Random post

Friday, January 18, 2019

√ Baca Ini Sebelum Menelan Gula


Gula mungkin telah menjadi penggalan yang tak terlewatkan dalam hidup kita, semenjak umur 8 bulan anak mana yang tak kenal gula?


Yahh.. Gula telah menjadi kesukaan bawah umur semenjak usia dini, ini sangat beralasan dan sanggup dijelaskan secara ilmiah.


Kalau biasanya ibu-ibu sering melarang anaknya makan gula, maka ini ialah suatu kesalahan yang perlu di bahas lebih dalam.


Namun kalau ibu-ibu melarang anaknya makan permen, ini mungkin sanggup dikatakan benar sebab proses pabrik dan pengawetan dari permen itu sendiri tak baik bagi anak kecil *terutama permen dr china! Rasis oy! Rasis!*


Ohh… ya bicara wacana gula, saya akan coba membahas dari gula yang tidak anggun hingga yang manis.





Amilum. Ada dari kalian yang mengenal kata Amilum? Yap! Amilum itu terdapat pada nasi, ketela pohon, dan umbi-umbian, sederhananya amilum itu ada pada tepung-tepung yang tidak mempunyai kadar kemanisan tinggi.


Jadi secara ilmu kimia, amilum ini termasuk ke dalam gula, gula dengan struktur molekul besar atau polisakarida. Fenomena yang paling gampang untuk menandakan bahwasannya nasi itu mengandung amilum, dan amilum itu merupakan gula ialah dengan ketika kita mengunyah nasi lama-kelamaan akan ada rasa anggun pada nasi.


Tentu saja bukan nasi goreng, tapi nasi putih!


Peristiwa yang terjadi pada ketika pengunyahan nasi putih ialah pemecahan molekul amilum menjadi gula dengan struktur yang lebih sederhana oleh enzim amilase yang terdapat pada air liur, ketika pemecahan gula menjadi lebih sederhana ini berlasung secara terus menerus maka yang gula sederhana yang dihasilkan akan memperlihatkan rasa manis.


Rasa anggun diperloleh sebab kecenderungan pada gula, dimana gula yang berstruktur sederhana mempunyai rasa anggun yang lebih tinggi daripada gula berstruktur kompleks/ besar. 





Glukosa, Fruktosa. Bagaimana dengan dua nama ini? apakah tidak abnormal bagi kalian? Glukosa ialah istilah yang mungkin sering kalian dengar, glukosa ini biasanya dicantumkan dalam kemasan kuliner instan sebagai kadar glukosa.


Salah satu glukosa yang umum dijumpai ialah gula tebu, atau gula pasir. Ya, niscaya kalian tidak abnormal dan tidak akan menyangkal tingkat kemanisan dari glukosa ini.


Selain pada gula pasir, glukosa ini sanggup ditemukan pada buah-buahan, sedangkan pada madu kalian akan menemukan Fruktosa. Fruktosa juga termasuk gula sederhana, yang merupakan gula paling manis. Bisa kalian buktikan dengan menjilat madu, sangat anggun bukan?





Oke. Itu ialah jenis gula yang sering kita konsumsi. Lalu mengapa bawah umur cenderung menyukai gula berstruktur sederhana menyerupai glukosa dan fruktosa?


Pertama ialah sebab sifat anggun dari kedua gula tersebut. Memang yang anggun jauh lebih disukai, cewek anggun aja banyak yang nyari, ya kan? *Ehh…salahfokus*.


Ada yang disebut dengan candu rasa, itu ialah ketika kau menikmati kadar anggun yang sedikit secara terus menerus maka kau perlu menaikkan kadar manisnya semoga sanggup sensasi kenikmatan yang lebih.


Contohnya ialah pada ketika kau minum teh yang sangat manis(banyak glukosa), kemudian kau makan roti(lebih banyak amilum), maka roti akan terasa cuek dan tidak manis. Contoh lainnya ialah menyerupai ketika kau makan kuliner pedas, maka selanjutnya kau perlu kuliner yang lebih pedas untuk sanggup sensasi kenikmatan yang sama. Itulah yang terjadi pada anak-anak. 





Kedua, alasan lainnya kenapa bawah umur suka gula sederhana ialah sebab kebutuhan.


Kebutuhan bawah umur ialah energi untuk aktivitasnya ketika itu juga, sebab masa kecil itu bawah umur harus mempelajari banyak hal, berjalan, berlari, memanjat, memanjat lagi, memanjat sambil berlari *Ehh… cuma saya yah yang begitu?*,


Kesemua aktifitas di atas memerlukan energi yang instant harus tersedia ketika itu juga.


Glukosa, Fruktosa dan gula-gula sederhana lainnya sanggup diolah secara eksklusif oleh tubuh manusia. Artinya glukosa dan fruktosa akan lebih cepat menghasilkan energi dibandingkan amilum pada nasi.


Jadi terlalu membatasi konsumsi gula sederhana ini pada anak tidaklah bijak. 





Jadi apakah kemudian Nasi dalah hal ini amilum itu tidak penting?


Tentu saja tidak demikian, amilum tetap saja penting. Pada tubuh insan terdapat dua kebutuhan energi, kebutuhan ketika ini juga dan kebutuhan di masa depan *behh… udah kayak kuliah administrasi keuangan aja dahh*.


Kebutuhan energi ketika ini akan dipasok dari gula-gula sederhana menyerupai yang sudah kita bahas, sedangkan kebutuhan masa depan, menyerupai untuk pertumbuhan tubuh dan cadangan energi kita lebih banyak dipasok oleh Nasi, Ketela pohon dan sumber-sumber Amilum lainnya.


Jadi amilum pada nasi itu tidak kalah pentingnya juga untuk anak. 





Kesimpulannya ialah kedua asupan gula tersebut sama pentingnya untuk anak kecil. Berlebihan pada asupan gula tidak baik bagi anak. Kemudian yang paling penting ialah penulis lagi nyari yang manis-manis nihh.. ;D


Sekian.. Salam Mystupidtheory!


Artikel Kimia ini termasuk dalam proyek Cara Belajar Kimia Online





Sumber https://mystupidtheory.com