Random post

Tuesday, November 7, 2017

√ Prinsip Dasar Dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor)

Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor √ Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor)Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor – Kata “Semikonduktor” sangat identik dengan peralatan Elektronika yang kita pakai ketika ini. Hampir setiap peralatan Eletronika canggih menyerupai Handphone, Komputer, Televisi, Kamera bahkan Lampu penerang LED juga merupakan hasil dari Teknologi Semikonduktor. Komponen-komponen penting yang membentuk sebuah Peralatan Elektronika menyerupai Transistor, Dioda dan Integrated Circuit (IC) yaitu komponen elektronik aktif yang terbuat materi semikonduktor. Oleh alasannya yaitu itu, materi Semikonduktor mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perkembangan Teknologi Elektronika.


Bahan Semikonduktor (Semiconductor) yaitu materi penghantar listrik yang tidak sebaik Konduktor (conductor) akan tetapi tidak pula seburuk Insulator (Isolator) yang sama sekali tidak menghantarkan arus listrik. Pada dasarnya, kemampuan menghantar listrik Semikonduktor berada diantara Konduktor dan Insulator. Akan tetapi, Semikonduktor berbeda dengan Resistor, alasannya yaitu Semikonduktor sanggup dapat menghantarkan listrik atau berfungsi sebagai Konduktor jikalau diberikan arus listrik tertentu, suhu tertentu dan juga tata cara atau persyaratan tertentu.


Proses Doping pada Semikonduktor


Sebenarnya banyak bahan-bahan dasar yang sanggup digolongkan sebagai materi Semikonduktor, tetapi yang paling sering dipakai untuk materi dasar komponen elektronik hanya beberapa jenis saja, bahan-bahan Semikonduktor tersebut diantaranya yaitu Silicon, Selenium, Germanium dan Metal Oxides. Untuk memproses bahan-bahan Semikonduktor tersebut menjadi komponen elektronika, perlu dilakukan proses “Doping” yaitu proses untuk menambahkan ketidakmurnian (Impurity) pada Semikonduktor yang murni (semikonduktor Intrinsik) sehingga sanggup merubah sifat atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa materi yang dipakai untuk menambahkan ketidakmurnian semikonduktor antara lain yaitu Arsenic, Indium dan Antimony. Bahan-bahan tersebut sering disebut dengan “Dopant”, sedangkan Semikonduktor yang telah melalui proses “Doping” disebut dengan Semikonduktor Ekstrinsik.


Tipe atau Jenis Semikonduktor


Semikonduktor yang telah dilalui proses Doping yaitu Semikonduktor yang Impurity (ketidakmurnian) atau Semikonduktor Ekstrinsik yang siap menjadi Komponen Elektronika sanggup dibedakan menjadi 2 Jenis yaitu :


1. N-type Semikonduktor


Dikatakan N-type alasannya yaitu Semikonduktor jenis ini pembawa muatannya (Charge Carrier) yaitu terdiri dari Elektron. Elektron yaitu bermuatan Negatif sehingga disebut dengan Tipe Negatif atau N-type.

Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Arsenic atau Antimony akan menyebabkan Semikonduktor tersebut sebagai N-type Semikonduktor.

Terdapat 2 (dua) pembawa muatan atau charge Carrier dalam N-type Semikonduktor yakni Elektron sebagai Majority Carrier dan Hole sebagai Minority Carrier.


2. P-Type Semikonduktor


Dikatakan P-type alasannya yaitu Semikonduktor jenis ini kekurangan Elektron atau disebut dengan “Hole”. Ketika pembawa muatannya yaitu Hole maka Semikonduktor tersebut merupakan Semikonduktor bermuatan Positif.

Pada Semikonduktor yang berbahan Silicon (Si), Proses Doping dengan menambahkan Indium akan menyebabkan Semikondukter tersebut sebagai P-type Semikonduktor.

2 (dua) pembawa muatan yang terdapat dalam P-type Semikonduktor yaitu Hole sebagai Majority Carrier dan Elektron sebagai Minority Carrier).


Komponen-komponen Elektronika Aktif yang materi dasarnya terbuat dari Semikonduktor diantaranya yaitu :



  • Integrated Circuit

  • Transistor

  • Dioda


Komponen-komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor merupakan komponen Elektronika yang sangat sensitif dengan ESD (Electro Static Discharge). Oleh alasannya yaitu itu, perlu penanganan khusus dalam produksi terhadap Komponen-komponen tersebut.



Sumber https://teknikelektronika.com/