Random post

Friday, September 8, 2017

√ Cara Ternak Burung Opior Jawa Untuk Pemula Yang Harus Anda Tahu


Ternak burung Opior Jawa ketika ini mulai banyak dilakukan oleh sebagian para penangkar burung kicauan. Burung Opior Jawa yaitu salah satu jenis burung kicauan yang juga diketahui mempunyai nama cucak gentong. Jenis burung ini merupakan salah satu jenis burung kicauan yang banyak digunakan sebagai masteran untuk jenis burung kicau lain. Hal ini disebabkan lantaran suaranya yang nyaring serta unik.





Ternak burung Opior Jawa ketika ini mulai banyak dilakukan oleh sebagian para penangkar buru √ Cara Ternak Burung Opior Jawa Untuk Pemula yang Harus Anda Tahu
oiseaux.net




Banyak orang yang ingin mempunyai burung Opior Jawa ini untuk dijadikan sebagai burung masteran di rumahnya. Mengetahui hal tersebut maka berbagai orang yang ingin mencoba ternak burung Opior Jawa ini.





Cara Ternak Burung Opior Jawa





Untuk anda yang masih pemula, melaksanakan ternak burung Opior Jawa memang lain halnya dengan berternak burung yang lain. Berikut ini penjelasannya.





1. Persiapan kandang





Burung Opior Jawa ini bekerjsama masih satu kerabat dengan burung pleci, bahkan ada yang menyebutnya sebagai burung pleci kapur. Kondisi sangkar yang digunakan untuk burung ini harus diperhatikan secara ukuran dan beberapa kesiapan lainnya dalam ternak burung Opior jawa.





2. Pemilihan Indukan





Indukan burung juga merupakan satu poin penting yang sebaiknya dipilih dengan benar. Tujuannya agar ternak burung Opior Jawa ini sanggup berhasil dilakukan. Indukan yang dipilih sebaiknya yang terlihat sehat dengan postur tubuh yang baik. Selain itu juga sanggup terbebas dari kondisi cacat serta mempunyai bunyi yang sudah terbentuk.





Ternak burung Opior Jawa ketika ini mulai banyak dilakukan oleh sebagian para penangkar buru √ Cara Ternak Burung Opior Jawa Untuk Pemula yang Harus Anda Tahu
wikicau.com




Untuk pemilihan indukan juga harus diperhatikan jenis kelamin burung yang tepat. Tujuannya agar dalam prosesnya memang burung jantan dan betinalah yang dipilih sebagai indukan.





3. Perjodohan Burung





Apabila anda semua ingin mempercepat proses maupun cara ternak opior jawa maka menentukan dua indukan jantan dan betina yang sudah berjodoh ini termasuk salah satu cara yang paling mudah.





Akan tetapi, apabila keduanya belum berjodoh satu dengan yang lain maka harus dilakukan upaya perjodohan yang pada umunya membutuhkan waktu dan juga kesabaran.





Perjodohannya ini sanggup dilakukan dengan cara awal. Diantaranya dengan mendekatkan kedua indukan dalam waktu satu minggu. Kemudian, selanjutnya memisahkannya dalam jarak yang tidak terlalu jauh agar sanggup mendengarkan bunyi satu sama lain.





Dan pada ketika bunyi yang muncul dari keduanya saling bersautan seperti memanggil satu sama lain, maka perjodohan sanggup berhasil dilakukan.





4. Perkawinan Burung





Apabila kedua indukan opior jawa telah berjodoh, anda sanggup gabungkan keduanya dalam sangkar yang telah disipakan sebelumnya. Perhatikan teladan prilaku dari kedua burung apakah tampak akur atau salah satunya ada yang agresif.





Apabila kondisi berangasan terjadi maka sebaiknya pisahkan kembali burung. Setelah itu lakukan perjodohan kembali. Burung yang telah berjodoh serta disatukan akan mengalami proses kawin secara alami dan untuk membantu mempercepatnya. Anda sanggup berikan beberapa makanan yang memang sanggup meningkatkan birahi dari kedua burung.





5. Penetasan dan Pengeraman Telur





Indukan burung betina opior jawa ini akan menghasilkan 1 hingga dengan 4 butir telur. Kemudian dierami selama kurang lebih 2 minggu. Pada ketika proses pengeraman serta penetasan telur tersebut, perhatikan kebutuhan makanan yang perlukan oleh burung.





Usahakan untuk tidak menciptakan burung menjadi stres. Burung jantan sebaiknya dipisahkan pada sangkar penetasan yang berbeda dengan burung betina.





6. Perawatan Anakan Burung





Perawatan anakan burung Opior Jawa pada ketika awal setelah proses penetasannya memang harus dilkukan dengan diberikan kepada indukan betina. Akan tetapi terkadang, terdapat beberapa kondisi yang mengakibatkan burung betina tidak mau merawat anaknya.





Jika sudah terjadi permasalahan menyerupai itu, sebaiknya peternak harus mengetahui kondisi tersebut dan segera merawat anak burung yang memang masih kecil tersebut. Lima hari pertama sehabis menetas, anakan burung ini sebaiknya selalu dipantau. Sebab, lima hari tersebut termasuk waktu kritis untuk sang anakan burung.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com