Random post

Saturday, January 12, 2019

√ Pengertian Senyawa Ionik Dan Kovalen

Salah satu bahan kimia dasar yang sangat penting untuk para pelajar adalah mengenai penjabaran senyawa kimia. Semua senyawa kimia yang kita gunakan sehari-hari bersama-sama telah dikelompokkan oleh ilmuwan menurut sifat unsur penyusunnya. Berdasarkan ikatan yang dibuat oleh unsur penyusunnya, senyawa dibedakan menjadi dua, senyawa ionik dan kovalen. Penjelasan wacana keduanya bisa kalian simak di bawah ini:


Senyawa Ionik dan Kovalen


Secara umum, perbedaan senyawa ionik dan kovalen dijelaskan oleh tabel di bawah ini:



Pengertian Senyawa ionik


Garam dapur (NaCl) merupakan pola paling sederhana dari suatu senyawa ionik. Maka NaCl mempunyai semua sikap sebagai senyawa ionik.


Perilaku ini dipengaruhi oleh jenis ikatan yang terjadi pada senyawa NaCl (garam dapur), yaitu ikatan ionik.


Baca Juga: Contoh Senyawa Ion dalam Kehidupan


Pengertian Senyawa kovalen


Karbon dioksida (CO2) merupakan senyawa kovalen  yang sudah sangat kita kenali dalam kehidupan sehari-hari.


Perilaku dan sifat karbon dioksida di alam sangat bersesuaian dengan ciri sikap dari senyawa kovalen.


Perilaku ini dipengaruhi oleh ikatan kovalen yang terdapat pada senyawa CO2.


Ikatan Ionik dan Kovalen


Ikatan kimia merupakan konsep yang dipakai untuk menjelaskan bagaimana suatu unsur berinteraksi dengan unsur lainnya untuk membentuk senyawa dengan sifat yang spesifik dan unik.


Ikatan kimia melibatkan interaksi antara elektron valensi dari suatu unsur. Elektron valensi adalah elektron pada lapisan terluar dalam suatu atom.


Pengertian Ikatan Ionik


Ketika dua atom bertukar elektron, satu atom kehilangan  (1/lebih) elektron valensinya dan atom lainnya mendapatkan (1/lebih) elektron, maka kedua atom itu membentuk suatu ikatan Ionik.


Ikatan semacam ini sering kali terjadi antara unsur logam dan unsur nonlogam. Dimana jikalau kita merujuk pada materi sebelumnya tentang sifat keelektronegatifitasan, diketahui bahwa unsur logam mempunyai energi ionisasi yang rendah sedangkan non logam mempunyai afinitas elektron yang tinggi.


Sehingga unsur logam cenderung akan melepaskan elektronnya sedangkan non logam akan menerima/menarik elektron. Gabungan keduanya ini akan membentuk senyawa ionik.


Pengertian Ikatan Kovalen


Ketika dua atom mengembangkan (1/lebih) elektron untuk dipakai secara bersamaan maka akan membentuk ikatan kovalen.


Ikatan ini sering kali terjadi pada unsur non logam dengan unsur non logam, memungkinkan terjadi antara unsur logam dan non logam jikalau unsur logamnya mempunyai energi ionisasi yang cukup tinggi.


Cara mentukan jenis ikatan senyawa


Setelah mengetahui jenis senyawa, maka selanjutnya adalah kita harus tahu bagaimana menentukan jenis ikatan kimia pada suatu senyawa.


Cara yang paling sederhana adalah dengan mengamati sifat fisis senyawa tersebut. Namun cara ini sering kali kurang akurat. Beberapa senyawa sanggup mempunyai sifat ionik dan  sifat kovalen.


Contohnya; Senyawa hidrogen klorida(HCl), mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah, hal ini membawa pada kesimpulan bahwa HCl merupakan ikatan kovalen. Tetapi HCl bersifat sangat larut dalam air dan sanggup menghantarkan listrik dalam bentuk larutannya, kedua sifat ini merupakan sifat ikatan ionik. Kaprikornus HCl termasuk senyawa berikatan apa? Ionik atau kovalen?


Satu-satunya cara menjawabnya adalah dengan mengamati sifat periodik dari unsur.


Pengertian Elektronegatifitas


Elektronegatifitas (EN)  merupakan kemampuan suatu atom untuk menarik satu elektron dalam suatu ikatan kimia.


Elektronegatifitas merupakan suatu sifat periodik menyerupai halnya ukuran jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron.  Di bawah ini merupakan data elektronegatifitas unsur:


Tren dari elektronegatifitas berkebalikan dengan musim ukuran atom.


Dengan memakai data elektronegatifitas unsur, kita sanggup memilih jenis ikatan yang terjadi dalam suatu senyawa, caranya adalah dengan menghitung ∆EN, yaitu perbedaan elektronegatifitas unsur.


∆EN yang besar menawarkan bahwa senyawa mempunyai ikatan ionik, sedangkan ∆EN kecil menawarkan bahwa senyawa berikatan kovalen.


Berikut ini range perbedaan elektronegatifitas unsur serta jenis ikatan yang mungkin terjadi:



Berdasarkan data ini, maka ikatan HCl sanggup kita ketahui berdasarkan ∆EN,

∆EN= Eklorida – E hidrogen

∆EN= 3,14-2,20 =  0,96 


Karena 0,96 adalah lebih kecil dari 1,7 maka ikatan yang dibuat HCl adalah ikatan kovalen polar.




Reff:: 


Ryerson, High School Chemistry 11, Mc Graw-Hill



Sumber https://mystupidtheory.com