Random post

Tuesday, January 22, 2019

√ A Piece Of Adventure Kertas Nusantara


Apa kalian masih sering memakai kertas untuk menulis sebuah catatan? Atau kalau kau mahasiswa, otomatis kau punya kertas untuk diktat kuliah dan beberapa makalah.


Sejarah kertas diawali dengan inovasi kertas oleh Tsai Lun, berasal dari dataran China.

Kini walaupun sering disebut-sebut sebagai periode digital, tetapi kertas tetap mempunyai peranan penting dan sangat dibutuhkan. Terutama untuk alasan pengarsipan dan media. 





Tiga hari yang kemudian saya berkesempatan berwisata “ilegal” di sebuah pabrik kertas berskala nasional Kertas Nusantara.


Walaupun sering disebut sebagai pabrik kertas, tetapi nyatanya pabrik ini hanya mengolah kayu menjadi kertas mentah atau pulp, bukan kertas tipis yang kalian pakai.


Pabrik ini milik Prabowo seorang duda yang mencalonkan diri menjadi presiden Indonesia(ahh.. masa nggak tau sihh?).


Pasalnya pabrik ini sedang kolaps, tidak berproduksi normal selama lebih dari setahun, dan belum membayar honor banyak karyawannya, tapi saya enggak mau bahas itu alasannya perjalananku ini hanyalah untuk wisata! Kenapa wisata ini kusebut ilegal?


Karena memang asal muasalnya, saya cuma mau jemput kakakku yang bekerja sebagai guru di sd milik yayasan perusahaan tersebut. Karena memang sekeluarga sedang libur, ya sekalian aja berjalan-jalan bersama.


Dengan adanya kenalan kakakku yang kerja di pabrik kami diajak masuk dan melihat-lihat pabrik, jadilah kami masuk pabrik. 





Karena eksklusif dipandu oleh orang pabrik maka saya bertanya banyak hal, memang dasarku juga di science sehingga dengan gampang saya sanggup paham proses demi proses pengolahan kertas itu, walaupun saya kurang paham untuk asal energi listriknya.


Ini bukan pertama kalinya saya diberi klarifikasi proses pembuatan kertas, namun ini pertama kalinya saya diajak eksklusif mengelilingi pabriknya.


Menarik sekali melihat pabrik ini dengan lebih jelas, betapa ini merupakan sistem yang besar, mega industri kalau boleh saya bilang. Prosesnya dari penanaman pohon sampai memproduksi pulp, kemudian di ekspor, kesemuanya di lakukan di pabrik ini.













Ini rumah Ulin, sederhana namun fasilitasnya mewah


Kawasan pabrik ini sendiri sangat luas di dalamnya termasuk kompleks perumahan untuk para pekerja pabrik, sekolah untuk belum dewasa dari sd, smp, dan sma belum lagi danau-danau dan hutan liar.


Namun disayangkan sudah banyak rumah yang kosong, pasalnya semenjak pabrik tidak beroperasi secara normal, berbagai pekerja yang pindah, mudik ataupun telah mendapat kerjaan baru.


Beberapa rumah bahkan sudah dihinggapi tumbuhan-tumbuhan merambat yang merusak kayunya.





Menurut pekerja yang memandu aku, jikalau pabrik ini beroperasi selama 3 bulan saja, itu sudah sanggup menghidupi seluruh pekerja di pabrik selama satu tahun dan masih mendapat keuntungan, ini bukan pendapat dari satpam, tapi dari  salah seorang tenaga mahir pabrik!


Bayangkan!


Meski begitu, jikalau telah satu tahun ini tidak beroperasi maka darimana beliau sanggup menghidupi semua pekerjanya? 





Pasalnya biaya modal untuk pabrik ini beroperasi saja sudah milyaran bahkan mencapai puluhan milyar, itu untuk pengadaan materi bakar dan materi baku saja, belum termasuk transportasi. Gila!


Jika setahun tidak melaksanakan produksi, kemudian kemana larinya biaya modal produksi milyaran itu? Hilang? Kemana ilangnya? Entahlah… Bukan duitku juga sihh.. 😀





Oh ya, Kawasan industri ini telah tersistem sangat rapi, listrik keseluruhan di pasok dari pabrik. Sehingga dikala pabrik sedang mati menyerupai ini, tidak ada pasokan listrik sama sekali. Hanya sanggup mengandalkan diesel listrik saja kalau punya.


Bayangkan rumah-rumah pabrik yang mempunyai peralatan hidup berstandard luar negeri ini tidak mempunyai listrik!


Mungkin cuma di daerah ini kau bakalan melihat kompor listrik yang nganggur, pembakar roti kosong, microwave wafat, pemanas air RIP, freezer dead, Kulkas, teve, dan beberapa set AC matot alias mati total alasannya tidak adanya pasokan listrik! Kaprikornus selama semalam saya di daerah itu, tidak ada nyala listrik sedikitpun.


Hikmahnya yaitu saya sanggup bebas dari elektronik yang mungkin sudah berlebihan saya gunakan setiap harinya. 











Kalau ini bahannya Triplek, tapi hampir semuanya impor dari Kanada, kecuali atapnya Sirap Khas kalimantan.




Oke, sekian aja menulisnya, catatan ini boleh di baca untuk dipelajari, mungkin saja pas UTS keluar. Wassalam!


Salam Mystupidtheory!



Sumber https://mystupidtheory.com