnisnya di bidang penjualan dagim ayam negeri serta sayur-sayuran. Khusus untuk sayur-sayuran, Bob berbagi sayur-sayur yang beliau jual dengan sistem hidroponik yang belum terkenal ketika itu. Hal tersebut menciptakan Bob Sadino sebagai orang pertama yang menanam sayur-sayuran dengan cara hidroponik.


*Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Bob_Sadino


Demikianlah sekelumit teladan biografi orang sukses dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa jenis karangan lainnya, maka pembaca sanggup membuka artikel karangan persuasi, karangan eksposisi, karangan narasi, karangan deskripsi, dan karangan argumentasi. Semoga bermanfaat untuk pembaca sekalian.



Sumber https://dosenbahasa.com

Wednesday, May 15, 2019

√ 4 Cara Menulis Resensi Buku Yang Baik Dalam Bahasa Indonesia

Resensi merupakan sebuah karangan yang berisi ulasan sebuah karya yang diulas dari segi kelebihan dan kekurangannya. Resensi sendiri termasuk ke dalam salah satu jenis-jenis karangan semi ilmiah, selain jenis-jenis esai, contoh biografi singkat, opini, dan juga feature. Karya-karya yang sanggup diulas melalui resensi bisa apa saja, termasuk buku. Jika hendak meresensi sebuah buku, maka kita perlu mengetahui sejumlah metode ataupun cara untuk menulis resensi khusus buku tersebut. Cara-cara tersebut akan dibahas khusus pada artikel kali ini. Adapun beberapa cara menulis resensi buku yang baik dalam bahasa Indonesia ialah sebagai berikut!


1. Tulislah Terlebih dahulu Data-Data Singkat Buku yang Hendak Diresensi


Cara pertama yang mesti dilakukan dikala hendak menulis resensi ialah tulis terlebih dahulu data-data singkat dari buku yang hendak diresensi. Adapun data-data tersebut antara lain judul buku, penulis buku, tahun terbit/cetakan, penerbit, dan jumlah halaman. Jika buku yang diresensi merupakan buku terjemahan, maka nama penerjemah buku tersebut mesti dicantumkan sesudah nama pengarang orisinil buku terjemahan tersebut.


2. Tulislah Paragraf Pembuka Pada Resensi Buku yang Hendak Ditulis


Cara selanjutnya yang harus dilakukan dalam menulis sebuah resensi ialah menulis paragraf pembuka untuk mengawali resensi buku tersebut. Paragraf pembuka bisa berupa sinopsis buku yang ditulis ulang dengan gaya bahasa sendiri, atau bisa juga berupa ulasan perihal tema buku tersebut yang diulas atau dijelaskan secara garis besarnya. Fungsi paragraf pembuka ini berfungsi sebagai daya tarik sebuah resensi sekaligus pembuka bagi resensi buku yang hendak ditulis.


3. Ulaslah Kelebihan dan Kekurangan Buku yang Diresensi


Setelah menulis paragraf pembuka, maka cara selanjutnya yang mesti dilakukan ialah mengulas kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Setiap kelebihan dan kekurang buku mesti diulas secara khusus dan mendalam. Adapun beberapa hal yang bisa menjadi indikator lebih kurangnya kualitas sebuah buku antara lain desain sampulnya, tata letak bukunya, alur ceritanya, dan juga gaya penulisan yang digunakan pada buku tersebut.


4. Tulislah Kesimpulan


Setelah 3 cara di atas dilakukan, maka cara terakhir menulis yang harus dilakukan dikala menulis sebuah resensi ialah menuliskan kesimpulan dari resensi yang kita tulis. Kesimpulan bisa berisi ulasan singkat kelebihan dan kekurangan buku, serta kelayakan buku tersebut (apakah buku tersebut layak untuk dibdeli dan dibaca atau tidak sama sekali)


Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa cara menulis resensi buku yang baik dalam bahasa Indonesia terdiri atas 4 cara. Pertama, tuliskan terlebih dahulu data penting dari buku yang diresensi, kemudian kemudian tuliskan paragraf pembukanya. Setelah itu, barulah kelebihan dan kekurangan buku diulas secara khusus di paragraf-paragraf selanjutnya. Setelah selesai mengulas kelebihan dan kekurangan buku, ambildan tulislah kesimpulan dari ulasan kelebihan serta kekurangan tersebut di paragraf akhir. Sertakan pula pernyataan apakah buku yang diresensi itu layak dibeli dan dibaca atau tidak sama sekali.


Demikianlah pembahasan mengenai beberapa cara menulis resensi buku yang baik. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa teladan resensi buku, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi buku novel, contoh resensi non fiksi, dan contoh resensi buku cerpen. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai resensi maupun bahasa Indonesia. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Wednesday, April 17, 2019

√ Pola Karangan Bebas Wacana Kehidupan Dalam Bahasa Indonesia

Karangan bebas merupakan suatu karangan yang tidak terikat oleh suatu hukum tertentu. Karangan bebas bisa bertema apa saja, tidak terkecuali ihwal kehidupan. Tema ini sendiri pernah dijadikan tema pada dua artikel yang lalu, yaitu contoh syair ihwal kehidupan dan contoh paragraf analogi ihwal kehidupan. Artikel kali ini akan menampilkan beberapa contoh karangan bebas yang menyebabkan kehidupan sebagai tema utama. Adapun beberapa pola tersebut yaitu sebagai berikut!


Contoh 1:


Roda senantiasa berputar, terkadang ada di atas terkadang ada di bawah. Perumpamaan itu serupa dengan kehidupan kita selaku insan di dunia ini. Kadangkala hidup kita berada di atas puncak kesuksesan dan kadangkala kita berada di ujung jurang kegagalan. Siklus tersebut tentu saja sulit kita hindari. Kita hanya bisa mendapatkan sekaligus mencoba bertahan dan berusaha sebaik mungkin. Tidak lupa, kita juga harus terus berdoa dan tawakal kepada-Nya, alasannya yaitu hanya Dialah yang bisa membolakbalikkan kehidupan kita menyerupai roda yang berputar.


Dalam meminta kepada-Nya, seringkali kita meminta biar terus berada di atas. Padahal, menyerupai yang sudah disebutkan di awal, bahwa kehidupan ini yaitu menyerupai roda berputar yang kadang di atas dan kadang di bawah. Alangkah lebih baik jikalau kita meminta kepadanya supaya kita diberi kekuatan untuk bertahan di segala kondisi kehidupan dan juga diberi kekuatan untuk terus bersyukur kepada-Nya.


Sejatinya, kehidupan yang bagaikan roda berputar ini yaitu sebuah bentuk pelajaran bagi insan biar tidak sombong ketika ada di atas, dan biar tidak rendah diri ketika ada di bawah. Oleh karenanya, silus hidup tersebut mesti kita terima dan pahami dengan baik supaya kita menjadi insan yang lebih rendah hati dan terus rajin berikhtiar.


Contoh 2:


Harun Ar-Rasyid pernah berkata, bahwa mengejar dunia menyerupai halnya mengejar bayang-bayang kita; jikalau dikejar tidak kunjung dapat, jikalau ditinggalkan malah mengikuti kita. Dari ungkapan tersebut, kita bisa tafsirkan bahwa kita selaku umat insan janganlah terlalu ambisius dan antusias dalam mengejar dunia. Sebab, semakin terus dikejar, maka dunia akan semakin menjauhi kita dan menciptakan kita terus mengejarnya sampai melupakan segalanya, termasuk melupakan-Nya.


Sebaliknya, jikalau kita tidak terlalu mengejar dunia, justru dunialah yang akan menghampiri diri kita. Oleh karenanya, kita selaku umat insan janganlah terlalu mengejar dunia, alasannya yaitu dunia akan menghampiri kita dengan sendiinya, dan mengejar-ngejarnya yaitu suatu kesia-siaan.


Meskipun kita dihentikan terlalu mengejar dunia, bukan berarti kita hanya berdiam diri saja dan terus-menerus berdoa kepada-Nya tanpa henti. Kita harus tetap bekerja dan berkarya semaksimal mungkin. Asalkan, semua itu kita lakukan atas dasar untuk mencari keridaan-Nya dan bukan untuk meraih keduniawiaan. Sebab, jikalau Dia sudah rida kepada kita, maka Dia niscaya akan menunjukkan dunia kepada kita.


Demikianlah beberapa pola karangan bebas ihwal kehidupan dalam bahasa Indonesia. Untuk menambah acuan soal karangan, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: cara menulis resensi buku, contoh biografi orang sukses, contoh autobiografi singkat ihwal diri sendiri, dan contoh karangan persuasi ihwal pendidikan. Semoga bermanfaat dan bisa menunjukkan wawasan tersendiri bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan bebas pada khususnya, maupun mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih, serta mohon maafkan atas semua kesalahan yang ada pada artikel kali ini.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ Teladan Karangan Bebas Perihal Lingkungan Sekolah Dalam Bahasa Indonesia

Sebelumnya, kita telah mengetahui ibarat apa contoh karangan bebas wacana kehidupan. Kali ini, kita akan juga akan mengetahui contoh karangan bebas lainnya dengan tema yang khusus pula, yaitu lingkungan sekolah. Selain di artikel ini, tma tersebut juga pernah ditampilkan di beberapa artikel, ibarat contoh paragraf argumentasi wacana lingkungan sekolah, dan contoh paragraf narasi wacana lingkungan sekolah.


Adapun pola kalimat bebas wacana lingkungan dalam bahasa Indonesia sendiri ialah ibarat berikut ini!


Contoh Karangan Bebas wacana Lingkungan Sekolah


Saat ini, saya bersekolah di salah satu Sekolah Menengan Atas swasta di kota kelahiranku ini. Sekolahku ini letaknya tidak jauh dari taman kota dan memiliki sekitar 100 buah ruanganya yang sebgaian besarnya adlah ruang kelas. Sekolah yang dicat berwarna hijau tosca itu juga memiliki sebuah lapngan sekolah yang sanggup digunakan untuk banyak sekali kegiatan sekolah, ibarat berolahraga, upacara, dan bahkan untuk panggung program pentas seni. Terdapat pula sebuah bak ikan yang disekelilingnya terdapat pepohonan hijau dan sebuah saung yang terbuat dari kayu.


Lingkungan sekolahku bisa dikatakan cukup bersih, di mana jarang sekali ditemukan sampah-sampah yang awut-awutan di jalan sepanjang sekolah. Kalaupun ada, biasanya hanya sampah-sampah daun dari pepohonan yang ada di dalam lingkungan sekolah. Aku sendiri cukup kagum dengan kebersihan lingkungan sekolahku ini. Padahal, kesadaran siswa-siswanya di sini akan kebersihan lingkungan sekolah terbilang masih kurang. Sudah beberapa kali kepala sekolah membahas hal tersebut dikala upacara pengibaran bendera. Sudah beberapa kali pulalah kepala sekolah selalu mengimbau kami semua untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Namun, tampaknya memang butuh waktu bagi siswa-siswi di sini untuk menyadari hal tersebut.


Adapun lantaran musabab bersihnya lingkungan ini ialah tekunnya petugas-petugas sekolah yang membersihkan sampah-sampah di sekolah dengan dibantu oleh sejumlah siswa dan guru yang memiliki kesadaran cukup baik wacana kebersihan lingkungan sekolah. Aku sendiri ialah salah satu dari siswa itu. Meski tidak sering, namun saya suka membantu petugas sekolah atau guru dalam membersihkan lingkungan sekolah. Minimal, saya selalu membuang sampahku sendiri di daerah sampah yang telah tersedia.


Kini, saya sudah menginjak kelas XII. Itu berarti saya akan segera meninggalkan sekolah beserta lingkungannya ini. Selepas dari sekolah ini, saya tidak terlalu berharap banyak, baik untuk masa depanku ataupun untuk lingkungan sekolahku tercinta. Untuk masa depanku, saya hanya berharap bisa melanjutkan kuliah ke akademi tinggi yang terdapat jurusan kuliah tujuanku, terlepas akademi itu negeri ataupun bukan. Dan khusus untuk lingkungan sekolahku, saya hanya bisa berharap agar kondisinya akan terus higienis dan kalau perlu bisa lebih baik selepas saya lulus nanti. Aku juga berharap agar siswa-siswa di sini bisa lebih peduli dan sadar lagi soal pentingnya kebersihan lingkungan sekolah.


Demikianlah pola karangan bebas wacana lingkungan sekolah dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola karangan lainnya, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu: contoh karangan persuasi wacana pendidikan, contoh biografi orang sukses, contoh autobiografi wacana diri sendiri, contoh karangan argumentasi wacana lingkungan. Semoga artikel kali ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai karangan bebas pada khususnya, maupun mengenai mata pelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ Pola Karangan Bebas Wacana Keinginan Dalam Bahasa Indonesia

Pada dua artikel sebelumnya, kita sudah beberapa contoh karangan bebas dengan tema-tema berbeda di artikel-artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh karangan bebas wacana kehidupan, dan contoh karangan bebas wacana lingkungan sekolah. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan referensi karangan bebas dengan tema tertentu, di mana tema terebut yaitu cita-cita. Adapun referensi tersebut yaitu sebagai berikut!


Contoh Karangan Bebas wacana Cita-Cita


Sedari umur 7 tahun, saya selalu menyukai olahraga sepakbola. Ketertarikanku akan olahraga itu dimulai ketika saya sering menyaksikan serial kartun Captain Tsubasa yang tayang di sebuah televisis swasta ketika itu. Meskipun serial kartun itu menampilkan banyak jurus-jurus yang tidak masuk di akal, namun serial kartun tersebut tetap membuatku jatuh cinta akan olahraga sepakbola. Kecintaanku akan sepakbola kian memekar ketika pamanku mengajak diriku untuk menonton tim sepakbola kota kami di stadion. Saat itu saya sangat antusias dengan penampilan tim kotaku yang kebetulan meraih kemenangan dengan skor besar. Teriakan, yel-yel, dan antusiasme penonton pun menciptakan saya semakin mantap untuk menekuni olahraga ini secara serius.


Akhirnya niat itu pun saya utarakan kepada ke dua orang tuaku. Meski awalnya menolak, namun hasilnya mereka merestui niatku dan mendaftarkanku di sebuah sekolah sepakbola yang tak jauh dari rumahku. Di sana, saya berguru beberapa teknik sepakbola dan berkenalan dengan sejumlah teman.


Awalnya, saya ingin sekali menjadi seorang gelandang sayap ataupun penyerang. Namun, pelatihku di sekolah sepakbola menyampaikan bahwa saya lebih cocok ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Menurut beliau, saya tidak memiliki kecepatan yang mumpuni sebagai seorang pemain sayap atau penyerang. Namun, dia menyampaikan bahwa saya memiliki kemampuan mengoper yang baik serta disiplin yang baik. Meskipun keberatan, hasilnya saya pun mendapatkan saran sang instruktur dan mulai berguru untuk menjadi seorang gelandang tengah yang baik.


Selain berlatih teknik dan filosofi seorang gelandang, saya juga mempelajari gaya bermain seorang gelandang tengah dari pemain-pemain jago dunia dan Indonesia. Dari semua pemain tersebut, Andrea Pirlo dan Bima Sakti-lah yang menjadi panutanku dalam bermain sebagai gelandang tengah. Di mataku, keduanya memiliki kemampuan mengumpan dan penempatan diri yang baik kala menyerang dan bertahan. Selain itu, sikap dan kharismatik mereka pun menjadi daya tarik tersendiri bagiku.


Setelah lulus dari sekolah sepakbola, saya mencoba mengikuti seleksi tim anabawang di tim sepakbola kota kelahiranku. Sayangnya, saya tidak diterima seleksi oleh tim tersebut. Setelah itu, saya pun mencoba mengikuti seleksi anabawang di tim luar kota yang direkomendasikan oleh tim instruktur di sekolah sepakbolaku dulu. Beruntung, saya diterima di sana, dan sekarang menjadi bab tim senior tim tersebut.


Meskipun tim luar kota yang kubela ini bukanlah tim besar, namun saya senang bermain di sini alasannya yaitu kepercayaan dari tim serta suporter yang tinggi kepadaku. Aku sadar bahwa saya belum bisa menunjukkan gelar untuk tim ini. Namun, saya akan mencoba untuk terus tampil sebaik mungkin dan syukur-sykur bisa menunjukkan gelar untuk tim yang menjadi tempatku menyebarkan kemampuan ini.


Demikianlah referensi karangan bebas wacana impian dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa referensi karangan lainnya, pembaca bisa membuka artikel contoh biografi pahlawan, contoh biografi orang sukses, contoh karangan persuasi wacana pendidikan, dan contoh karangan argumentasi wacana lingkungan. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com