Penjelasan Sederhana Soal Hardware dan Software – Oleh lantaran jaman makin canggih dan pemanfaatan teknologi sudah diterapkan dalam aneka macam aktivitas kita, alangkah baiknya kalau kita mengenal salah satu hal yang paling fundamental yaitu soal bedanya hardware dengan software.
Iya, istilah ini memang cukup sering kita dengar, dan mungkin sebagian dari kau masih belum paham mengenai apa itu hardware ataupun software serta perbedaan diantara keduanya.
Dan di goresan pena ini, saya bakal berbagi bahasan dengan bahasa yang disederhanakan supaya lebih simpel untuk dimengerti. Oke? Langsung aja kita ambil tumpuan masalah ..
Kalau misal hape kalian pernah rusak atau bermasalah dan bertanya ke orang yang lebih mengerti, terkadang akan ada dua tanggapan umum yang biasa dilontarkan, yaitu: “Oh, inimah software nya doang bermasalah.” atau dapat juga “Waduh, kalo begini sih udah kena hardware nya.”.
Dan tentunya kau akan galau kalau belum mengerti. Yakan? Nah supaya paham, mari kita bahas satu persatu, mulai dari klarifikasi soal hardware terlebih dahulu.
Hardware
Hardware yaitu komponen fisik dari suatu barang yang dapat kita sentuh atau pegang. Misal nih, kita punya seperangkat PC di kantor. Nah yang masuk kategori hardware itu contohnya yaitu mouse, layar, kabel, CPU, keyboard, hingga tombol-tombol yang ada di keyboard pun masuknya kategori hardware.
Atau kalau misal untuk smartphone, yang masuk kategori hardware itu yaitu mulai dari kamera, lcd layar, baterai, hingga lampu led flash nya.
Intinya adalah, hardware itu ya cuilan dari perangkat yang bener-bener nyata, yang punya fisik, yang dapat kita pegang.
Software
Sedangkan untuk software, kita SEBUT SAJA ini yaitu sekumpulan data atau perintah (seperti agenda komputer misalnya) supaya hardware dapat bekerja. Dan software ini nggak punya fisik dan nggak dapat kita sentuh alias nggak punya wujud nyata.
Contoh software itu ya contohnya aplikasi yang kita jalankan di hape, game, hingga sistem operasi (Android / iOS / Windows) yang dipakai pada perangkat yang kita pakai. Dari sini udah paham? Oke kita lanjut ke tumpuan masalah supaya makin paham.
Contoh Kasus 1
Misal nih, hape kau jatuh dan lcd layarnya pecah atau jadi bergaris ketika dinyalakan. Nah dalam masalah ini, yang rusak terang cuilan hardware nya. Karena ia terbentur secara fisik, dan menciptakan komponen layarnya (lcd nya) jadi pecah atau rusak. Yang mana komponen layar itu terang punya fisik dan dapat kita pegang.
Dan kalo misal ada kerusakan di tingkat hardware, terang penanganannya harus dilakukan secara fisik juga. Mulai dari harus dibongkar buat diperbaiki, hingga harus diganti komponennya kalau ternyata kerusakannya sudah parah.
Contoh Kasus 2
Sedangkan kalau contohnya nih ya, kau lagi asik buka aplikasi socmed, terus beberapa ketika lalu aplikasi socmed mu mendadak freeze, atau mendadak menutup sendiri, itu dapat jadi masalahnya cuma di tingkat software. Dalam hal ini, yang bermasalah yaitu aplikasi socmed nya.
Jadi ya nggak perlu sampe harus investigasi fisik menyerupai dibongkar misalnya. Apalagi kalo sampe diservice, atau ganti komponen, itu sama sekali nggak perlu.
Contoh Kasus 3
Ada kalanya sebuah dilema di perangkat itu nggak dapat pribadi dipastikan apakah yang rusak itu di tingkat software atau hardware. Cara paling simpel buat mencari tau yaitu ya kita coba dulu lakukan beberapa percobaan untuk memperbaiki di tingkat software.
Dan kalo contohnya nggak bisa, ada kemungkinan bahwa kerusakan tersebut ternyata ada di tingkat hardware.
Dan disini perlu kalian perhatikan bahwa kerusakan hardware TIDAK SELALU disebabkan lantaran terjatuh atau terbentur. Karena kadang perangkat yang nggak pernah kebentur sekalipun juga dapat rusak hardware nya.
Ini tuh dapat banyak banget penyebabnya sehingga wajib diperiksa secara fisik supaya dapat tau masalahnya dimana, dan dapat ambil tindakan. Entah itu perbaikan biasa, ataupun penggantian komponen.
Tambahan
Kalau dianalogikan sebagai manusia, hardware itu yaitu cuilan badan kita, mulai dari tangan, kaki, mata, ginjal dsb. Sedangkan software yaitu pikiran kita. Bukan otak ya, tapi pikiran.
Jadi kalo misal jarimu tergores pisau dan sakit, itu terang yang rusak hardware nya. Sehingga penanganannya harus secara fisik. Entah itu dikasih obat tetes, ataupun di plester.
Terus kalo misal kau abis diputusin pacar atau cuma dianggep temen sama gebetan kamu, terus kau ngerasa sakit tapi nggak berdarah dan ngerasa down, itu yang rusak bukan fisik (hardware) mu, tapi pikiran (software) mu yang sedang kacau.
Nah itulah beberapa klarifikasi sederhana mengenai apa itu software dan apa itu hardware, lengkap dengan tumpuan kasusnya. Semoga dapat dipahami dan semoga bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com