Random post

Monday, August 28, 2017

√ Biaya Kpr Dapat Di Nego

Biaya KPR sering jadi momok ketika mengambil rumah atau apartemen secara kredit. Jumlahnya tidak kecil dan harus dibayar dimuka. Namun, biaya KPR bahwasanya ada yang bisa di nego.


Apa saja biaya KPR yang bisa di nego?


Ingin tahu lebih jauh soal KPR, dapatkan  – GRATIS Panduan Mengambil KPR & Excel Menghitung Cicilan KPR (e-book).


Jenis Biaya KPR


Secara umum, biaya KPR terdiri atas sebagai berikut:



  1. Uang Muka Pembayaran Rumah

  2. Biaya Notaris dan Pengurusan Sertifikat dan Surat – Surat

  3. Biaya Provisi dan Administrasi

  4. Biaya Premi Asuransi Kebakaran

  5. Biaya Premi Asuransi Jiwa


Mari kita lihat satu persatu – satu.


1. Uang Muka KPR


Uang muka yaitu porsi self-financing dalam KPR. Bank tidak membiayai 100% nilai rumah yang dibeli.


Uang muka harus sudah dibayarkan sebelum anda bisa mengajukan kredit. Bukti bahwa anda punya kemampuan keuangan.


Tidak menyerupai dulu lagi dimana bank menentukan sendiri jumlah uang muka. Sekarang Bank Indonesia (BI) mengatur uang muka minimum sebesar, yaitu 30% dari nilai rumah yang akan dibiayai.


Boleh dikatakan uang muka minimum tidak bisa di nego.


Namun, BI tidak tetapkan persyaratan uang muka minimum untuk semua jenis kredit rumah. Ada jenis kredit yang nilai uang mukanya bisa lebih rendah dari 30%.


Bisa ditanyakan ke bank, jenis kredit apa yang uang muka bisa lebih rendah dari ketentuan minimum 30%.


2.Biaya Notaris KPR


Biaya ini yaitu jasa kepada notaris dan pihak terkait dalam pengurusan surat – surat terkait kepemilikan tanah. Misalnya, pengecekan keabsahan sertifikat,  balik nama sertifikat, pemasangan hak tanggungan dan lain – lain.


Jumlahnya sangat tergantung dari tarif jasa yang diberikan oleh notaris. Tidak ada standard disini.


Ketika mengambil KPR sebesar 1 miliar rupiah, aku harus membayar biaya notaris sekitar 20 jutaan rupiah. Sementara, teman aku yang mengambil jumlah KPR yang sama, biaya notaris lebih murah dari 20 juta.


Karena tidak ada tarif standard, ini peluang melaksanakan perundingan dengan notaris. anda bisa meminta diskon ke notaris. Pengalaman saya, notaris mau memperlihatkan potongan, meskipun jumlahnya kecil.


Anda bisa membandingkan tarif jasa antara beberapa notaris yang sudah ditunjuk oleh bank. Jangan khawatir soal kualitas notaris alasannya yaitu notaris yang sudah masuk daftar di bank sudah diseleksi secara ketat oleh bank, sehingga kualitasnya bisa diandalkan.


3. Biaya Provisi KPR


Ini biaya yang paling sering diberikan belahan atau tarif promosi oleh bank. Dari waktu ke waktu bank memberika diskon untuk biaya ini.


Bahkan jikalau tidak ada kegiatan diskon pun, Anda bisa minta dispensasi biaya provisi kepada bank. Namun, alasannya yaitu jumlahnya tidak terlalu besar, biaya ini porsinya kecil dalam komponen biaya KPR


4. Biaya Asuransi Kebakaran 


Bank wajib melindungi nilai jaminan rumah dari risiko kebakaran. Untuk itu, jaminan perlu diproteksi dengan asuransi kebakaran hingga masa kredit selesai.


Debitur harus membayar premi asuransi kebakaran. Namun, jikalau terjadi kebakaran, ganti rugi akan dibayarkan oleh asuransi kepada bank. Di dalam polis asuransi disebutkan posisi bank sebagai pihak yang akan mendapatkan ganti rugi.


Premi asuransi kebakaran termasuk yang sulit untuk ditawar. Umumnya, premi ini sudah tetap dari perusahaan asuransi.


Selain itu, jikalau anda ingin melaksanakan negosiasi, prosesnya agak ribet karena tidak bisa berafiliasi eksklusif dengan perusahaan asuransi tetapi harus melalui bank. Prosesnya menjadi lebih panjang dan lebih lama.


Kabar baiknya. Premi asuransi kebakaran tidaklah mahal. Rumah aku yang nilai kreditnya sekitar  1 miliar rupiah, premi asuransi kebakaran hanya sekitar 2.3juta rupiah.


Baca Juga: Tips Mengelola Keuangan Keluarga Saat Lebaran


5. Biaya Asuransi Jiwa 


Asuransi jiwa diharapkan untuk memproteksi baik bank maupun keluarga kreditur. Jika kreditur meninggal dunia, asuransi akan melunasi sisa pinjaman.


Premi asuransi jiwa dibayar oleh kreditur.


Premi asuransi jiwa tidak murah dan nilainya sangat tergantung umur dan kondisi kesehatan kreditur. Makin bau tanah umur anda, makin mahal premi asuransi jiwa. Dengan kredit  rp 1 miliar, aku harus membayar premi sebesar  rp 14 juta untuk derma asuransi jiwa selama masa kredit.


Namun, ketentuan kreditur wajib mempunyai asuransi jiwa bukanlah sesuatu yang seragam. Beberapa bank mewajibkan, tetapi ada bank yang tidak mewajibakan kreditur mempunyai asuransi jiwa.


Kenapa ada bank yang tidak mewajibkan? Ada beberapa alasan.


Pertama, jaminan bisa dijual ketika kreditur meninggal.


Kedua, keluarga kreditur bisa meneruskan kredit tersebut.


Ketiga, kredit bisa diambil alih oleh kreditur lain yang ingin melanjutkan kredit rumah tersebut.


Jika, anda merasa biaya premi asuransi jiwa besar, bisa meminta diskon ke pihak asuransi melalui bank. Tetapi, diskon premi asuransi jiwa biasanya tidak mudah.


Seperti asuransi kebakaran, anda berafiliasi secara tidak eksklusif dengan perusahaan asuransi jiwa, sehingga prosesnya butuh waktu dan agak berbelit-belit. Atau, anda bisa mencari bank yang tidak mewajibkan asuransi jiwa.


 sering jadi momok ketika mengambil rumah atau apartemen secara kredit √ Biaya KPR Bisa di Nego


Baca juga: Pilihan KPR BCA Syariah


Inilah soal biaya KPR. Selain mempersiapkan dana, anda perlu pula bernegosiasi dengan bank untuk mendapatkan biaya KPR yang lebih rendah. Selamat mencoba dan agar berguna.


Simak update terbaru Suku Bunga Paling Murah KPR dan Bagaimana Mengelola Keuangan supaya cicilan KPR lancar. Baca juga Strategi Mendapatkan Cicilan KPR Murah dan Apakah Cicilan DP Rumah KPR Menguntungkan ?


GRATIS E-Book Strategi Investasi



Sumber https://duwitmu.com