Random post

Friday, April 5, 2019

√ 3 Pola Sinopsis Novel Dalam Bahasa Indonesia

Menuut laman kbbi.kemendikbud.go.id, sinopsis diartikan sebagai ringkasan suatu karangan yang biasanya diterbitkan gotong royong dengan karangan yang disinopsiskan tersebut. Sinopsis sanggup kita temukan di aneka macam karangan, termasuk novel. Di artikel kali ini, akan ditampilkan beberapa pola sinopsis dari aneka macam novel yang ada. Adapun beberapa pola sinopsis tersebut yakni sebagai berikut ini!


Contoh 1:


Sepanjang hidupnya, Winston berusaha menjadi warga negara yang baik dengan mematuhi setiap hukum Partai meski jauh di dalam hati dan pikirannya bersemayam antipati terhada kediktaktoran yang ada di negaranya. Walaupun begitu, Winston tidak berani melaksanakan perlawanan secara terbuka.


Tidak mengherankan, alasannya Polisi Pikiran, teleskrim, dan mikrofon tersembunyi menciptakan privasi hanya serupa fantasi. Bahkan, sejarah ditulis ulang sesuai kehendak Partai. Negara berkuasa mutlak atas rakyatnya. Yang berbeda atau bertentangan akan segera diuapkan.


1984 merupakan satire tajam, menyajikan citra ihwal luluhnya kehidupan masyarkat totalitarian masa depan yang di dalamnya setiap gerak warga dipelajari, setiap kata yang terucap disadap, dan setiap aliran dikendalikan. Hingga kini, 1984 merupakan karya penting Orwell yang mengantarkannya ke puncak kemasyhuran.


(Dinukil dari novel karya Geroge Orwel, 1984 yang diterjemahkan oleh Landung Simatupang)


Contoh 2:


Novel ini bercerita ihwal Soedarsono, seorang anak dari keluarga buruh tani yang oleh orang bau tanah dan sanak saudaranya dibutuhkan sanggup menjadi “sang pemula” untuk membangun dinasti keluarga priyayi kecil. Berkat dorongan Asisten Wedana Ndoro Seten, ia sanggup sekolah dan lalu menjadi guru desa.


Dari sinilah ia memasuki dunia elit birokrasi sebagai priyayi pangreh praja. Ketiga anaknya melewati zaman Belanda dan zaman Jepang tumbuh sebagai opsir PETA dan istri tangan kanan wedana. Cita-cita keluarganya berhasil. Benarkah? Lalu apakah sebetulnya “priyayi” itu? Status kelas? Pandangan dunia kelas menengah elit birokrasi? Sekadar gaya hidup? Atau kesemuanya?


(Sinopsis novel “Para Priyayi” karya Umar Kayam yang dinukil dari laman https://www.goodreads.com/book/show/984819.Para_Priyayi)


Contoh 3:


Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjakkan tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya yakni berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan tentu mandi berkecipak di air biru Danau Maninjau.


Tiba-tiba saja beliau harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di Jawa Timur. Ibunya ingin beliau menjadi Buya Hamka walau Alif ingin jadi Habibie. Dengan setengah hati beliau mengikuti perintah ibunya: berguru di pondok.


Di kelas hari pertamanya di Pondok Madani (PM), Alif terkesima dengan “mantera” sakti Man Jadda Wa Jadda. Siapa yang sungguh-sungguh niscaya sukses.


Dia terheran-heran menedengar komentator sepakbola berbahasa Arab, anak mengigau dalam bahasa Inggris, merinding mendengar ribuan oarng menyanyikan syair Abu Nawas dan terkesan melihat pondoknya setiap pagi menyerupai melayang di udara.


………………………………………………………………………………………………………………………………..


(Sinopsis Novel “Negeri 5 Menara” Karya Ahmad Fuadi yang dikutip dari laman https://www.goodreads.com/book/show/6688121-negeri-5-menara)


Demikianlah beberapa pola sinopsis novel dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola karangan, pembaca sanggup membuka artikel contoh karangan bebas ihwal cita-cita, contoh karangan bebas ihwal lingkungan sekolah, contoh karangan bebas ihwal kehidupan, contoh biografi pahlawan, contoh biografi orang sukses, contoh biografi singkat, dan contoh autobiografi singkat ihwal diri sendiri. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian, baik itu mengenai sinopsis maupun bahasa Indonesia. Sekian dan terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com