Random post

Saturday, March 11, 2017

√ 5 Rukun Islam Serta Penjelasannya

Sebagai seorang muslim tentunya kita tidak luput dengan yang namanya rukun islam. rukun islam ini menjadi syarat wajib bagi seorang muslim untuk dijalankan. Ibaratnya rukun islam yaitu kulit dari syariat yang harus dijalankan oleh seorang muslim.

Rukun islam menjadi pilar utama bagi seorang muslim alasannya didalamnya terdapat intisari dari ibadah mereka. Pokok ibadah yang harus dijalankan terdapat pada rukun islam yang berjumlah 5. berikut akan kita ulas satu persatu isi dari rukun islam tersebut.

di kutib dari kitab arbain nawawi bahwa rasulullah bersabda :

فَقَالَ رَسُولُ اللهِ: الإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً رَسُولُ اللهِ، وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ، وَتَحُجَّ البَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً

Artinya :
Islam yaitu bersaksi bahwa tiada yang kuasa selain Allah dan bersaksi bahwa Muhammad yaitu utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan, dan haji ke baitullah bagi yang mampu.

Dengan melihat kutipan hadis tersebut sanggup diketahui bahwa pembagian rukun islam sanggup diringkas menjadi syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Nah, sesudah memahami pembagian tersebut berikut akan kita ulas satu persatu.

ilustrasi gambar oleh ruangmuslimah.co

#1. Syahadat
Syahadat yaitu kesaksian seseorang supaya dia sanggup dikatakan sebagai seorang muslim. Sehingga kalau ada orang yang akan masuk agama islam maka dia harus mengucapkan syahadat tersebut. Pengucapa syahadat tidak hanya diucapkan saja tetapi juga diyakini dalam hati serta bisa memantapkan hati untuk tulus menjalankan syariat sekaligus menghindari yang dilarang.

Syahadat menjadi syarat penting bagi orang islam alasannya kandungan makna syahadat yang sangat dalam. Berikut yaitu lafadz syahadat:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Artinya: 
Aku bersaksi bahwa tidak ada yang kuasa selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad yaitu utusan Allah.

Kalimat syahadat tersebut mengandung 2 makna sehingga 2 kalinat syahadat sering disebut syahadatain. Kedua syahadat tersebut tidak bisa dilepas. Artinya kita tidak bisa hanya percaya kalau tiada yang kuasa selain Allah tetapi juga harus percaya dan meyakini bahwa Muhammad yaitu utusan Allah. Atau sebaliknya. Sehingga dalam pengucapannya pun harus menjadi 1.

Kalimat pertama dalam syahadat  mengandung makna yang dalam. Makna syahadat tidak hanya percaya bahwa tiada yang kuasa selain Allah tetapi makna terdalamnya yaitu tidak yang kuasa yang patut disembah kecuali Allah. Kalimat "disembah" tersebut mengandung makna bahwa kewajiban kita beribadah hanya alasannya Allah dan tidak ada yang kuasa yang lain. 


Syahadat yang kedua yaitu meyakini bahwa Muhammad yaitu utusan Allah. Nabi Muhammad yaitu nabi sekaligus rasul yang terakhir. Dengan beliaulah Islam menjadi tepat sehingga harus diyakini bahwa islam yang tepat dibawa oleh Muhammad baik anutan secara lisan, goresan pena , atau perbuatan dia menjadi pola bagi seluruh muslim didunia. 


#2. Shalat

Shalat yaitu tiyangnya agama. Shalat menjadi salah satu bukti bahwa muslim yang beriman. Seseorang yang meyakini Allah dan rasulNya akan dengan sepenuh hati mengerjakan shalat, alasannya shalat yaitu salah satu bentuk komunikasi makhluk dengan Allah. cara ini sudah dilakukan oleh nabi Muhammad dan nabi serta rasul sebelum beliau.

Shalat merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh seorang muslim sebagai bentuk konsekuensi sesudah mengucapkan kalimat syahadat. Bahkan didalam bacaan shalatpun terdapat rukun shalat pada tahiyat untuk melafalkan kalimat syahadat. Aktivitas shlat yang wajib dikerjakan ialah sebanyak 5 waktu dalam sehari dan seorang muslim dpat menambahkan shalat sunah lainnya. 


Pentingnya kewajiban shalat ini sebetulnya sudah terkandung didalam posisinya pada rukun islam. kaitannya, kalau suatu perkara sudah menjadi rukun maka supaya suatu tujuannya sah maka seluruh rukunnya harus dijalannkan. Sama menyerupai shalat, supaya islam seseorang sah maka haruslah menjalannkan shalat.

Shalat menjadi bekal utama seorang muslim. Bahkan ada ungkapan menyampaikan bahwa "dengan menata shalat maka engkau sama halnya menata hidupmu". selai itu, shalat yaitu ibadah yang pertama kali dihisab nanti di hari kiamat. Hal ini sudah tercatat dalam hadist yang berbunyi :

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمْ الصَّلَاةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلَائِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِي صَلَاةِ عَبْدِي أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِي فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ

yang artinya :
Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab dari amal perbuatan insan pada hari simpulan zaman yaitu sholatnya. Robb kita ‘Azza wa Jalla berfirman kepada para malaikat-Nya -sedangkan Dia lebih mengetahui-, “Perhatikan sholat hamba-Ku, sempurnakah atau justru kurang?

#3. Zakat
Zakat yaitu salah satu bentuk pencucian diri dengan mengeluarkan sebagian dari harta yang kita miliki pada waktu-waktu tertentu. Zakat menjadi wajib alasannya tidak selamanya nafs (jiwa) kita bersih. Zakat terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah yang dilakukan dikala kahir bulan ramadhan dan zakat mal yang ditunaikan dikala harta kita sudah mencapai dosis zakat mal.

Hikmah dari adanya zakat yaitu tidak ada kesenjangan sosial antara yang ma,pu dan yang tidak mampu, dengan zakat relasi sosial masyarakat lebih harmonis. Namun secara hakikat, zakat yang dikeluarkan dari sebagian harta kita yaitu memang sebagian tersebut yaitu harta milik orang lain sehingga hraus dikeluarkan. Bahayanya apabila kita tidak menunaikan zakat, sama halnya dengan kita yang manish menahan harta milik orang lain. Selain itu, harta yang dikeluarkan sebetulnya tidak banyak kaeran hanya 2,5% saja sehingga sebaiknya kita tidak menahan harta kita untuk berzakat.

#4. Puasa
Puasa yaitu ibadah yang dikerjakan dengan menahan lapar dan juga dahaga mulai terbitnya fajar sampai tenggelamya bulan matahari dikala bulan ramadhan. Hakikatnya, puasa tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja tetapi juga menahan hawa nafsu  yang daast mengurangi pahala serta keutamaan berpuasa. Beberapa perkara yang sanggup mengurangi pahala puasa yaitu membicarakan malu orang lain, fitnah, berbohong, dll.

Sebenarnya dengan berpuasa dibulan ramadhan terdapat beberapa pesan yang tersirat bagi diri kita. Hikmah yang pertama yaitu mengurangi nafsu kita akan makan dan minum secara berlebih. Mengurangi jumlah jenis masakan yang masuk sanggup memperkecil resiko berpenyakit alasannya penyakit dalam badan sebagian besar berawal dari jenis masakan yang dikonsumsi. Selain itu, dengan berpuasa sanggup menunjukkan waktu istirahat untuk lambung sehingga lambung tetap sehat.

Puasa ramadhan sama menyerupai ibadah puasa dari segi asal-usulnya alasannya puasa juga dikerjakan oleh nabi sebelum nabi Muhammad. Hal tersebut sudah termaktub dalam al-quran menyerupai ayat berikut ini :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
artinya : 

hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kau berpuasa sebagaimana diwajibkaan atas orang-orang sebelum kau (Qs. Al-Baqoroh ayat 183).

Secara bahasa kalimat pertama yaitu "hai orang-orang beriman", kalimat ini mengandung panggilan kepada orang-orang beriman sehingga sanggup disimpulkan bahwa puasa yaitu ditujukan kepada mereka yang beriman kepada Allah. Namun, Allah menunjukkan dispensasi bagi golongan-golongan tertentu untuk diperbolehkan tidak melaksanakan puasa ramadhan. Nah, dari sini sanggup disimpulkan bahwa sebetulnya islam tidak menyulitkan pemeluknya. 

#5. Haji
ibadah ini mempunyai perbedaan dengan ibadah lainnya alasannya ibadah ini dilakukan dikala seseorang sudah bisa untuk ke baitullah (mekkah). Berbeda dengan ibadah zakat, shlat, dan puasa yang harus dijalankan atau diganti bagi orang yang tidak mampu. Sehingga ibadah ini tidak memberatkan bagi orang yang kurang mampu.

Apabila seorang muslim mempunyai harta yang cukup untuk berhaji maka ia tidak boleh menunda-nunda waktu haji. langkah lebih baiknya kallau dilakukan sesegera mungkin. Ibadah ini dilakukan bagi orang yang bisa secara fisik dan juga secara finansial sehingga sanggup menjalankan rukun dan juga wajibnya hai. Namun bagi orang yang tidak bisa secara fisik sanggup dilakukan dengan mengganti denda asalkan tidak meninggalkan rukunnya haji maka hajinya sah-sah saja. 

Perbedaan haji dengan ibadah lainnya yaitu,ibadah lainnya wajib dilakukan hingg simpulan hayat. Sedangkan ibadah haji cukup 1 kali seumur hidup maka sudah gugur kewajiban kita untuk berhaji. Rasulullah pun semasa hidupnya dia haji 1 kali namun dia juga melaksanakan umrah sebanyak 3x selama hidup beliau. 
Wajibnya haji tersebut juga tertuang dalam Ayat al-quran yaitu :

فِيهِ ءَايَٰتٌۢ بَيِّنَٰتٌۭ مَّقَامُ إِبْرَٰهِيمَ ۖ وَمَن دَخَلَهُۥ كَانَ ءَامِنًۭا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًۭا ۚ وَمَن كَفَرَ فَإِ نَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ عَنِ ٱلْعَٰلَمِينَ
Artinya : 
Mengerjakan haji yaitu kewajiban insan terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.
Setelah membaca beberapa pembagian rukun islam tersebut kita sebagai seorang mukallaf wajib untuk melakukannya. Adapun pengencualian bagi anak kecil dan juga orang giila tidak wajib menjalankannya. Untuk menjalankan rukun islam sebetulnya tidaklah sulit. Semua yang dikerjakan harus didasarkan pada niat dalam hati dengan teguh dan yakin.

Sumber http://www.galinesia.com