Random post

Saturday, September 2, 2017

√ Menentukan Asuransi Jiwa Term – Life


Di awal, saya ingin tegaskan bahwa saya menentukan Asuransi Jiwa Term Life, atau sering disebut sebagai asuransi jiwa murni. Kenapa? Alasannya sederhana. Preminya murah dengan nilai pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan proteksi. Kita lihat pula penawaran Manulife term life insurance indonesia, term life Allianz dan asuransi jiwa murni AXA.









Kalau ada yang murah, kenapa harus yang mahal.





Jika ingin tahu lebih detil, mengapa lebih baik menentukan asuransi term – life, sanggup membaca sumber berikut ini:





  • Blog financial planner Ligwina Hananto (www.qmfinancial.com). Artikelnya memberberkan keunggulan term-life dibandingkan asuransi jiwa yang lain. Penjelasannya sederhana, “to the point” dan sangat masuk akal.
  • Buku “Jangan Beli Unit Link …” karangan Freddy Pieloor. Buku ini membedah unit link (UL) memakai teladan positif banyak sekali polis UL dari beberapa perusahaan asuransi ternama. Pak Freddy pernah menjadi distributor asuransi. Sebagai the insider, dia menyajikan klarifikasi yang rinci dan insightful.




Dapatkan Gratis – Panduan Investasi Reksadana Tingkat Dasar





Setelah membaca sumber – sumber diatas dan membandingkan dengan klarifikasi serta propaganda dari distributor yang mengatakan produk lain, anda sanggup putuskan sendiri. Perlu asuransi jiwa term-life, ibarat saya, atau menentukan jenis asuransi jiwa yang lain. That’s your decision.





Pesan saya satu.





Apapun pilihannya, lakukan itu dengan pertimbangan dan aliran yang matang.





Jangan asal pilih.





Jangan membeli alasannya yaitu rasa tidak yummy atau kasihan. Sungkan dengan agennya, bosan ditanyai dan dikejar – kejar di setiap kesempatan. Belilah dengan keyakinan bahwa asuransi yang dipilih memang paling cocok dan dibutuhkan.





Asuransi jiwa dibeli demi memproteksi masa depan anak dan keluarga. Jika salah memilih, mereka yang akan terkena imbasnya.





Kembali ke asuransi term – life.





Pengalaman saya mencari asuransi term – life, susah – susah gampang. Lho, kenapa sanggup susah? Bukannya distributor biasanya sangat garang mencari calon pembeli.





Nah, alasannya yaitu premi term-life relatif kecil, sedikit perusahaan asuransi yang mau menjualnya. Bahkan beberapa perusahaan sudah mulai menghapuskan produk ini dari portfolio mereka.





Tidak itu saja.





Dalam pertemuan dengan beberapa agen, saya merasa asuransi term-life bukan produk yang jadi prioritas untuk ditawarkan.





Jika tidak ditanya, distributor tidak mengatakan term-life.





Justru produk lain, yang preminya lebih mahal, lebih garang dijual. Bayangkan, kalau calon pembeli buta soal soal asuransi dan hanya mengandalkan petunjuk dari agen, sanggup dipastikan dia tidak akan mengenal term-life.





Awalnya, saya bertanya – tanya, kenapa sanggup ibarat ini.





Oh, ternyata, komisi distributor ditentukan dari nilai premi.





Makanya, konsekuensi yang logis, term – life yang preminya lebih kecil, bukan jadi prioritas dalam urutan penawaran. Produk lain dengan premi lebih tinggi, sehingga komisinya lebih gemuk, selalu disodorkan terlebih dahulu. Meskipun, mungkin saja, term – life bergotong-royong yang paling cocok bagi calon nasabah.





Makanya, ketika berniat membeli term – life, perlu siap mental untuk lebih banya mulut menanyakan pada agen.





Jangan pasrah.





Tanyakan semenjak awal ke agen, sebelum diberondong dengan produk lain, apakah perusahaan asuransi punya produk term – life. Harus sabar dan tidak praktis mengalah ketika mencarinya.





Asuransi Jiwa Term – Life





Saya pernah ditawari asuransi jiwa yang di klaim sebagai term – life. Nyatanya, sesudah ditelisik lebih dalam, asuransi itu bukan term – life.





Bagaimana memastikan asuransi termasuk term – life? Paling tidak, karakteristik berikut perlu dimiliki.





Pertama, masa pertanggungan yang terbatas, yaitu perlindungan hanya berlaku selama periode tertentu. Paling pendek 1 thn, sementara paling usang sanggup 20 thn. Jangka waktu pertolongan bebas dipilih, tergantung kebutuhan.





Asuransi yang mengatakan pertolongan seumur hidup, atau hingga 99 tahun, terperinci bukan term – life. Asuransi jenis ini disebut whole life.





Periode pertanggung menjadi penting. Masa pertanggungan yang terbatas menurunkan harga premi. Makin panjang, makin mahal preminya. Maknya, premi asuransi term – life lebih murah dibandingkan whole life.





Lagian, apa perlu pertanggungan hingga usia 99 tahun?





Rata – rata angka keinginan hidup (life expectancy)  di Indonesia berkisar di usia 65 tahun. Tidak hingga umur 99 tahun sebagian besar sudah almarhum.





Lagi pula, kalau pun dikarunia usia diatas 65 hingga 99 tahun, anak yang jadi pertanggungan sudah sanggup dipastikan telah hidup berdikari sehingga tidak perlu topangan biaya dari orang renta lagi.





Untuk apa punya asuransi dengan masa pertanggungan selama ini, yang konsekuensinya harus membayar premi lebih mahal.





Kedua, yang kritikal, term-life tidak mengatakan nilai tunai. Nilai tunai yaitu uang yang dikembalikkan ketika tidak ada klaim. Tanpa nilai tunai, artinya premi hangus. Tidak ada pengembalian premi di term – life.





Hal ini yang membedakan term life dengan whole life dan UL yang keduanya mengatakan nilai tunai. Pemilik polis berhak mendapat kembali nilai tunai tsb kalau tidak ada klaim atau nilai tunai sanggup dipakai sebagai agunan untuk pinjaman pembayaran premi.





Lagi – lagi soal harga. Dengan tidak mengatakan nilai tunai, harga premi asuransi term – life menjadi lebih murah dibandingkan asuransi jenis yang lain. Nilai tunai itu tidak gratis tapi ada harganya. Yaitu, premi yang lebih mahal.





Contoh Asuransi Term Life dari Manulife





 saya ingin tegaskan bahwa saya menentukan  √ Memilih Asuransi Jiwa Term – Life
Manulife term life insurance indonesia




Manulife term life insurance Indonesia dikenal dengan produk
ProActive Plus. ProActive Plus yaitu kegiatan asuransi jiwa yang mengatakan pertolongan selama jangka waktu tertentu sesuai kebutuhan Anda, yaitu: 5 – 20 tahun.





Jadi, kalau ada yang enggan mengambil term life, dengan alasan hangusnya uang premi, perlu ditanyakan apakah harga premi yang lebih mahal bukannya sama saja, atau bahkan lebih besar, dibandingkan dengan tidak kembalinya uang premi.





Selain Manulife, perusahaan asuransi lain yang mengatakan asuransi jiwa term life adalah:





  • Term Life Allianz. Asuransi jiwa murni di Allianz dalam bentuk asuransi embel-embel (rider) Term Life yang mengatakan perlindungan kepada hebat waris untuk mendapat embel-embel santunan jiwa kalau tertanggung sebagai pencari nafkah meninggal dunia alasannya yaitu sakit atau kecelakaan. Karena term life Allianz merupakan asuransi tambahan, perlu pembelian asuransi utama supaya sanggup memanfaatkan term life di Allianz.
  • Asuransi jiwa murni AXA. Asuransi jiwa AXA Indonesia mengatakan 100% hingga 200% uang pertanggungan atas segala kejadian sakit atau kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya resiko meninggal dunia. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance) yaitu jenis asuransi jiwa yang akan membayarkan manfaat sebesar Uang Pertanggungan yang telah ditetapkan apabila Peserta/Tertanggung meninggal dunia di dalam masa asuransi. Di AXA terdapat pula group term life, yaitu AXA Medicare Group Term Life. Group term life yaitu asuransi term life untuk kumpulan, contohnya satu perusahaan, yang dipakai untuk pegawai di perusahaan tersebut.




Baca juga: Memilih Asuransi Jiwa Terbaik





Premi memang tidak kembali tetapi kompensasinya harga premi menjadi lebih murah.





Ketiga, jumlah premi asuransi term – life sanggup sama selama periode tertentu (misal lima tahun) sesudah itu naik, atau meningkat terus setiap tahun.





Misalnya, lima tahun pertama, premi dibayar flat di 1.5juta per tahun, kemudian masuk tahun ke enam naik menjadi 2 juta flat lagi hingga tahun ke 10 dan seterusnya.





Sedangkan, yang satu lagi, premi tahun pertama 1 juta, tahun kedua naik 1.1juta, tahun ketiga naik lagi 1.2juta dan seterusnya.





Jenis premi yang berubah setiap tahun membebankan premi tahun pertama yang lebih murah dibandingkan premi flat. Sementara jenis premi flat, premi awal lebih besar, tetapi preminya tidak berubah selama periode tertentu.





Saya menentukan premi yang naik tiap tahun, bukan yang flat. Kenaikkan honor tiap tahun dibutuhkan sanggup menetralisir kenaikkan premi yang juga tiap tahun.





Jadi, walaupun premi naik, tapi secara prosentase terhadap gaji, pembayaran premi tidak berubah.





Demikian soal asuransi term – life. Bisa direnungkan dan dipertimbangkan, sebelum membeli asuransi jiwa.





Ingin tahu sanggup di lihat Premi Asuransi Term Life.





GRATIS Konsultasi Premi Asuransi



Sumber https://duwitmu.com