Gelombang otak terjadi alasannya ialah adanya perubahan “arus listrik” yang terjadi secara cepat antar neuron (sel saraf) yang sanggup dideteksi dengan perangkat EEG. EEG (Electro Encephalo Gram ) adalah satu perangkat untuk mengukur acara kelistrikan dalam otak. Getaran atau frekwensi ialah jumlah pulsa (impuls) perdetik dengan satuan hz (hertz). Kemudian pada monitor dan ditampikan dalam bentuk gelombang otak (brainwave). Penelitian membuktikan bahwa gelombang otak tidak hanya mengatakan kondisi pikiran dan tubuh seseorang, tetapi sanggup juga distimulasi untuk mengubah kondisi mental seseorang.
Berdasarkan riset selama bertahun-tahun, frekwensi otak insan berbeda-beda untuk setiap fase sadar, rileks, tidur ringan, tidur nyenyak, trance, panik, dan sebagainya. Frekwensi otak akan selalu berbeda sesuai kondisi pikiran dan fisik seseorang. Berikut jenis frekwensi Gelombang Otak (Brainwave) dan pengaruhnya terhadap kondisi pikiran kita:
Delta (0.5 hz – 4 hz)
Gelombang otak ini terjadi tertidur lelap, tanpa mimpi. Merupakan fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Tubuh melaksanakan proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru. Frekuensi terendah ini muncul ketika seseorang tertidur pulas tanpa mimpi, tidak sadar, tak bisa mencicipi badan, dan tidak berpikir. Pada kondisi ini otak mengeluarkan HGH (Human Growth Hormone/ hormon pertumbuhan) membuat orang infinit muda. Seseorang tidur dalam keadaan Delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski hanya beberapa menit, ia akan berdiri dengan tubuh tetap merasa segar.
Theta ( 4 hz – 8 hz )
Gelombang otak ini terjadi ketika tidur ringan, atau sangat mengantuk.. Pancaran frekuensi ini mengatakan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul. Ini semua terjadi alasannya ialah otak mengeluarkan hormon melatonin, catecholamine dan AVP ( Arginine vasopressin).
Alpha ( 8 hz – 12 hz )
Terjadi ketika kondisi rileks atau mulai istirahat, dengan gejala mata mulai mulai mengantuk. Seseorang yang sedang rileks, terdiam atau berkhayal gelombang otaknya berada dalam frekuensi ini. Dalam kondisi gelombang ini, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang menimbulkan merasa tenang, nyaman dan bahagia. Kondisi ini menciptakan imunitas tubuh meningkat, pembuluh darah terbuka lebar, detak jantung menjadi stabil, dan kapasitas indra kita meningkat. Gelombang alpha dan theta ialah gelombang pikiran bawah sadar. Oleh alasannya ialah itu, belum dewasa cepat sekali dalam belajar, imajinasi, gampang mendapatkan gosip apa adanya.
Beta (12 hz – 25 hz)
Terjadi ketika aktifitas mental terjaga penuh. Misalnya berpikir untuk memecahan masalah. Pikiran dominasi oleh logika. Otak kiri sedang aktif dipakai untuk berpikir, konsentrasi, dan sebagainya sehingga menimbulkan gelombangnya meninggi dan ini merangsang otak mengeluarkan hormon kortisol dan norepinefrin yang menimbulkan cemas, khawatir, marah, dan stress. Akibat buruknya, beberapa gangguan penyakit gampang tiba jikalau terlalu aktif pada gelombang ini.
Gamma (25 hz – 40 hz)
Terjadi ketika mengalami aktifitas mental yang sangat tinggi dengan kondisi kesadaran penuh. Misa: sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, sangat panik, histeris, dan ketakutan. Gelombang otak ini cukup berbahaya bagi otak.
Manfaat Mengenali Gelombang Otak
Dengan mengenali gelombang otak, kita bisa mengatur mood sehingga selalu merasa bahagia, bagaimana mengatasi kecewa, dan seterusnya. Seperti pada anak, ketika ia menangis bisa saja dengan gampang ia tertawa. Menurut Erbe Sentanu (Katahani Institute), belum dewasa masih gampang menyetel gelombang otaknya memasuki frekuensi alpha-theta. Frekuensi alpha-theta ini normalnya kita alami ketika sedang rileks, terdiam dan berimajinasi. Berbeda dengan kondisi bheta yang lebih banyak didominasi ketika kita dalam kondisi sadar sepenuhnya dan lebih banyak memakai kecerdikan pikiran.
Kemampuan memasuki frekuensi alpha-theta itu merupakan keterampilan insan yang alami. Namun, ketika mulai sekolah, umumnya kita terkondisikan pada gelombang otak yang lebih banyak didominasi bheta. Sehingga ketika cukup umur keterampilan memasuki kondisi alpha-theta itu hilang.Dalam kondisi gelombang Alfa-Theta, menciptakan tenang, senang dan kreatif. Kemampuan untuk secara temporer mengubah kesadaran diri satu frekuensi ke frekuensi lain ialah keterampilan yang sangat penting. Keterampilan itu menciptakan seseorang menjadi pintar membaca situasi dan pintar menempatkan diri.
___________________
By Emris Abe
Pengaruh Musik Pada Kinerja Otak
Sumber https://idtesis.com