Burung Kucica Hutan (Copsychus malabaricus) yaitu salah satu jenis burung kicauan yang paling terkenal dan juga disebut dengan burung murai batu. Jenis burung ini sangat terkenal di kalangan para pecinta burung kicauan alasannya yaitu kelihaianya dalam mengeluarkan bunyi kicauan.
Kicauan dari kucica hutan atau murai kerikil ini juga sangat terkenal merdu dan juga terdengar bervariasi. Dengan demikian, jenis burung ini telah menjadi idola bagi para penggemar burung kicauan yang ada dimana saja.
Sebab dalam hal bunyi kicauannya yang merdu ini juga, burung kucica yang disebut juga dengan murai kerikil menjadi salah satu burung yang paling banyak dipelihara.
Tak hanya itu saja, bahkan sudah sering digelar perlombaan atau kontes yang mengikutkan burung yang disebut juga sebagai kucica hutan ini.
Ciri Khas Burung Kucica Hutan
Jenis burung cacing ini berukuran agak besar, yaitu mempunyai panjang kurang lebih 27 cm. Sedangkan untuk ciri khas yang lainnya yaitu burung ini berekor panjang, putih, hitam, dan juga merah karat.
Pada potongan kepala, leher, dan juga pada potongan punggung berwarna hitam dengan ciri khas yaitu terlihat kilauan yang berwarna biru.
Selain itu pada potongan sayap dan juga pada potongan bulu ekor tengah hitam buram, tungging dan bulu ekor luar putih. Lalu untu potongan perut berwrna merah karat jingga.
Sedangkan untuk potongan iris berwarna coklat renta paruh hitam dan potongan kakinya berwarna coklat abu-abu.
Burung dari famili Muscicapidae (burung cacing) ini juga mempunyai bulu hitam di kepala, leher, potongan atas tubuh, dan ekor.
Kemudian untuk potongan kepala terdapat semburat warna biru. Ekornya panjang dan akan ditegakkan ketika jenis burung ini sedang terkejut atau sedang berkicau.
Daerah Persebaran Burung Kucica Hutan
Burung kucica hutan (Copsychus malabaricus) kalau dalam bahasa Inggris kerap dinamai dengan White-rumped Shama. Untuk kawasan persebarannya ini dikenal tidak mengecewakan luas.
Diantaranya mencakup Bangladesh, Bhutan, Nepal, Srilanka, Brunei Darussalam, China, India, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand, serta Vietnam.
Sedangkan apabila di Indonesia sendiri, burung kucica ini sanggup dijumpai di pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan juga sanggup dijumpai di pulau-pulau kecil di sekitarnya.
Apabila di pulau Sumatera dan sekitarnya, kucica hutan ini pernah menjadi burung yang gampang ditemui di dataran rendah sampai mencapai ketinggian 1.500 m.
Lalu, apabila di pulau Jawa, jenis burung dengan kicauan merdu ini sudah menjadi langka di hutan dataran rendah akhir penangkapan yang tidak terkendali.
Misalnya saja ibarat yang masih terjadi di Sumatera ketika ini. Akan tetapi persebarannya belum ada catatan dari Bali.
Untuk bentuk ekor hitam terdapat di P.Kangean, P.Panaitan, dan juga ada di beberapa pulau lepas pantai barat Sumatera.
Tempat Hidup dan Kebiasaan Burung Kucica Hutan
Burung kucica ini yaitu jenis burung yang mempunyai sifat pemalu. Sebab, jenis burung ini kerap terlihat berdiam di keribuan semak hutan yang cukup lebat.
Kemudian jenis burung kucica ini juga akan mengeluarkan bunyi kicauan atau bernyanyi secara garang pada pagi dan petang hari dari tenggeran rendah.
Dan ketika burung ini berkicau, maka akan berperilaku dengan sayap menjuntai dan ekor yang tegak.
Kemudian burung kucica hutan juga akan berlompatan dari tanah atau terbang pendek-pendek dengan cara lewat tumbuhan bawah, menyentakkan ekornya yang panjang pada ketika burung tersebut akan mendarat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com